3
Almira Anissofira , 2013 Penentuan Struktur Patahan Di Lapangan Panas Bumi “X” Dengan Menggunakan Metode Relokasi
Relatif Kasus Gempa Mikro Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada kasus gempa mikro di lapangan panas bumi khususnya, untuk mendapatkan lokasi dari hiposenter gempa yang lebih presisi.
Sahara, Kusumo, Widiyantoro, dan Sule 2009 menyimpulkan bahwa histogram kesalahan penentuan hiposenter
menggunakan metode DD lebih baik dibandingkan menggunakan metode SED, hasil relokasi hiposenter
dengan metode DD menunjukkan bahwa hiposenter dapat lebih terkonsentrasi pada suatu trend struktur seismisitas yang jelas. Sedangkan Balfour 2012
menyimpulkan bahwa studi yang dilakukannya menunjukkan relokasi relatif pada gempa dapat membuktikan adanya struktur dibawah permukaan.
Salah satu cara untuk menentukan struktur patahan yang belum teridentifikasi adalah dengan melihat pola kecocokan lineament kelurusan dari
hiposenter gempa hasil relokasi dengan pola lineament yang terlihat oleh citra satelit. Didukung pula oleh Olgen 2004:52 yang menyimpulkan bahwa episenter
gempa yang menunjukkan pola kelurusan yang diduga sebagai patahan baru yang mana patahan tersebut belum teridentifikasi sebelumnya.
Bertolak dari tiga penelitian tersebut, penulis memutuskan bahwa metode relokasi relatif Double-Difference merupakan metode yang krusial digunakan
untuk mendukung interpretasi penentuan struktur patahan di Lapangan Panas Bumi “X”.
B. Rumusan Masalah
Merujuk dari latar belakang masalah, penulis merumuskan beberapa masalah dalam skripsi ini yaitu:
1. Bagaimana pola sebaran event kejadian gempa
mikro menggunakan metode relokasi relatif Double Difference DD ? 2.
Bagaimanakah perbandingan sebaran event gempa mikro sebelum mengalami relokasi SED dan setelah mengalami relokasi
DD ?
4
Almira Anissofira , 2013 Penentuan Struktur Patahan Di Lapangan Panas Bumi “X” Dengan Menggunakan Metode Relokasi
Relatif Kasus Gempa Mikro Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimanakah
interpretasi struktur
patahan berdasarkan pola lineament kelurusan dari hiposenter hasil metode
relokasi relatif gempa mikro di Lapangan Panas Bumi “X”?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1.
Menentukan lokasi hiposenter menggunakan metode Double Difference DD.
2. Mengetahui perbedaan hasil sebaran event gempa mikro sebelum
mengalami relokasi SED dan setelah mengalami relokasi DD. 3.
Menentukan struktur patahan di Lapangan Panas Bumi “X” berdasarkan pola lineament kelurusan menggunakan hasil analisis hiposenter dari
metode relokasi relatif Double Difference.
D. Batasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini penulis menuliskan beberapa batasan masalah dalam pengerjaan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya yaitu:
1. Data gempa yang digunakan adalah gempa mikro atau gempa
lokal di terekam oleh alat MEQ milik PT. Pertamina Geothermal Energy selama 9 bulan, dimulai dari bulan September 2011 hingga bulan Mei 2012.
2. Model kecepatan gelombang 1 Dimensi yang digunakan
diasumsikan model homogen isotropis dan dibatasi hanya sampai 9 lapis sesuai dengan data petrofisik yang diperoleh dari PT. Pertamina Geothermal
Energy. 3.
Metode clustering yang digunakan adalah metode distance- based clustering, sehingga pengelompokkan event gempa mikro ditinjau
hanya berdasarkan faktor jarak antar event. 4.
Faktor pendukung yang diidentifikasi berdasarkan interpretasi distribusi lokasi hiposenter hanya sebatas sesar lokal dan sumur-sumur
injeksi di sekitar lokasi penelitian.
E. Manfaat penelitian