Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di Bagian Weaving Hasil Pengukuran Stress Kerja Tenaga Kerja Uji Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja

commit to user 38 masa kerja pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta digambarkan pada tabel berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden No. Masa Kerja Frekuensi Persentase 1. 5 – 10 12 31,58 2. 11 – 15 18 47,37 3. 16 – 20 5 13,16 4. 21 – 25 3 7,89 ∑ rata-rata : 12,63 ∑ 38 ∑ 100 Sumber : Data Primer Penelitian, 8 Juni 2011 Berdasarkan tabel 4, frekuensi masa kerja responden yang paling banyak adalah 11 - 15 tahun sebanyak 18 responden atau 47,37. Frekuensi masa kerja responden yang paling sedikit adalah 21 - 25 tahun sebanyak 3 responden atau 7,89. Rata-rata masa kerja responden adalah 12,63 tahun. 3. Riwayat Penyakit Pendengaran Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian diketahui bahwa semua tenaga kerja yang termasuk ke dalam sampel tidak pernah mengalami penyakit pendengaran, baik bawaan sejak lahir maupun sebelum bekerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta.

C. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di Bagian Weaving

Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta pada 38 titik dimana tenaga kerja berada di titik- titik tersebut selama bekerja. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas kebisingan besarnya rata-rata intensitas kebisingan digambarkan pada tabel berikut ini : commit to user 39 Tabel 5. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan No. Kebisingan dBA Frekuensi Persentase 1. 89 1 2,63 2. 90 1 2,63 3. 91 4 10,53 4. 93 3 7,90 5. 94 1 2,63 6. 95 3 7,90 7. 96 3 7,90 8. 97 5 13,16 9. 98 9 23,68 10. 99 4 10,53 11. 101 1 2,63 12. 104 1 2,63 13. 109 1 2,63 14. 111 1 2,63 ∑ rata-rata Leq : 100,15 ∑ 38 ∑ 100 Sumber : Data Primer Penelitian, 8 Juni 2011 Berdasarkan tabel 5, intensitas kebisingan tertinggi di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta adalah 111 dBA. Intensitas kebisingan terendah di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta adalah 89 dBA. Rata-rata intensitas kebisingan di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta adalah 100,15 dBA.

D. Hasil Pengukuran Stress Kerja Tenaga Kerja

Hasil penilaian stress kerja pada 38 tenaga kerja sebagai sampel di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta yaitu tenaga kerja mengalami stress kerja ringan, sedang dan berat. Distribusi responden berdasarkan penilaian stress kerja pada tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini : commit to user 40 Tabel 6. Distribusi Penilaian Stress Kerja Tenaga Kerja No. Kriteria Frekuensi Persentase 1. Stress Ringan 15 39,47 2. Stress Sedang 20 52,63 3. Stress Berat 3 7,89 Jumlah 38 100 Sumber : Data Primer Penelitian, 8 Juni 2011 Berdasarkan tabel 6, terdapat 15 responden 39,47 mengalami stress kerja ringan, 20 responden 52,63 mengalami stress kerja sedang dan 3 responden 7,89 mengalami stress kerja berat.

E. Uji Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja

Uji Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja dilakukan dengan uji statistik korelasi Pearson Product Moment dengan hasil sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Uji Hubungan Paparan Kebisingan dengan Stress Kerja No. Variabel Significant p Korelasi r Keterangan 1. Paparan Kebisingan 0,000 0,834 Ada Hubungan 2. Stress Kerja 0,000 0,834 Sumber : Data Primer Penelitian, 8 Juni 2011 Berdasarkan tabel 7, diperoleh nilai signifikansi p antara paparan kebisingan dengan stress kerja adalah 0,000 atau p ≤ 0,01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara paparan kebisingan dengan stress kerja pada tenaga kerja di bagian weaving PT. Triangga Dewi Surakarta. Untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut : commit to user 41 R 2 = r 2 x 100 R 2 = 0,834 2 x 100 R 2 = 69,55 Dari perhitungan diatas, nilai koefisien determinan R 2 adalah 69,55. Hal tersebut menyatakan bahwa sumbangan paparan kebisingan terhadap stress kerja adalah 69,55. commit to user 42

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 22

HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA YANG TERPAPAR BISING PADA BAGIAN WEAVING DI PT. TRIANGGA DEWI SURAKARTA

1 7 63

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PERBEDAAN STRESS KERJA PADA TENAGA KERJA Perbedaan Stress Kerja Pada Tenaga Kerja Shift Pagi, Shift Siang, Dan Shift Malam Di Bagian Weaving Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

PENDAHULUAN Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 5

PUBLIKASI ILMIAH Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

1 12 12

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI 5 GALLON PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN.

0 0 12

Hubungan kebisingan dengan kelelahan tenaga kerja shift pagi di bagian weaving II PT. Dan Liris Sukoharjo

1 1 86