4 Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi bayi, misalnya zat pewarna dan zat pengawet.
5 Makanan tambahan pada bayi yang muda mungkin menimbulkan alergi.
2. Obesitas pada Bayi
a. Definisi Obesitas adalah kondisi abnormal, yaitu terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh normal sehingga mengganggu kesehatan Hadi, 2005.
b. Patogenesis Patogenesis obesitas adalah terjadi pembesaranhipertrofi sel
lemak, peningkatan jumlahhiperplasi sel lemak atau kedua-duanya. Penambahan jumlah sel lemak paling cepat pada masa anak-anak dan
mencapai puncaknya pada masa dewasa. Pada masa dewasa tidak akan terjadi penambahan jumlah sel, tetapi hanya terjadi pembesaran sel.
Obesitas yang terjadi pada anak selain hiperplasi juga terjadi hipertrofi. Sedangkan obesitas pada masa dewasa pada umumya hanya terjadi
hipertrofi sel lemak Soetjiningsih et al., 1995. Obesitas pada anak terjadi jika intake kalori berlebihan, terutama
pada tahun pertama kehidupan. Rangsangan untuk meningkatkan jumlah sel terus berlanjut sampai dewasa, setelah itu hanya terjadi
pembesaran sel saja Soetjiningsih et al., 1995.
c. Penyebab Penyebab Obesitas adalah masukan energi yang melebihi dari
kebutuhan tubuh dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik dan lingkungan memegang peranan yang paling penting. Faktor genetik
yaitu penelitian yang memperlihatkan bahwa masa lemak anak kembar yang diturunkan adalah sekitar 40 -70 Naamsyah, 2008. Seorang
anak mempunyai kemungkinan 40 menjadi gemuk jika salah satu orang tuanya obesitas, dan kemungkinan 80 jika kedua orang tuanya
gemuk. Dan anak akan cenderung overweight kelebihan berat badan atau kegemukan pada ibu yang memilki kadar gula tinggi atau diabetes
melitus Soetjiningsih et al., 1995. Faktor-faktor lingkungan meliputi aktifitas fisik yang rendah,
perubahan pola makan siap saji yang berkalori tinggi, dan pandangan masyarakat yang salah tentang bayi yang sehat adalah bayi yang gemuk
Hadi, 2005. Obesitas juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan ras. Dari hasil
penelitian di beberapa negara, laki-laki lebih banyak mengalami obesitas dibanding wanita. Namun, hal ini tidak menunjukkan adanya
perbedaaan yang bermakna. Sedangkan untuk ras, obesitas lebih banyak terjadi pada orang Afrika yang mayoritas berkulit hitam dan paling
sedikit di antara orang Asia Selatan Sweeting, 2008.
d. Dampak Dampak obesitas pada anak Mallbaby, 2010 antara lain:
1 Penyakit kardiovaskuler; 2 Gangguan metabolisme glukosa, seperti intoleransi glukosa;
3 Gangguan kedudukan dan pertumbuhan tulang yang harus menahan beban yang lebih berat;
4 Asma dan gangguan pernafasan seperti sleep apnea; 5 Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering
bergesekan; 6 Masalah psikososial seperti rendah diri, depresi dan menarik diri dari
lingkungan misalnya karena diolok-olok temannya. e. Penatalaksanaan
Tujuan terapi obesitas pada anak bukan untuk menurunkan berat badannya, tetapi memperlambat kecepatan kenaikan berat badannya.
Pencegahan dan penatalaksanaan obesitas pada anak antara lain: 1 Pencegahan, yaitu dengan mengubah pandangan masyarakat bahwa
sehat itu tidak identik dengan gemuk, membiasakan anak
mengonsumsi makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan serta mengurangi makanan berkalori tinggi. Selain itu juga
menghindari makan cepat saji Mallbaby, 2010. 2 Peningkatan aktivitas fisik pada anak merupakan komponen penting
penurunan berat badan Sugondo, 2009.
3. Hubungan ASI dengan Obesitas