Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

Komariah, Fenti F. 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE SSCS BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation Arikunto, 2010 tertulis : “Population is a set or collection of all elements prossesing one or more attributes of interest ”. Sedangkan menurut Sudjana 2005 yang dimaksud populasi adalah “Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat- sifatnya”. Handini 2012 mendefinisikan populasi sebagai sekumpulan subjek yang mencakup semua mahluk hidup maupun benda-benda mati yang mempunyai kecenderungan yang sama serta memiliki sifat- sifat yang serupa”. Sugiyono 2012:57 secara spesifik menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010. Pengertian sampel pun dikemukakan oleh Sudjana 2005 sebagai “Sebagian yang diambil dari populasi”. Sugiyono 2012 menerangkan pengertian sampel sebagai “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan definisi populasi dan sampel yang telah dikemukakan di paragraf sebelumnya, maka peneliti mengambil populasi dan sampel dalam penelitian yang dilaksanakan sebagai berikut : 1. Populasi penelitian : Seluruh siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung 2. Sampel penelitian : Siswa kelas VIII-H SMPN 12 Bandung sebagai kelompok kontol dan siswa kelas VIII-K SMPN 12 Bandung sebagai kelompok eksperimen Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yakni purposive sampling. Non probability sampling adalah “teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel” Riduwan, 2013:61. Adapun purposive sampling adalah “teknik sampling yang digunakan peneliti jika Komariah, Fenti F. 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE SSCS BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel ” Riduwan, 2013:63.

E. Definisi Operasional

Guna mencegah timbulnya perbedaan persepsi, berikut akan dijelaskan definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Penerapan model pembelajaran SSCS berbantu Multimedia Model Search, Solve, Create and Share merupakan salah satu model berbasis problem solving yang dikembangkan oleh Pizzini, Shepardson, dan Abel dalam Chin, 1997 yang khususnya diperuntukkan bagi pembelajaran sains. Model SSCS terdiri dari empat fase, yakni fase menyelidiki masalah search, fase merencanakan pemecahan masalah Solve, fase mengkonstruksikan pemecahan masalah create dan yang terakhir adalah fase mengkomunikasikan Share penyelesaian yang diperolehnya Chin, 1997. Adapun multimedia digunakan sebagai alat bantu penerapan model pembelajaran SSCS, dimana tiga dari empat fase model SSCS dituangkan dalam multimedia pembelajaran yakni fase Search, Solve, dan Create. Fase terakhir yakni fase Share, dipimpin langsung oleh Guru atau peneliti. 2. Keterampilan berpikir kreatif Berpikir kreatif adalah berpikir meluas Devergen untuk mencari solusi alternatif atas persoalan yang muncul tanpa diperkirakan sebelumnya Suyadi, 2014. Indikator berpikir kreatif yang diteliti adalah berpikir luwes flexibility, berpikir original Originality, berpikir lancar Fluency dan keterampilan menilai Elaboration. 3. Pembelajaran konvensional Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode ceramah dan demonstrasi, dimana guru menjelaskan suatu konsep materi kemudian mendemonstrasikan pengaplikasian konsep tersebut di depan kelas. Komariah, Fenti F. 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE SSCS BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto 2010:203 adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah ”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kreatif Instrumen tes keterampilan berpikir kreatif menggunaan jenis tes uraian sebanyak enam buah soal. Setiap soal disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kreatif, yakni Fluency, Flexibility, Originality dan Elaboration. Tes ini diberikan sebanyak dua kali kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu di saat tes awal pre-test dan tes akhir post-test dengan soal yang sama, dengan anggapan bahwa peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilihat dan diukur dengan soal yang sama. Sebelum instrumen tes ini digunakan, dilakukan pengujian instrumen terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen tersebut. Pengujian Validitas konstrak Costruct Validity menggunakan pendapat dari tiga orang ahli. Kemudian diteruskan dengan uji coba instrumen ke lapangan. Jumlah sampel yang digunakan dalam pengujian ini sebanyak 24 siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Bandung. Setelah uji coba instrumen tes dilakukan, hasil dari uji coba tersebut diolah dengan menggunakan AnatesV4 untuk mengetahui validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, maupun daya pembeda dari instrumen tersebut. Adapun uraian dari hasil uji coba instrumen test adalah sebagai berikut : a. Validitas Butir soal instrumen Arikunto 2010:211 menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen ”. Suatu

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model search, solve, create and share terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

1 18 214

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen di salah satu SMP Negeri di Lembang.

0 2 40

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH TIPE SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI.

0 4 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

0 0 43

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREAT, DAN SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIKA PADA SISWA SMP - repo unpas

0 0 9