35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK Kolaboratif. Suharsimi Arikunto, mengemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama.
45
Tujuannya adalah perbaikan kinerja dalam pembelajaran agar hasil pembelajaran dapat meningkat. Kolaboratif maksudnya diperlukan
hadirnya suatu kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat, kolega, mahasiswa dan sebagainya.
46
Hal ini berarti peneliti berkerjasama dengan guru kelas V SD Negeri 2 Kembahang Batu Brak Kabupaten Lampung Barat dalam
melaksanakan penelitian. Guru sebagai pelaksanaan tindakan sementara peneliti sebagai observer.
B. Model Penelitian
Peneliti menggunakan model Kemmis Mc Taggart dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan model Kemmis Mc Taggart merupakan pengembangan
dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin.
47
Komponen pokok dalam
45
Suharsimi Arikunto, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.h.3
46
Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Jakarta: Prestasi Pustakarya.h.26
47
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.h.20
36 model Kemmis Mc Taggart yaitu perencanaan planning, tindakan action
dan pengamatan observing, refleksi reflecting. Dalam model Kemmis Mc Taggart komponen tindakan dan pengamatan menjadi satu kesatuan. Hal tersebut
dikarenakan komponen tersebut dilaksanakan pada waktu yang sama. Adapun model dan penjelasan unttuk masing-masing tahap sebagai mana
model yang dipakai oleh Hopkins adalah sebagai berikut: Sebagaimana gambar berikut: .
48
Menurut model ini dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan kemudian dapat dilakukan dalam beberapa siklus hingga mencapai suatu peningkatan.
48
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hlm. 104.
Perencanaan Tindakan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan
Perencanaan Tindakan
SIKLUS II Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan Dst
37 Dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus dengan tahapan sebagai
berikut: a. Perencanaan
Pada proses perencanaan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1 Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan materi yang akan
diajarkan sebagai bahan penelitian. 2 Peneliti bekolaborasi dengan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yang didalamnya memuat langkah-langkah metode Group to Group Exchange GGE dan menjelaskan kepada guru mengenai
langkah-langkah metode tersebut. 3 Peneliti mempersiapkan media dan Lembar Kerja peserta didik LKS yang
akan digunakan dalam pembelajaran. 4 Peneliti mempersiapkan lembar observasi guru, observasi peserta didik dan
perlengkapan lainnya yang mendukung terlaksananya tindakan.
b. Tindakan dan pengamatan Tindakan merupakan penerapan metode Group to Group Exchange
GGE dalam kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam RPP. Penelitian ini adalah penelitian kolaboratif, dimana guru yang melaksanakan
pembelajaran menggunakan metode GGE. Sebelum guru menerapkan GGE dalam pembelajaran, peneliti memberikan semacam penjelasan untuk
menyamakan persepsi kepada guru tentang langkah-langkah GGE. Dalam penelitian ini peneliti sebagai pengamat terhadap jalannya tindakan dan
38 dibantu oleh 3 observer lain. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan peserta
didik pada saat tindakan berlangsung menggunakan lembar observasi. Peneliti sebagai observer melakukan pengamatan terhadap penggunaan metode GGE
yang diterapkan oleh guru kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik. Adapun langkah-langkahnya penerapan metode
GGE dalam pembelajaran sebagai berikut: 1 Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat
2 Menentukan beberapa tugas atau topik yang akan dibagikan kepada peserta didik
3 Membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai dengan banyaknya topik yang akan dibagikan
4 Memberikan tugas atau topik kepada setiap kelompok, dimana tiap kelompok menerima topik yang berbeda-beda dengan kelompok lain.
5 Meminta tiap kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan atau mempelajari topik yang telah diterima. Berikan waktu untuk mereka
berdiskusi dan mengerjakan topik tersebut 6 Mengundi untuk menetukan juru bicara masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 7 Meminta juru bicara melakukan presentasi di depan kelas. Sementara
kelompok lain mencatat atau merangkum informasi yang dipresentasikan. 8 Memberi kesempatan kelompok lain selain kelompok presenter untuk
bertanya tentang topik yang dipresentasikan.
39 9 Memberi kesempatan kelompok presenter memberikan tanggapan atau
jawaban atas pertanyaan yang diberikan, namun yang menjawab adalah anggota kelompok presenter selain juru bicara. Sehingga semua anggota
mendapat kesempatan untuk menjelaskan kepada kelompok lain. 10 Melakukan evaluasi jalannya presentasi dan membahas materi atau topik
yang telah dipresentasikan bersama peserta didik. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan dokumentasi
yang berupa pegambilan foto terhadap proses pembelajaran atau saat tindakan berlangsung.
c. Refleksi Refleksi merupakan pembahasan terkait tindakan yang telah
diaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan telah sesuai dengan langkah yang ditentukan atau belum. Refleksi dilakukan oleh
guru dan peneliti untuk membahas jalannya tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi sebagai acuan dalam melakukan perbaikan tindakan di siklus
selanjutnya.
C. Subjek Penelitian