4. =
; variabel berkorelasi kuat terhadap variabel
. 5.
= ; variabel
berkorelasi lemah terhadap variabel .
6. =
; variabel berkorelasi lemah terhadap variabel
.
4.7 Perhitungan Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel sebelumnya dapat dilihat harga
2
y
sedangkan yang telah dihitung adalah
. Maka selanjutnya dengan rumus 2.10
=
2
y JK
reg
sehingga didapat koefisien determinasi: =
782,637 718,595
= Dan untuk koefisien korelasi linier berganda, digunakan:
=
2
R
= 92
, =
Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi sebesar dan
dengan mencari akar dari , diperoleh koefisien korelasinya sebesar
. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap
perubahan variabel dependent. Artinya Pendapatan perkapita dipengaruhi oleh
PDRB berlaku, PDRB konstan, dan jumlah penduduk, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis ke dalam programming. Pengolahan data pada tugas akhir ini menggunakan
software yaitu SPSS 17.0 dalam memperoleh hasil perhitungan.
5.2 Sekilas Tentang Program SPSS
SPSS merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik. Analisis data akan menjadi lebih cepat, efisien, dengan hasil perhitungan
yang akurat dengan program untuk analisis statistik yang paling populer yaitu SPSS Statistical Product and Service Solution.
SPSS pertama sekali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standford University pada tahun 1968. Tahun 1948 SPSS sebagai software muncul dengan nama SPSSPC+
dengan sistem Dos. Lalu sejak tahun 1992 SPSS mengeluarkan versi Windows. SPSS dengan sistem Windows telah mengeluarkan software dengan beberapa versi yang
berkembang dalam penggunaannya dalam mengolah data statistika. SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data statistik pada ilmu-ilmu
sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Science. Namun, dalam perkembangan selanjutnya penggunaan SPSS diperluas untuk
Universitas Sumatera Utara
berbagai jenis penggunaan, misalnya untuk proses produksi di perusahaan, riset ilmu- ilmu sains dan sebagainya. Sehingga kini SPSS menjadi singkatan dari Statistical
Product and Service Solutions. 5.3 Pengolahan Data dengan SPSS
1. Memulai SPSS pada window yaitu sebagai berikut :
Pilih menu Start dari Windows
Selanjutnya pilih menu Program
Pilih SPSS Statistics 17
Tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan SPSS 17.0
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS 17.0
2. Memasukan data ke dalam SPSS
Universitas Sumatera Utara
SPSS Data Editor mempunyai 2 tipe lingkungan kerja yaitu : Data View dan Variable View. Untuk menyusun defenisi variabel, posisi tampilan SPSS Data
Editor harus berada pilih ada “Variable View”. Lakukan dengan mengklik tab
sheet Variable View yang berada dibagian kiri bawah atau langsung menekan
Ctrl+T. Tampilan variable view juga dapat dimunculkan dari View lalu pilih Variable
. Tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 5.3 Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS Pada tampilan jendela Variabel view terdapat kolom-kolom berikut:
Name : untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji
Type : untuk mendefenisikan tipe variabel apakah bersifat numeric
atau string.
Widht : untuk menuliskan panjang pendek variabel.
Decimal s
: untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma.
Label : untuk menuliskan label variabel.
Values : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala
pengukurannya ordinal atau nominal bukan scale.
Missing : untuk menuliskan ada tidaknya jawaban kosong.
Universitas Sumatera Utara
Columns : untuk menuliskan lebar kolom.
Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri atau tengah penempatan teks
atau angka di Data view.
Measure
: untuk menentukan skala pengukuran variabel, misalnya nominal, ordinal atau scale.
2.1 Pengisian Variabel
Tempatkan pointer pada baris pertama di bawah Name.
Name : klik ganda pada sel tersebut dan ketik Kecamatan Type : Pilih string karena dalam bentuk data
Width : Untuk keseragaman ketik 8 Decimal : Ketik 0
Label : Ketik Tahun Values dan Missing : Abaikan pilihan ini karena data tidak dikategorisasikan
Align : Pilih Center
Measure : Pilih nominal Variabel Y
Name : Letakkan kursor di bawah Kecamatan, lalu klik ganda pada sel tersebut
kemudian ketik Perkapita Type : Pilih numeric karena berupa angka
Width : Untuk keseragaman ketik 8 Decimal : Ketik 0
Label : Kosongkan
Align : Pilih Center
Measure : Pilih scale
Universitas Sumatera Utara
Variabel X Name
: Letakkan kursor di bawah PDRB_berlaku, lalu klik ganda pada sel tersebut kemudian ketik PDRB_konstan
Type : Pilih numeric karena berupa angka Width : Untuk keseragaman ketik 8
Decimal : Ketik 0 Label
: Kosongkan Align
: Pilih Center Measure : Pilih scale
Lakukan seterusnya untuk variabel X2 dan X3 dengan Name dan Label yang sesuai dengan Variabel yang dimaksudkan.
2.2 Pengisian Data
1.
Aktifkan jendela data dengan mengklik Data View
2. Ketikkan data yang sesuai dengan setiap variabel yang telah didefenisikan pada
Variabel View .
Tampilannya adalah sebagai berikut:
Gambar 5.4 Tampilan Jendela Pengisian Data View
Universitas Sumatera Utara
5.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi