Scristia, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL VISUAL THINKING DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP
MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c Interaksi yang terjadi antara pembelajaran discovery learning dan
pembelajaran konvensional dengan kemampuan awal matematika siswa tinggi, sedang, rendah terhadap peningkatan kemampuan mathematical
visual thinking siswa. d
Kualitas pencapaian kemampuan mathematical visual thinking siswa yang belajar dengan discovery learning.
e Perbedaan peningkatan self-efficacy siswa yang belajar dengan discovery
learning dan siswa yang belajar secara konvensional f
Gambaran self-efficacy siswa yang belajar dengan discovery learning.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
a Sebagai bahan pertimbangan bagi guru matematika khususnya, dalam
menerapkan metode discovery learning sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b Sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran matematika, untuk meningkatkan kemampuan mathematical visual thinking dan self-efficacy siswa SMP.
c Memberikan pandangan kepada pendidik untuk lebih mengembangkan
kemampuan mathematical visual thinking siswa, agar dapat menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan mathematical visual thinking yang baik.
d Memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran dengan discovery
learning terhadap kemampuan mathematical visual thinking siswa. e
Memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran dengan discovery terhadap self-efficacy siswa.
f Memberikan gambaran pencapaian kemampuan mathematical visual
thinking siswa yang memperoleh discovery learning.
Scristia, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL VISUAL THINKING DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP
MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1.5 Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terdapat pada rumusan masalah dalam penelitian ini, perlu dikemukakan
definisi operasional sebagai berikut: 1.
Metode discovery learning adalah bentuk pembelajaran yang difasilitasi oleh guru untuk menemukan kembali gagasan matematika melalui tahapan
stimulation, problem statement, data collection, data Processing, verification, dan generalization.
2. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini adalah proses belajar
mengajar yang biasa dilakukan guru di kelas yaitu pembelajaran yang bersifat informatif dari guru kepada siswa, siswa mendengar, mencatat dan
mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. 3.
Kemampuan mathematical visual thinking adalah proses berfikir analitis dalam memahami, menafsirkan dan memproduksi pesan secara visual dari
semua jenis informasi kemudian mengubahnya ke dalam bentuk gambar, grafik, diagram, pola, atau dengan kata-kata, yang diukur dengan
menggunakan indikator looking seeing, imagining, showing and telling, representation.
4. Peningkatan kemampuan mathematical visual thinking adalah gain
ternormalisasi dari skor tes mathematical visual thinking setiap siswa.
5.
Self-efficacy yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya melakukan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk menyelesaikan soal yang melibatkan kemampuan mathematical visual thinking dengan berhasil.
6.
Peningkatan self-efficacy adalah peningkatan persentase respon siswa sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran.
Scristia, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATHEMATICAL VISUAL THINKING DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP
MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN