Uji t Uji Hipotesis

Variabel PAD diketahui nilai t hitung 6,489 lebih besar daripada t tabel 2,539 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000  = 0,05. Oleh karena itu, H 2 diterima, artinya variabel PAD mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. Variabel DAU diketahui nilai t hitung 7,434 lebih besar daripada t tabel 2,539 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,012  = 0,05. Oleh karena itu, H 3 diterima, artinya variabel DAU mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal.

H. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal.

Hasil pengujian hipotesis terhadap pertumbuhan ekonomi memperoleh nilai t hitung = -1,407 lebih kecil daripada t tabel 2,539 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,180  = 0,05. Oleh karena itu, H 1 ditolak,artinya PDRB tidak mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. Arsyad 1999 dalam Hamzah dkk. 2007 mengemukakan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmura masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan Gross Domestic Product GDP atau Gross National Product GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertambahan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Menurut Boediono 1985 dalam Darwanto dan Yustikasari 2007 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita. Secara tradisional, pertumbuhan ekonomi ditujukan untuk peningkatan yang berkelanjutan Produk Domestik Regional BrutoPDRB. Berdasarkan hasil penelitian ini PDRB tidak mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Darwanto dan Yustikasari, 2007 dan mendukung penelitian Putro 2010 dan Priyo Hadi Adi 2006. Kemampuan daerah untuk menyediakan sumber-sumber pendapatan yang berasal dari daerah sangat tergantung pada kemampuan merealisasikan potensi ekonomi daerah setempat menjadi bentuk- bentuk kegiatan ekonomi yang mampu menciptakan penerimaan daerah untuk membiayai pembangunan daerah tersebut.

2. Hubungan antara Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal.

Hasil pengujian hipotesis terhadap PAD memperoleh nilai t hitung = 6,489 lebih besar daripada t tabel 2,539 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000  = 0,05. Oleh karena itu, H 2 diterima, artinya variabel PAD mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. PAD merupakan sumber penerimaan daerah yang harus terus menerus dipacu pertumbuhannya. Pendapatan asli daerah bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. PAD dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai tingkat kemandirian suatu daerah dalam mengelola keuangan daerahnya, makin tinggi rasio PAD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12