dibandingkan dengan total pendapatan makin tinggi tingkat kemandirian suatu daerah. PAD selalu dihubungkan dengan kewenangan daerah untuk memungut
pajak daerah atau pungutan lainnya seperti retribusi, padahal pendapatan asli daerah juga dapat berasal dari sumber lain seperti, hasil pengelolaan
perusahaan daerah walaupun hasilnya yang relative kecil. Kusnandar dan Siswantoro, 2012
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa variabel PAD mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. Hal ini sejalan
dengan penelitian Darwanto dan Yustikasari, 2007, Harianto dan Adi, 2007 dan mendukung penelitian Putro, 2010.
3. Hubungan antara Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal.
Hasil pengujian hipotesis terhadap DAU memperoleh nilai t
hitung
= 7,434 lebih besar daripada t
tabel
2,539 atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000
= 0,05. Oleh karena itu, H
3
diterima, artinya variabel DAU mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja
modal. Pemerintah pusat mengharapkan dengan adanya desentralisasi fiskus
pemerintah daerah lebih mengoptimalkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga tidak hanya mengandalkan DAU. Dengan
adanya transfer DAU dari pemerintah pusat maka daerah bisa lebih fokus untuk menggunakan PAD yang dimilikinya untuk membiaya belanja modal yang
menunjang tujuan pemerintah yaitu meningkatkan pelayanan publik. Putro, 2010.
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa variabel DAU mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal. Hal ini berarti penelitian ini
sejalan dengan penelitian Darwanto dan Yustikasari, 2007, Harianto dan Adi, 2007 dan penelitian Putro, 2010.
I. Simpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel PDRB nilai t
hitung
-1,407 lebih kecil daripada t
tabel
2,539 sehingga H
1
ditolak dan variabel PDRB tidak mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal.
2. Variabel PAD memiliki nilai t
hitung
6,489 lebih besar daripada t
tabel
2,539 sehingga H
2
diterima dan variabel PAD mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal.
3. Variabel DAU memiliki nilai t
hitung
7,434 lebih besar daripada t
tabel
2,539 sehingga H
3
diterima dan variabel DAU mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap belanja modal.
J. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini terbatas pada tahun penelitian yaitu hanya 2010, 2011 dan 2012.
2. Keterbatasan penelitian ini hanya wilayah Propinsi Jawa Tengah terfokus
terhadap wilayah se-eks karisedenan Surakarta saja.
K. Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut :