Rancangan Penelitian Lokasi dan Sampel Penelitian

81

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan tujuan penelitian, untuk menguji pengaruh model bimbingan kelompok dengan peningkatan penyesuaian diri remaja maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dan menggunakan metode penelitian quasi-experiments. Penelitian ini tidak menggunakan percobaan murni true experiment, karena tidak mungkin menempatkan subjek penelitian dalam situasi laboratorik murni, yang sama sekali bebas dari pengaruh lingkungan sosial selama diberikan perlakuan eksperimental. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu ; 1. Tahap pertama Penelitian Pendahuluan. Pada tahap ini, penelitian dilakukan untuk mempertajam fokus penelitian dan pengembangan kontruk penelitian. 2. Tahap kedua Perumusan Model Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Halaqah. Tahap ini penelitian dengan melakukan berbentuk group-focused discussion yang melibatkan pakar bimbingan dan konseling untuk melakukan validasi teori dan menilai kelayakan feasibility. Selanjutnya melakukan uji coba instrumen untuk mencari validitas dan reliabilitas instrumen. 3. Tahap ketiga Penilaian Profil Penyesuaian Diri Remaja. Tahap ini penelitian 82 dilakukan dengan memotret profil penyesuaian diri remaja sebelum dan sesudah mengikuti model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah. 4. Tahap keempat pelaksanaan Model Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Halaqah. Pada tahap ini uji coba dilakukan melalui penerapan model bimbingan dan konseling dengan pendekatan halaqah dalam kelompok terbatas. Berdasarkan tahap–tahap penelitian tersebut, maka rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan 3.1. Rancangan Penelitian

B. Definisi Operasional

1. Model Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Halaqah.

Model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah adalah suatu rencana atau pola kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan tahap– tahap pelaksanaan kegiatan halaqah. Rencana dan pola kegiatan tersebut 83 dijabarkan ke dalam komponen–komponen: 1 prinsip dasar, yang mencerminkan konsep bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah, visi dan misi bimbingan dan konseling, kebutuhan siswa; 2 tujuan layanan bimbingan kelompok, khususnya bagi penyesuaian diri remaja di SMA; 3 isi bimbingan kelompok, yang meliputi layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan 4 dukungan sistem. Tahapan-tahapan pelaksanaan bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah antara lain: a Pembukaan iftitah. b Lintasan ayat dan tadabbur Tilawah. c Kultum dari peserta Tausiyah. d Tujuan pembicaraan hari itu dan agenda pembicaraan ahdaf. e Penyampaian materi tarbiyah Talaqqi. f Evaluasi terhadap segala kondisi Mutaba’ah. g Pembahasan program kerja dan pengumunan dan informasi penting Taklimat. h Penutup dan kesimpulan.

2. Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Halaqah Yang Efektif

Bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah yang efektif adalah proses bimbingan kelompok adalah bimbingan kelompok yang memiliki dinamisasi yaitu proses yang bergerak secara berubah–ubah, sehingga menumbuhkan semangat dan menghilangkan kejenuhan serta memiliki produktivitas yaitu kemampuan menghasilkan sesuatu. Artinya suatu bimbingan kelompok dengan pendekatan 84 halaqah yang dikatakan efektif apabila memiliki proses yang dinamis dan mampu menghasilkan tujuan yang diharapkan.

3. Penyesuaian diri remaja.

Penyesesuaian diri adalah penyesuaian diri merupakan suatu proses yang mencakup respon–respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami di dalam dirinya. Usaha individu tersebut bertujuan untuk memperoleh keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan Penyesuaian diri yang baik well adjusment pada remaja yang terkait dengan tugas–tugas perkembangan remaja, menurut Havighurst adalah sebagai berikut : a Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. b Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. c Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. d Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. e Berperilaku sosial yang bertanggung jawab. f Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. g Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. 85 h Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.

C. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah salah satu sekolah Menengah Atas di Kota Sukabumi yaitu SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jalan RH. Didi Sukardi No. 186 Kota Sukabumi, yang relatif heterogen dari segi latar belakang ekonomi, dan sosial budaya siswa, dengan subjek penelitiannya pada kelas XI. Sesuai dengan rancangan penelitian, bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi-eksperimen. Maka peneliti menggunakan desain penelitian dengan nonequivalent control groups design desain kelompok kontrol nonekuivalen, sebuah kelompok treatment dan sebuah kelompok pembanding kontrol diperbandingkan dengan menggunakan ukuran–ukuran pra uji pretest dan pasca uji postest. Sehingga dalam menentukan sampel penelitian tidak dilakukan secara acak, melainkan dengan menggunakan siswa dalam kelas utuh natural setting. Desain kelompok kontrol nonekuivalen dapat dikihtisarkan sebagai berikut : Kelompok Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O 1 X O 2 Kontrol O 1 - O 2 Gambar 3.2 Desain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 86 Langkah penentuan sampel adalah dengan memilih kelas yang mempunyai karakteristik sama, seperti usia, tingkat, jumlah siswa, waktu belajar. Dalam hal ini sampel yang dipilih adalah kelas XI Program Studi Ilmu Sosial. Langkah berikutnya penentuan kelompok yang diberi perlakuan kelompok eksperimen dan yang tidak diberi perlakuan kelompok kontrol. Maka dipilih satu kelas untuk untuk diberikan bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah dan satu kelompok lagi dipilih sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan halaqah tapi diberikan dengan metode konvensional, dengan jumlah masing– masing tiap kelasnya adalah sebagai berikut: TABEL 3.1 JUMLAH SUBJEK MENURUT JENIS KELAMIN DAN GRUP Jenis Kelamin KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL Jumlah Laki-laki 28 24 52 Perempuan 13 15 28 Jumlah 41 39 80 Subjek penelitian adalah sebanyak 80 orang siswa, yang terbagi menjadi dua rombongan belajar, yakni satu rombongan belajar dijadikan Kelompok Eksperimen KE dengan jumlah subjek 41 orang siswa dan satu rombongan lainnya dijadikan Kelompok Kontrol KK dengan jumlah 39 orang siswa. Seluruh subjek terdiri dari 52 orang siswa laki-laki dan 28 orang siswa perempuan. Jumlah subjek laki-laki lebih banyak dari dari pada subjek perempuan, baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. EKS Persentase 0.00 10.00

20.00 30.00

40.00 50.00

60.00 70.00

80.00 Persent

D. Pengembangan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MENTORING HALAQAH DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas IX SMP Daarut TauhiidBoarding School Bandung.

6 29 31

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Banjar.

0 3 38

PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN KELOMPOK (GROUP EXERCISES) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Santri Pondok Pesantren Banuraja Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat).

3 33 56

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA.

0 2 31

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 43

PROGRAM BIMBINGAN MELALUI STRATEGI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA : Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 45

PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN MENTURING HALAQAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL: Studi Kasus Eksperimen terhapad Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut.

0 3 51

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA.

0 0 7

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100