Teknik Analisis Data Prosedur Penelitian

98 menjadi informasi yang lebih bermakna. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, dan observasi diklasifikasikan berdasarkan golongan-golongan berikut ini: 1 kesulitan guru pembimbing mengimplementasikan model serta upaya untuk mengatasinya, dan 2 kesulitan siswa dalam mengikuti proses bimbingan kelompok. Untuk menguji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan dengan cara mengevaluasi pelaksanaan hasil model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah untuk meningkatkan penyesuaian diri remaja selanjutnya menganalisis hasil data antara nilai siswa sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok pretest dan nilai siswa setelah pelaksanaan bimbingan kelompok postest. Pengolahan data yang dilakukan adalah perbandingan rata-rata antara nilai pretest dengan postest dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata.

3. Teknik Analisis Data

Tujuan utama dalam melakukan analisis adalah menetapkan apakah data yang kita peroleh pada sebuah penelitian mendukung klaim perilaku Abelson ; 1995 dalam Shaughnessy, E.B. Zechmeister dan J.S. Zechmeister, 2007 ; 427. Teknik data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan parametrik. Selanjutnya ada tiga tahap data analisis yang berbeda tapi saling behubungan satu sama lain, yaitu mengenal data, meringkas data dan mengonfirmasikan sesuatu yang diungkap. Pada tahap mengenal data, peneliti melakukan menganalisis data dengan memeriksa fitur-fitur umumnya data dan bila perlu mengeditnya dan 99 membersihkan data. Tahap berikutnya adalah dengan meringkas data, yaitu untuk mengukur tendensi sentral termasuk mean rata–rata, median, dan mode. Juga untuk menentukan ukuran-ukuran variabilitas yaitu range rentang nilai dan deviasi standar. Tahap ketiga, adalah menggunakan interval kepercayaan untuk mengonfirmasikan yang diungkap oleh data yaitu dengan mengonstruksikan confidence interval interval kepercayaan untuk parameter populasinya dapat dihitung untuk satu mean atau perbedaan mean populasi. Setelah pengujian normalitas dan homogenitas, selanjutnya dilakukan uji-t terhadap dua sampel independen Independent-Sample t Test yaitu postes Kelompok Eksperimen Kelas XI IPS 2 dan postes Kelompok Kontrol Kelas XI IPS 4 berdasarkan hasil skor rata-rata dan gain skor. Dalam pengujian hipotesis, kriteria yang digunakan adalah: H : µ 1 = µ 2, H 1 : µ 1 µ 2 dimana: µ 1 = mean skor Penyesuaian Diri dari Kelompok Eksperimen yang mengikuti bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah. µ 2 = mean skor Penyesuaian Diri dari Kelompok Kontrol yang tidak mengikuti bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah. Dengan daerah penerimaan: Jika P-value α, maka H ditolak Jika P-value α, maka H tidak dapat ditolak 100 Dan untuk menentukan efektifitas model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah, maka dengan melakukan uji t. Dengan interval kepercayaan 95, α = 1 – 0,95 = 0,05. Selanjutnya dalam membantu perhitungan dan pengolahan data statistik, maka peneliti menggunakan program komputer yaitu SPSS 16.0 for Windows. 146

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, studi ini telah memenuhi tujuannya yaitu pelaksanaan model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri remaja. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Petama, model bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah adalah suatu rencana atau pola kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan tahap–tahap pelaksanaan kegiatan halaqah. Rencana dan pola kegiatan tersebut dijabarkan ke dalam komponen– komponen: 1 prinsip dasar, yang mencerminkan konsep bimbingan kelompok dengan pendekatan halaqah, visi dan misi bimbingan dan konseling, kebutuhan siswa; 2 tujuan layanan bimbingan kelompok, khususnya bagi penyesuaian diri remaja di SMA; 3 isi bimbingan kelompok, yang meliputi layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual dan 4 dukungan sistem Kedua, gambaran umum hampir seluruh siswa sebelum mengikuti mengikuti bimbingan kelompok pada kelompok kontrol memperoleh hasil skor rata-rata yang lebih tinggi yaitu 168,33 dengan standar deviasi 15,12 dibandingkan hasil skor rata-rata pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 167,37

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

STRATEGI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MENTORING HALAQAH DALAM PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas IX SMP Daarut TauhiidBoarding School Bandung.

6 29 31

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Banjar.

0 3 38

PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN KELOMPOK (GROUP EXERCISES) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI (Studi Kuasi Eksperimen terhadap Santri Pondok Pesantren Banuraja Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat).

3 33 56

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA.

0 2 31

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 43

PROGRAM BIMBINGAN MELALUI STRATEGI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA : Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 45

PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN MENTURING HALAQAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL: Studi Kasus Eksperimen terhapad Siswa Kelas X di SMAN 6 Garut.

0 3 51

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA.

0 0 7

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100