Sistematika Penulisan KUCING : EKSPRESI KUCING SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS.

vii i. Palet j. Koas k. Jangka l. Koas tembok m. Wadah waskom n. Kain kanvas o. Spanram p. Hekter q. Lem kayu r. Cat tembok s. Air t. Hamplas u. Kanvas jadi v. Cat akrilik w. Kamera HP x. Laptop

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pengantar karya tugas akhir ini direncanakan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN, latar belakang penciptaan, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, kajian sumber penciptaan, metode penciptaan, proses penciptaan, teknik, media, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI, Landasan teoritik, yang menjelaskan tentang seni rupa, seni lukis, dekoratif . Landasan empirik, yang menjelaskan kucing dan lukisan dekoratif. Konsep penciptaan. BAB III : METODE DAN PROSES PENCIPTAAN, menjelaskan metode dan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya, alat dan bahan, tahap proses pembuatan karya seni lukis dengan media kanvas dan cat akrikik. BAB IV : VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA, analisis pembahasan ekspresi kucing sebagai gagasan berkarya seni lukis pada media dua dimensi yang diciptakan. vi BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan hasil penciptaan karya dan saran atau rekomendasi dengan karya seni lukis yang telah diciptakan. 12 BAB II LANDASAN PENCIPTAAN

A. Landasan Teoritik

1. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna, pada umumnya sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan, dimana para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis kanvas, kertas, kayu, kaca, dll dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan. vii Ada beberapa aspek dalam pembuatan karya seni khususnya seni lukis yang perlu dipertimbangkan Sumber: Margono, 2007, hlm 45 a. Aspek fungsi Fungsi lukisan sebagai hanya hiasan atau sebagai alat komunikasi, juga sebagai penyampai sejarah b. Aspek bahan Memilih material bahan yang digunakan, seperti kanvas, kayu, tembok, kaca dll. Termasuk menyesuaikan media alat yang digunakan sesuai material bahan dasar, contoh untuk melukis di kanvas biasanya yang diperlukan adalah kuas dan cat akrilik maupun cat minyak c. Aspek bentuk Memilih gagasan bentuk yang diinginkan, seperti bentuk alami, ataupun bentuk abstrak atau dengan kata lain memilih gaya lukisan d. Aspek keindahan atau estetika Sebuah lukisan diharapkan punya daya tarik, sehingga ada yang menyukai, karenanya faktor goresan juga komposisi warna sangat berperan dalam sebuah lukisan.

2. Unsur-unsur visual dalam karya Seni Lukis

a. Unsur Titik

Gambar 2.1 Unsur titik