Bab 1 Pendahuluan 1-5
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
4. Besar allowance yang diberikan untuk tinggi hak sepatu dalam
perancangan kursi adalah 30 mm. 5.
Besar pengurangan tebal busa general density 32 dengan tebal 50 mm yang digunakan untuk alas kursi ketika diduduki berkurang 20
mm, tebal 100 mm berkurang 15 mm, tebal 150 mm berkurang 10 mm.
6. Besar pengurangan tebal busa general density 26 dengan tebal 50
mm yang digunakan untuk alas kursi ketika diduduki berkurang 30 mm.
7. Besar allowance yang diberikan untuk keleluasaan pengambilan
gunting dalam perancangan pouch adalah sebesar 10 mm. 8.
Besar allowance yang diberikan untuk keleluasaan jari tangan dalam perancangan pouch adalah sebesar 50 mm.
9. Besar allowance yang diberikan untuk keleluasaan pengambilan
alat hair-do dalam perancangan hair-do kit holder adalah sebesar 20 mm.
10. Analisis aspek psikologis dalam penempatan kursi tunggu di
rungan salon dinilai secara subjektif.
1.4 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi fasilitas fisik yang sudah dimiliki salon saat ini?
2. Bagaimana kondisi tata letak salon aktual?
3. Bagaimana kondisi lingkungan fisik salon saat ini?
4. Kecelakaan kerja apa saja yang pernah terjadi di salon dan hal-hal apa
saja yang memicu terjadinya kecelakaan kerja tersebut? 5.
Bagaimana tata cara pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja saat ini?
6. Bagaimana usulan rancangan fasilitas fisik yang ergonomis?
7. Bagaimana usulan rancangan tata letak salon yang ergonomis?
Bab 1 Pendahuluan 1-6
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
8. Bagaimana usulan rancangan lingkungan fisik yang ergonomis?
9. Kecelakaan kerja apa saja yang berpotensi terjadi di masa yang akan
datang? 10.
Bagaimana usulan tata cara pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja yang lebih baik?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kondisi fasilitas fisik yang dimiliki oleh salon pada saat
ini. 2.
Menganalisis kondisi tata letak peralatan salon aktual. 3.
Menganalisis kondisi lingkungan fisik salon pada saat ini. 4.
Menganalisis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dan faktor penyebabnya.
5. Menganalisis tata cara pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
kerja saat ini. 6.
Mengusulkan fasilitas fisik salon yang ergonomis. 7.
Mengusulkan tata letak salon yang ergonomis. 8.
Mengusulkan lingkungan fisik salon yang ergonomis. 9.
Menganalisis kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi di masa yang akan datang.
10. Mengusulkan tata cara pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
kerja yang lebih baik.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penyusunan dan pembuatan laporan Tugas Akhir ini disusun dalam 7 bab, dimana susunan dan uraian singkat dari masing-
masing bab tersebut adalah sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan 1-7
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan
dalam laporan Tugas Akhir.
2. BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Salon
Strawberry.
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimulai dari penelitian pendahuluan hingga penarikan kesimpulan dan
pemberian saran atau masukan bagi Salon Strawberry.
4. BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.
5. BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi pengolahan data dan analisis terhadap hasil pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti.
6. BAB 6 USULAN DAN ANALISIS
Bab ini berisi usulan perbaikan sistem kerja yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
7. BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan dengan mengacu pada hasil analisis.
7-1
Universitas Kristen Maranatha
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Setelah dilakukan analisis, kondisi fasilitas fisik salon seperti kursi salon
dan kursi tunggu salon adalah sebagai berikut : Kursi Salon
Ada beberapa dimensi dari kursi salon yang belum sesuai dengan dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk sehingga
membuat pengguna kursi cepat merasa pegal ketika duduk di kursi aktual. Lebar alas duduk kursi aktual terlalu lebar sehingga
membuat postur duduk pengguna terutama pengguna wanita menjadi kurang baik.
Panjang dan tinggi dari sandaran punggung kursi aktual masih kurang dari panjang dan tinggi dari ukuran yang
disarankan sehingga membuat pengguna khususnya pengguna pria akan merasakan seolah-olah kursi terlalu sempit dan rendah
baginya. Panjang. lebar, dan tinggi dari sandaran tangan kursi masih belum sesuai dengan dimensi yang disarankan sehingga
membuat pengguna kursi merasa kurang nyaman ketika menyandarkan tangannya di sandaran tangan.
Kursi Kursi Tunggu Ada beberapa dimensi dari kursi tunggu yang belum sesuai
dengan dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk sehingga membuat pengguna kursi cepat merasa pegal ketika duduk di kursi
aktual.Tinggi alas duduk kursi dari lantai masih terlalu rendah sehingga membuat pengguna kursi merasa pegal dan sulit untuk
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 2
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
beranjak dari kursi ketika duduk di kursi ini. Lebar alas duduk kursi juga masih belum sesuai dengan ukuran yang disarankan.
Tinggi dan lebar alas duduk merupakan bagian yang krusial dalam perancangan kursi karena menentukan kenyamanan pengguna
ketika menggunakan kursi ini.
2. Setelah dilakukan analisis terhadap tata letak salon didapatkan bahwa:
Tata letak keseluruhan salon belum baik, salon belum memperhatikan aspek psikologis dalam penempatan kursi tunggu
di salon. Penempatan kursi tunggu di salon belum memberikan privacy yang baik kepada pihak pelanggan salon yang sedang
diberi treatment oleh salon. masih belum mengkhususkan tempat untuk melakukan aktifitas yang ada di salon, sehingga
membutuhkan waktu untuk membawa peralatan yang dibutuhkan ke tempat di mana pelanggan duduk. Salon juga belum
mempertimbangkan jarak antar stasiun pelayanan yang ada, sehingga membuat ruang gerak kaspterstylist dan pelanggan yang
dilayani menjadi terbatas. Tempat penyimpanan peralatan salon terutama barber kit masih
belum baik karena barber kit sering hilang sehingga mengganggu proses pemotongan rambut. Hal ini disebabkan karena belum ada
tempat khusus untuk menyimpan seluruh peralatan barber kit di satu tempat sehingga kemungkinan kehilangan alat salon menjadi
tinggi.
3. Setelah dilakukan analisis kondisi lingkungan fisik salon yang meliputi
temperatur, kelembaban, intensitas cahaya, kebisingan, didapatkan bahwa: Kondisi ruangan salon terasa panas, baik ketika siang hari maupun
sore hari. Ruangan salon terasa panas disebabkan oleh karena temperatur dan tingkat kelembaban salon yang cukup tinggi.
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 3
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
Intensitas cahaya di dalam ruangan salon masih berada di bawah intensitas yang disarankan, baik ketika siang hari maupun sore
hari. Tingkat kebisingan salon terutama pada saat ada aktifitas baik di
siang maupun sore hari dianggap melewati nilai ambang batas kebisingan yang direkomendasikan, sehingga pekerja salon hanya
memiliki rekomendasi durasi bekerja yang rendah di salon.
4. Kecelakaan kerja yang pernah terjadi di salon adalah kaki kapster
melepuh. Hal yang memicu kecelakaan ini disebabkan oleh faktor manusia, yaitu kapster tidak sengaja menginjak alat hair-do. Hal-hal yang
menyebabkan kapster tidak sengaja menginjak alat ini karena kaspter belum pengalaman, terburu-buru, belum ada tempat khusus untuk
menyimpan alat hair-do, kapster merasa kelelahan, dan kapster tidak memakai alas kaki.
5. Saat ini salon belum menyediakan atau menerapkan tata cara
penganggulan kecelakaan kerja yang terjadi di salon. Salon tidak menyediakan obat-obatan di dalam P3K yang ada di salon. Jika kecelakaan
kerja tersebut terjadi, kapster salon baru akan mencari obat luka, alkohol, kasa dan plester ke warung atau apotek terdekat di sekitar salon. Hal ini
akan menghambat pekerjaan kapster dan merugikan kapster, pihak salon dan bahkan pelanggan salon.
6. Usulan untuk perancangan fasilitas fisik salon, peneliti mengusulkan
masing-masing 3 alternatif kursi salon dan kursi tunggu. 2 alternatif merupakan rancangan peneliti dan 1 alternatif merupakan kursi yang sudah
ada dan dijual di pasaran. Dalam merancang kursi salon dan kursi tunggu, peneliti memperhatikan kaidah ergonomi bidang antropometri, sehingga
rancangan peneliti sesuai dengan dimensi tubuh pengguna dalam posisi duduk. Hal ini akan membuat pengguna menjadi tidak mudah merasa
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 4
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
pegal ketika duduk di atas kursi rancangan peneliti. Kemudian, untuk menentukan alternatif terbaik, peneliti menggunakan metode concept
scoring. Berdasarkan hasil concept scoring, terpilih kursi salon alternatif 1 sebagai kursi salon yang diusulkan untuk Salon Strawberry, untuk kursi
tunggu terpilih kursi tunggu alternatif 2 sebagai kursi tunggu yang diusulkan untuk Salon Strawberry. Peneliti juga mengusulkan barber kit
pouch sebagai usulan fasilitas fisik untuk mengatasi masalah salon yang sering mengalami kehilangan barber kit dan sering membutuhkan waktu
yang lama dalam pencarian barber kit ketika hendak digunakan. Peneliti mengusulkan 3 alternatif pouch, 2 alternatif merupakan pouch rancangan
peneliti, 1 alternatif merupakan pouch yang sudah ada dan dijual di pasaran. Peneliti menggunakan acuan dimensi alat-alat salon yang
digunakan di Salon Strawberry untuk penentuan dimensi dari pouch rancangan peneliti. Pouch terbaik dipilih berdasarkan metode concept
scoring. Terpilih pouch alternatif 1 sebagai pouch yang akan diusulkan kepada Salon Strawberry. Peneliti juga mengusulkan hair-do kit holder
untuk menyimpan peralatan hair-do ketika sedang digunakan oleh kapster untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan karena
menginjak bagian elemen pemanas alat hair-do yang bertemperatur tinggi.
7. Usulan untuk tata letak salon adalah:
Tata letak keseluruhan salon: Peneliti mengusulkan 2 alternatif tata letak salon. Pada kedua
usulan tata letak ini peneliti mengusulkan pemindahan area menunggu pelanggan dari yang sebelumnya berada di ruang tengah
salon menjadi berada jauh dari area pelayanan sehingga pelanggan
yang sedang diberikan treatment memiliki privacy. Peneliti juga mengelompokkan daerah yang ada di salon berdasarkan
aktivitastreatment yang diberikan salon dengan maksud untuk mempermudah proses persiapan peralatan salon yang dibutuhkan
ketika melakukan suatu aktifitas dan untuk mempermudah
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 5
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
pelanggan dalam menentukan tempat duduknya sesuai dengan treatment yang diinginkan. Peneliti mengusulkan suatu daerah yang
dikhususkan sebagai daerah kerja pemilik salon. Daerah ini disebut daerah VIP. Kedua tata letak usulan juga sudah memperhatikan
jarak antar stasiun pelayanan sharing area. Kedua usulan diberikan sharing area sebesar 600 mm sehingga 2 orang
kapsterstylist dapat
bekerja bersebelahan
tanpa saling
mengganggu. Hal yang membedakan tata letak usulan alternatif 2 dengan tata letak usulan alternatif 1 adalah penempatan stasiun
kerja. Tata letak terbaik dipilih berdasarkan metode concept scoring. Terpilih tata letak alternatif 2 sebagai tata letak yang akan
diusulkan kepada Salon Strawberry. Tempat penyimpanan peralatan salon:
Peneliti mengusulkan untuk menggunakan pouch sebagai tempat penyimpanan barber kit untuk mengatasi masalah salon yang
sering mengalami kehilangan barber kit dan sering membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian barber kit ketika hendak
digunakan. Terpilih pouch alternatif 1 sebagai pouch yang akan diusulkan kepada Salon Strawberry. Selain itu, peneliti juga
mengusulkan hair-do kit holder sebagai tempat penyimpanan peralatan hair-do yang aman ketika digunakan oleh kapster.
8. Usulan perancangan lingkungan fisik salon adalah :
Temperatur dan kelembaban: Peneliti mengusulkan penggunaan AC untuk mengatasi ruangan
yang terasa panas. Berdasarkan perhitungan peneliti, Salon Strawberry memerlukan AC dengan daya 5 PK. Peneliti
mengusulkan untuk memasang 4 buah AC dengan daya 1 PK dan 2 buah AC berdaya 0,5 PK. AC mampu untuk mengendalikan
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 6
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
temperatur dan kelembaban ruangan secara bersamaan secara efektif dan efisien.
Intensitas Cahaya Peneliti mengusulkan untuk menambah titik lampu yang semula
hanya 7 titik lampu TL dan 5 titik lampu downlight, menjadi 14 titik lampu TL. Pada 10 titik lampu terdapat 2 lampu TL, dan 4
titik sisanya terdapat 1 lampu TL. Kebisingan
Peneliti mengusulkan kepada salon untuk: a.
Mengecilkan volume musik di dalam ruangan salon. b.
Menggunakan silent hair dryer. c.
Menggunakan pintu kaca frame alumunium yang diberi seal karet di sisinya.
9. Kecelakaan yang berpotensi untuk terjadi di masa yang akan datang di
salon adalah kapster tersandung kabel alat hair-do dan kebakaran. Penyebab kapster dapat tersandung kabel di ruangan salon berdasarkan
faktor manusia adalah karena kapster berjalan terburu-buru dan kurang berhati-hati. Berdasarkan faktor metode, kecelakaan tersebut dapat terjadi
karena penempatan alat di salon masih belum tepat sehingga dapat mencelakakan kapster dan pelanggan salon. Penyebab dari kemungkinan
kebakaran berdasarkan faktor manusia adalah kapster lupa untuk mematikan alat hair-do. Berdasarkan faktor mesin, tidak adanya sistem
auto-off pada alat hair-do alat catokan dan alat curly sehingga apabila kapster lupa untuk mematikan alat, resiko korsleting dan kebakaran dapat
terjadi. Ditambah lagi dengan faktor material alat yang dibuat dari bahan yang tidak tahan panas membuat alat sewaktu-waktu dapat terbakar karena
overheat.
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 7
Laporan Tugas Akhir
Universitas Kristen Maranatha
10. Usulan yang peneliti berikan untuk mencegah kecelakaan yang sudah
pernah terjadi di salon adalah dengan memberikan holder sebagai tempat khusus untuk menyimpan alat hair-do yang sedang dalam posisi standby.
Kemudian untuk pencegahan dari kecelakaan yang berpotensi terjadi, peneliti mengusulkan kepada pihak salon untuk dapat menyediakan dan
menggunakan alat catokan dan alat curly dengan sistem auto-off. Dengan sistem auto-off ini, arus listrik dapat diputuskan ke kedua alat ini pada saat
elemen pemanas sudah mencapai temperatur tertentu sehingga dapat mencegah tejadinya korsleting dan kebakaran di dalam ruangan salon.
Kemudian untuk penanggulangan kecelakaan yang sudah pernah terjadi dan kecelakaan yang berpotensi terjadi, peneliti mengusulkan kepada
pihak salon untuk menyediakan 1 kotak P3K bentuk IA yang berisikan beberapa obat dan perlengkapan untuk dapat memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan yang terjadi di salon. Peneliti juga mengusulkan kepada pihak salon untuk dapat menyediakan minimal 1 tabung APAR
powder ABE di dalam ruangan salon untuk penanggulangan kecelakaan yang berpotensi terjadi.
7.2. Saran 7.2.1. Saran Bagi Salon Strawberry