LKP : Rancang Bangun Aplikasi Simpan Pinjam Pada Koperasi PG Lestari.
RANCANG BANGUN APLIKASI SIMPAN PINJAM
PADA KOPERASI PG LESTARI
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh :
SAEPUL JAELANI
11.41010.0112
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
(2)
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 5
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 5
2.2.1 Visi Perusahaan ... 6
2.2.2 Misi Perusahaan ... 6
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 7
BAB III LANDASAN TEORI ... 9
3.1 Company Profile ... 9
3.2 Website ... 10
3.3 Hyper Text Markup Language(HTML)... 10
(3)
v
3.5 Hypertext Prepoccesor(PHP) ... 13
3.6 XAMPP ... 14
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 16
4.1 Metodologi Penelitian ... 16
4.2 Detail Proses Pengerjaan Interaktif ... 17
4.3 Desain Dan Penggunaan Per Sistem Menu ... 18
BAB V PENUTUP ... 40
5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
BIODATA ... 42
(4)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi Lestari merupakan sebuah koperasi yang memberikan pelayanan simpan pinjam karyawan PG Lestari yang berjumlah 384 orang karyawan tetap, untuk anggota Koperasi Lestari sendiri adalah karyawan PG Lestari tersebut. Di koperasi tersebut terdapat beberapa transaksi yaitu usaha dagang serta transaksi simpan pinjam. Transaksi yang ada pada Koperasi Lestari setiap harinya sekitar 30 – 35 transaksi yang meliputi transaksi simpan, pinjam, dan angsuran. Untuk kredit bermasalah yang terjadi di Koperasi Lestari yaitu 16 orang sehingga non perfoming
loan yang ada di koperasi tersebut adalah 4.1%. Untuk meningkatkan pelayanan
simpan pinjam yang lebih baik terhadap anggota diperlukan suatu penanganan dan pengolahan data yang baik dalam usaha yang sedang berkembang.
Dari hasil analisis yang dilakukan, pada sistem yang berjalan selama ini digunakan oleh koperasi kurang memadai dan kurang menunjang akan kebutuhan sistem yang diinginkan dalam memberikan pelayanannya kepada anggota . Koperasi Lestari hanya menggunakan microsoft excel dalam pengadministrasiannya sehingga tidak dapat mencetak laporan simpan, laporan pinjam dan laporan angsuran baik itu harian maupun bulanan sehingga harus ada proses lain untuk dapat mencetak laporan tersebut .
(5)
Masalahnya ada pada akurasi data dan kecepatan layanan jika masalah ini tidak diselesaikan maka akan berakibatnya angsuran tiap orang tidak dapat diketahui dengan cepat dan dapat menyebabkan adanya kerugian bagi karyawan maupun perusahaan, untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu sistem informasi berbasis komputer dimana sistem yang akan digunakan berbasis desktop. Dari permasalahan-permasalahan yang ada, penulis ingin memberikan satu solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada dengan membuat sistem yang dapat mengatasi kendala-kendala diatas, dalam laporan kerja praktek yang berjudul :
”RANCANG BANGUN APLIKASI SIMPAN PINJAM KOPERASI LESTARI”. Sehingga diharapkan dengan adanya aplikasi ini koperasi mampu mengendalikan angsuran, mampu mengontrol transaksi yang ada di koperasi tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini dapat dirumuskan yaitu Bagaimana membuat sistem informasi untuk membuat rancang bangun aplikasi simpan pinjam koperasi lestari.
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam laporan ini berfokus dan tidak meluas, maka diperlukan batasan – batasan mengenai permasalahan diatas, yaitu :
1. Aplikasi berisi tentang pengelolahan data simpanan, data pinjaman, dan laporan angsuran anggota yang diperlukan.
2. Laporan yang dihasilkan meliputi laporan data simpanan, data pinjaman, dan laporan angsuran anggota.
(6)
3. Aplikasi dibangun berbasis dekstop.
4. Aplikasi ini juga akan menghasilkan print out kuitansi peminjaman.
1.4. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai adalah untuk menghasilkan aplikasi simpan pinjam pada Koperasi Lestari sehingga memudahkan transaksi yang akan dilakukan yang meliputi pengelolahan data simpanan, pinjaman, dan angsuran anggota.
1.5. Manfaat
A. Bagi Mahasiswa
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu serta kemampuan yang dimiliki mahasiswa.
2. Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek. B. Bagi Koperasi Simpan Pinjam Lestari
1. Selesainya masalah yang ada di koperasi Simpan Pinjam Lestari 2. Mempermudah koperasi dalam membuat laporan simpanan,
pinjaman, dan angsuran. C. Bagi Lembaga (STIKOM)
1. Mempererat kemitraan antara STIKOM dengan PG. LESTARI.
1.6. Sistematika Penulisan KP
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan kerja praktek untuk pembuatan sistem informasi simpan pinajam pada Koperasi PG LESTARI adalah sebagai berikut :
(7)
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, sedangkan ini dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah, batasan masalah terhadap masalah yang akan dihadapi, tujuan pembuatan aplikasi, manfaat dari aplikasi, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum mengenai Koperasi PG LESTARI sejarah berdirinya, visi dan misi, hingga struktur organisasi yang terdapat didalamnya.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan beberapa teori – teori tentang koperasi yang berkaitan dengan rancang bangun informasi koperasi, konsep dasar sistem informasi, analisa dan perancangan sistem, serta tools Microsoft Visual Studio 2012 (VB.NET) dan
Microsoft SQL Server 2014.
BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN
Bab ini menguraikan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam bentuk Document Flow, System Flow, Data Flow
Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD)
mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga disertai desain struktur tabel dan Desain Input/Output (I/O).
(8)
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan atau ringkasan dari bab sebelumnya dan bab ini memuat saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya.
(9)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara, PTPN X (PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)) dikenal sebagai salah satu perusahaan peninggalan Belandayang merupakan sebuah sector penting dalam membangun perekonomian dankesejahtraan bangsa. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan perkebunan Negara, PTPN X memiliki beberapa cabang pengolahan hasil perkebunan diantaranya tebu dan tembakau yang tersebar di daerah terpencil di plosok nusantara. PTPN X memiliki tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar No. 47 Tanggal 13 Agustus 2008 yaaitu, Melakukan usahabidang argo bisnis dan argo industry serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bemutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
2.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
Sejarah panjang pendirian Pabrik Gula Lestari diawali pada tahun 1909 oleh C.V Culture Maatchappy (C.V.C.M) Pandji / Tandjungsari, yang berkedudukan di Amsterdam beserta pengurusan dan tata usahanya yang kemudian diserahkan oleh Tiedeman On Van Kerchem Indonesia di Surabaya. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kendali PG Lestari berada dibawah Kementrian Kemakmuran, Badan Penyelenggara Pabrik Gula Negara (BPPGN). Namun kondisi berubah setelah
(10)
terjadinya agresi militer Belanda pada tahun 1950 kepemilikan PG beralih kepada pemilik lama yakni Tiedeman On Van Kerchem.
Pada tahun 1957 PG diambil alih oleh pemerintah RI cq. PPN Baru dan digolongkan dalam kesatuan Pra unit Gula A. Setelah PP no. 166 / 1961 tanggal 26 April 1961 mulai berlaku, maka Pabrik Gula Lestari masuk dalam kesatuan II (Karisidenan Kediri) yang berbadan hukum sendiri. Namun tidak lama kemudian keluar PP no.1 dan 2 tahun 1963 tentang pembentukan B.P.U maka Pabrik Gula Lestari dijadikan Perusahaan Negara, yang berbadan hukum sendiri. Terbit lagi PP 14 tahun 1968 yang mengalihkan kendali PG kepada PNP XXI. Hingga pada tahun 1973 kendali beralih kepada PN Perkebunan XXI dan PN Perkebunan XXII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan diperkuat adanya PP no 23/1973. Dan kondiri terakhir pada tahun 1966 PG resmi berada dibawah kendali PT.Perkebunan Nusantara X sampai dengan saat ini.
2.2. Visi dan Misi 2.2.1.Visi
"Menjadi perusahaan agro industri terkemuka yang berwawasan lingkungan".
2.2.2. Misi
1. Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku tebu dan tembakau yang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan internasional dan berwawasan lingkungan.
2. Berkomitmen menjaga pertumbuhan dan kelangsungan usaha melalui optimalisasi dan efisiensi di segala bidang.
(11)
3. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan bagi kepuasan stakeholder melalui kepemimpinan, inovasi dan kerjasama team serta organisasi yang profesional.
2.3. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi yang diterapkan oleh PG LESTARI tergambar pada bagan berikut.
(12)
(13)
(14)
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas tentang landasan teori yang meliputi dasar– dasar mengenai hal–hal dari permasalahan tentang ilmu dan landasan pemikiran yang terkait dan mendukung dalam kerja praktek.
3.1. Koperasi
Pada dasarnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan diperlukan. Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.
Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia ada dalam pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Yang dimaksud dengan koperasi adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Tujuan kopersai sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No.25/1992 adalah sebagai berikut: Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
(15)
3.2. Simpan Pinjam
Simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari untuk anggota koperasi maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan udaha simpan pinjam biasanya dilaksanakan oleh koperasi simpan pinjam atau unit usaha simpan pinjam pada sebuah koperasi.
Koperasi Simpan Pinjam menurut Rudianto (2006 : 76) menyatakan bahwa : “Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang kegiatannya untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan simpan pinjam dari dan
untuk anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya”.
3.3. Penjelasan SDLC
Menurut (Adi Nugroho, 2010, hal. 2) SDLC adalah langkah – langkah pengembangan sistem yang dimulai dari perencanaan (planning), menyangkut studi mengenai kebutuhan pengguna, tahap kedua adalah tahap analisis (analysis), yaitu tahap dimana kita harus mengenali segala permasalahan yang muncul. Tahap ketiga adalah tahap perancangan (design), dimana kita mencari solusi atas masalah yang kita temukan pada bagian kedua, menentukan perangkat keras dan lunak yang akan kita gunakan nanti. Tahap keempat adalah tahap kita mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi nyata dengan cara pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat keras (coding). Tahap kelima yaitu tahap (testing), Tahap yang dapat menentukan apakah sistem yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguana atau belum, jika belum, proses selanjutnya kembali ketahap sebelumnya. Tahap keenam adalah tahap pemeliharaan dimana
(16)
kita mulai melakukan pengoprasian sistem dan, jika diperluakn, melakukan perbaikan – perbaikan kecil.
3.4. Aplikasi
Pengertian aplikasi menurut (Jogianto, 2004, hal. 4) “Aplikasi merupakan program yang berisi perintah – perintah untuk melakukan pengolahan data ”. Jogiyanto menambahkan aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang di transformasikan kekomputer dengan membuat sistem atau program agar data dapat diolah lebih berdaya guna secara optimal.
Dari definisi diatas dapat didimpulkan aplikasi adalah sejenis software yang diterapkan dikomputer berisi perintah – perintah yang berfungsi untuk membantu dalam tugas – tugas tertentu.
3.5. Perancangan
Menurut (Susanto, 2004, hal. 331) dalam buku Sistem Informasi
Manajemen Konsep dan Pengembangannya mengatakan “perancangan adalah
spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang
telah dipilih selama tahap analisis”
Menurut John Bruch dan gray Grudnitski yang telah diterjemahkan oleh Hartono, 2005, hal. 196 dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi
mengatakan “desain sistem dapat didefinisikan sebagai pengembangan,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
(17)
3.6. Desain Sistem
Setelah melewati tahap analisis sistem selesai dilaksanakan, maka analisis sistem mendapat gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan dan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2010), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
5. Berupa gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6. Menyangkut konfigurasi dari komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
3.7. Pengertian Basis Data
Menurut (Sutanta, 2004, hal. 18) dalam buku Sistem Basis data
mengatakan “Basis data adalah kumpulan dari data-data yang saling terhubung
yang disimpan secara bersama-sama secara independen pada suatu media dan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/ditampilkan kembali”.
3.8. Diagram Kontek (Context Diagram)
Menurut (Kristanto, 2003) dalam buku Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi mengatakan diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem.
(18)
Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3.9. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut (Kendall, 2003, hal. 241) Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003, hal. 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
(19)
2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah.
Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
Gambar 3.2 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 3.3 Simbol Process 4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan
proses penyimpanan data.
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.10. Visual Basic .Net
Menurut (Hidayatullah, 2014, hal. 5) dalam buku Visual Basic .NET membuat aplikasi database dan program kreatif mengatakan visual basic .NET adalah visual basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan visual basic .NET dapat berjalan
Flow_1 Flow_1
(20)
pada sistem komputer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET Framework.
3.11. SQL Server
Menurut (Santoso, 2006, hal. 5) mengatakan “sql server adalah hasil kerja sama antara Microsoft dengan Sybase untuk memproduksi sebuah software
penyimpanan data (database) yang bekerja pada sistem Operasi OS/2”.
Menurut (Komputer, 2010, hal. 2) dalam buku ShortCourse Series : SQL Server 2008 Express mengutip “SQL Server adalah DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam
persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahuluanya seperti IBM dan
(21)
BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
4.1. Analisis Kebutuhan Aplikasi
Analisis kebutuhan sistem adalah tahap awal dalam membuat aplikasi baru. Langkah awalnya dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan dengan cara memberi pertanyaan kepada bendahara dan ketua koperasi secara langsung, sedangkan pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke koperasi untuk melihat proses kegiatan yang ada. Dengan melihat proses kegiatan secara langsung dapat mempermudah pembuatan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di bagian koperasi pada PG Lestari, bahwa terdapat permasalahan pada bagian pencatatan laporan simpanan, pinjaman, juga angsuran yang hanya menggunakan Microsoft
excel yang akan berdampak pada akurasi data dan kecepatan layanan jika masalah ini
tidak diselesaikan maka akan berakibatnya angsuran tiap orang tidak dapat diketahui dengan cepat dan dapat menyebabkan adanya kerugian bagi karyawan maupun perusahaan. Untuk mengatasi permaslahan tersebut maka diperlukan suatu aplikasi simpan pinjam. Aplikasi tersebut nantinya diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada pada Koperasi Lestari.
(22)
4.1.1. User requirement
Hasil obesrvasi pada bagian koperasi, user requirment dalam aplikasi ini antara lain :
A. Pencatatan simpanan
Tabel 4.1 Tabel User Requirement Pencatatan Simpanan Fungsi Mencatat simpanan
Deskripsi Mencatat simpanan yang diberikan oleh anggota koperasi.
Aktor Bagian Bendahara Input NIA, jumlah simpanan Proses 1. Memasukkan NIA
2. Memasukan jumlah simpanan Output Kwitansi simpanan
Peraturan Jumlah simpanan
B. Pencatatan pinjaman
Tabel 4.2 Tabel User Requirement Pencatatan Pinjaman Fungsi Mencatat pinjaman
Deskripsi Mencatat pinjaman yang dilakukan anggota koperasi.
Aktor Bagian Bendahara Input Jumlah pinjaman Proses 1. Memasukkan NIA
2. Mencatat jumlah pinjaman Output Kwitansi Pinjaman
Peraturan 1. Pinjaman tidak boleh lebih dari 3jt rupiah. 2. Pinjaman hanya untuk anggota koperasi
(23)
C. Pencatatan angsuran
Tabel 4.3 Tabel User Requirement Pencatatan Angsuran Fungsi Mencatat angsuran
Deskripsi Mencatat angsuran yang diberikan oleh anggota koperasi.
Aktor Bagian Bendahara Input Jumlah angsuran Proses 1. Memasukkan NIA
2. Masukan jumlah angsuran Output Kwitansi angsuran
Peraturan Angsuran yang dilakukan maksimal 10x angsuran
4.1.2. Software requirement
Berdasarkan hasil analisa dari user requirement diatas, dibutuhkan software
requirement yang dapat menunjang fungsi user requirement.
A. Pencatatan simpanan
Tabel 4.4 Tabel Software requirement Pencatatan simpanan Fungsi Pencatatan simpanan
Deskripsi Mencatat jumlah simpanan anggota Pemicu
Awal Muncul form simpanan yang harus diisi oleh anggota
(24)
komputerisasi bendahara memasukan jumlah simpanan yang diberikan anggota
aplikasi menampilkan
form yang
menampilkan NIA dan jumlah simpanan Pengecualian Jika ada field yang belum terisi maka muncul
messagebox bahwa ada field yang belum terisi.
Ahkir Data simpana berhasil disimpan di cetak sebagai kwitansi
1. Form yang ada mudah digunakan.
2. Respon dari masing – masing perintah tidak lebih dari 4 detik.
3. Tidak ada bug dan error
4. Data simpanan dapat tersimpan rapi.
B. Pencatatan pinjaman
Tabel 4.5 Tabel Software requirement Pencatatan pinjaman Fungsi Pencatatan pinjaman
Deskripsi Mencatat jumlah pinjaman anggota Pemicu
Awal Muncul form pencatatan pinjaman yang harus diisi oleh anggota
Alur
komputerisasi
Kasir Aplikasi
- bendahara
memasukan jumlah pinjaman yang dilakukan anggota
aplikasi
menampilkan form
yang menampilkan NIA dan jumlah pinjaman
(25)
muncul messagebox bahwa ada field yang belum terisi.
Ahkir Data pinjaman berhasil disimpan di cetak sebagai kwitansi
1. Form yang ada mudah digunakan.
2. Respon dari masing – masing perintah tidak lebih dari 4 detik.
3. Tidak ada bug dan error
4. Data pinjaman dapat tersimpan rapi.
C. Pencatatan angsuran
Tabel 4.6 Tabel Software requirement Pencatatan angsuran Fungsi Pencatatan angsuran
Deskripsi Mencatat jumlah angsuran anggota Pemicu
Awal Muncul form pencatatan angsuran yang harus diisi oleh anggota
Alur
komputerisasi
Kasir Aplikasi
- bendahara
memasukan jumlah simpanan yang diberikan anggota
aplikasi
menampilkan form
yang menampilkan NIA dan jumlah simpanan
Pengecualian Jika ada field yang belum terisi maka muncul messagebox bahwa ada field yang belum terisi.
Ahkir Data penjualan berhasil disimpan dan data penjulan di cetak sebagai kwitansi
(26)
2. Respon dari masing – masing perintah tidak lebih dari 4 detik.
3. Tidak ada bug dan error
4. Data angsuran dapat tersimpan rapi.
4.1.3. Data requirement
Berdasarkan hasil analisa dari software requirement, maka dibutuhkan kebutuhan data dari fungsi pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran yang berfungsi untuk membantu mengolah kebutuhan data. Kebutuhan dari fungsi pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran seperti dibawah ini.
A. Data anggota
Tabel 4.7 Tabel Data requirement data anggota
Deskripsi Tabel anggota diperlukan di semua pencatatan.
Kebutuhan data Atribut 1. NIA
2. Nama 3. Alamat
B. Data simpanan
Tabel 4.8 Tabel Data requirement simpanan Deskripsi Table simpanan diperlukan untuk
mencatat simpanan yang dilakukan anggota
Kebutuhan data 1. NO_SIMPANAN 2. NIA
(27)
C. Data pinjaman
Tabel 4.9 Tabel Data requirement pinjaman Deskripsi Table ini digunakan untuk
mencatat pinjaman yang dilakukan anggota
Kebutuhan data 1. NO_PINJAMAN 2. NIA
3. JUMLAH_PINJAMAN
D. Angsuran
Tabel 4.10 Tabel Data requirement angsuran
Deskripsi Table ini digunakan untuk mencatat angsuran yang di lakukan pegawai
Kebutuhan data 1. NO_ANGSURAN 2. NIA
3. JUMLAH_ANGSURAN
4.1.4. Nonfunctional Requirements
Selain kebutuhan fungsional, terdapat beberapa kebutuhan nonfungsional yang harus dimiliki oleh aplikasi pencatatan penjualan ini, diantaranya adalah :
1. Performa
Kemampuan aplikasi dalam pemrosesan pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran tidak lebih dari 4 detik.
2. Keakuratan data
Aplikasi menghasilkan data yang akurat dalam proses pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran.
(28)
3. Keamanan
Aplikasi hanya di install pada komputer bagian bendahara saja, dan keamanannya dengan memberikan password pada komputer bagian koperasi dan hanya diketahui bendahara saja.
4.1.5. Sistem requirment
Kebutuhan sistem yang digunakan pada aplikasi pencatatan penjualan meliputi kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
1. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah komputer dengan minimal spesifikasi sebagai berikut:
a) Processor Intel Core 2 Duo minimal 2.00 GHz b) RAM 2 GB
c) Harrdisk 100 GB 2. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalahh sebagai berikut:
a) Windows 7 b) SQL Server 2014
(29)
4.2. Perancangan Aplikasi
Perancangan pada aplikasi pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran meliputi beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut adalah document flow,
system flow, diagram jenjang, context diagram, data flow diagram (DFD).
4.2.1. Dokumen flow pinjaman
Document flow menggambarkan alur dokumen yang berhubungan
dengan pencatatan pinjaman yang menggunakan Microsoft Excel.
Docflow pinjaman Ketua Bendahara Anggota Ph ase Mengajukan pinjaman start Memberikan form pinjaman Form pinjaman Mengisi form
pinjaman
Form pinjaman yang
sudah diisi Isi pinjaman pada ms excel
Membuat bukti pinjaman
Bukti pinjaman Bukti pinjaman Bukti pinjaman
Membuat laporan pinjaman
Laporan pinjaman
Laporan pinjaman Laporan pinjaman
end
(30)
Gambar 4.1 menjelaskan proses pencatatan pinjaman yang dilakukakan oleh bagian bendahara, setelah bendahara menerima kartu anggota maka bendahara memberikan form pinjaman kepada anggota lalu anggota menuliskan jumlah simpanan kemudian memberikan form tersebut, kemudian bendahara memberikan jumlah uang yangdipinjam oleh anggota, kemudian bendahara mencatat jumlah pinjaman dan membuat laporan rangkap 2 yang diberikan pada anggota dan ketua sebagai arsip.
(31)
4.2.2. Document flow simpanan
Document flow menggambarkan alur dokumen yang berhubungan
dengan pencatatan simpanan yang menggunakan Microsoft Excel.
Docflow Simpanan
Bendahara
Anggota Ketua
Ph
as
e
start
Bukti simpanan
Kartu anggota Kartu anggota
Memberi kan form simpan mengisi
form simpan
Uang dan form simpan
Uang dan form simpan
Mengisi simpanan ke
ms excel
Membuat laporan simpanan
Bukti simpanan Bukti simpanan
Bukti simpanan
End
(32)
Gambar 4.2 menjelaskan proses pencatatan simpanan yang dilakukakan oleh bagian bendahara, setelah bendahara menerima kartu anggota maka bendahara memberikan form simpanan kepada anggota lalu anggota menuliskan jumlah simpanan kemudian memberikan form tersebut beserta uang yang akan di simpan kepada bendahara, kemudian bendahara mencatat jumlah simpanan dan membuat laporan rangkap 2 yang diberikan pada anggota dan ketua sebagai arsip.
(33)
4.2.3. Document flow angsuran
Document flow menggambarkan alur dokumen yang berhubungan
dengan pencatatan angsuran yang menggunakan Microsoft Excel.
Docflow angsuran
Ketua bendahara
Anggota
Ph
as
e
Start
Kartu anggota dan uang
Kartu anggota dan uang
Mengisi ansuran pada
ms excel
Membuat bukti angsuran
Bukti angsuran Bukti angsuran Bukti angsuran
Membuat laporan angsuran
Laporan angsuran Laporan angsuran
end
(34)
Gambar 4.3 menjelaskan proses pencatatan angsuran yang dilakukakan oleh bagian bendahara, setelah bendahara menerima kartu anggota dan uang ansuran bendahara mencatat jumlah angsuran di Microsoft
excel dan kemudian bendahara membuat kwitansi rangkap 2 untuk diberikan
kepada anggota dan ketua sebagai arsip.
4.2.4. System flow
Berikut system flow aplikasi pencatatan simpanan, pinjaman, dan angsuran yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaan aplikasi.
(35)
4.2.4.1. System flow simpanan
System flow menggambarkan alur system yang berhubungan dengan
pencatatan simpanan yang menggunakan aplikasi simpan pinjam.
Sysflow Simpanan
Bendahara
Anggota Ketua
P
h
as
e
start
Penyimpanan uang
Penerimaan uang
Bukti penerimaan simpanan Bukti penerimaan
simpanan Tabel simpanan
Buat laporan simpan
Laporan simpanan masuk
selesai A
A
Bukti penerimaan simpanan
(36)
4.2.4.2. System flow pinjaman
System flow menggambarkan alur system yang berhubungan dengan
pencatatan simpanan yang menggunakan aplikasi simpan pinjam.
Sisflow Pinjaman Bendahara Anggota Ketua P h as e Start Mengajukan pinjaman
Print form pinjaman yang telah diisi
Form pinjaman yg telah diisi
Form pinjaman yg telah diisi
ACC
Disetujui?
Form pinjaman yg tidak disetujui
Form pinjaman yg disetujui Form pinjaman yg
tidak disetujui Pemberitahuan
kpd anggota Menerima
pemberitahuan
Form pinjaman yg disetujui Simpan data pinjam T. pinjam Print laporan pinjaman
Laporan pinjaman Laporan pinjaman
end N
Y
Form pinjaman yg disetujui Form pinjaman yg
disetujui
(37)
4.2.4.3. System flow angsuran
System flow menggambarkan alur system yang berhubungan dengan
pencatatan angsuran yang menggunakan aplikasi simpan pinjam.
Sisflow Angsuran Bendahara Anggota Ketua P h a se Start end Anggota melakukan angsuran Hitung total
angsuran T. Angsuran
Lunas?
Input data angsuran
N Update T. Angsuran
T. Angsuran Hitung pelunasan Y T. pinjaman T. Angsuran Print bukti pelunasan Input data pelunasan Bukti pelunasan Bukti pelunasan A Bukti pelunasan A
Print bukti angsuran
Kartu angsuran Kartu angsuran B B Kartu angsuran Buat laporan angsuran dan pelunasan T. Angsuran laporan angsuran
dan pelunasanlaporan angsuran
dan pelunasan N C C laporan angsuran dan pelunasan
(38)
4.3. Context Diagram
Context diagram dari aplikasi simpan pinjam menggambarkan proses
secara umum yang terjadi pada pencatatan simpanan, pinjman dan angsuran untuk kebutuhan dokumentasi pada Koperasis PG Lestari. Pada context diagram ini hanya melibatkan tiga entitas yaitu anggota, bedahara dan ketua.
Gambar 4.7 Context Diagram Aplikasi Simpan Pinjam
Dalam Gambar 4.7 menjelas alur data yang ada pada aplikasi simpan pinjam. Bendahara menginputkan data anggota, angsuran, simpanan, maupun pinjaman yang dilakukan oleh anggota.
kartu angsuran
form pinjaman
tanda terima simpanan
Flow_12 laporan simpanan laporan pinjaman
tanda terima simpanan
raport tahunan data user
bukti pelunasan
data simpanan
data anggota
data angsuran data pinjaman
1 Aplikasi_Koperasi Bendahara
(39)
4.3.1. Diagram Berjenjang
Diagram Berjenjang merupakan hasil breakdown dari context
diagram. Pada diagram berjenjang ini, meliputi beberapa subproses. Dapat
dilihat pada Gambar 4.8
Gambar 4.8 Diagram berjenjang
1 Aplikasi Simpan
Pinjam
2 Maintenance
3 Transaksi Simpanan
4 Transaksi Pinjaman
5 Transaksi Angsuran
6 laporan
7 input data master
8 update data master
9 delete data master
10 membuat tanda terima simpanan
(40)
4.3.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Berikut gambar DFD level 0 dari aplikasi pencatatan bahan baku keluar. DFD level 0 digambarkan pada gambar 4.9
Gambar 4.9 DFD level 0 Aplikasi Simpan Pinjam
data anggota data simpanan data pinjaman data angsuran laporan tahunan laporan simpanan laporan pinjaman laporan anggota . . . . . . . . . Bendahara Ketua 1.1 maintenance master 1.2 simpanan 1.3 pinjaman 1.4 laporan 1 anggota 2 simpanan 3 angsuran 4 pinjaman
(41)
4.3.3. Entity Relationship Diagram
Berikut ini merupakan gambaran rancangan Entity Relationship
Diagram (ER Diagram) dari Rancang Bangun Aplikasi Simpan Pinjam pada
Koperasi PG Lestari
Anggota Simpanan
Angsuran pinjaman
Nia
Nama
kota
Alamat
No_telp
Tmpt_lahir
Tgl_lahir
Jns_kelamin
Agama
Jabatan
No_Angsuran
Angsuran_ke
jmlh_Angsuran
Tgl_Angsuran Tgl_ACC No_Pinjaman
No_Simpanan jmlh_Simpanan
Tgl_Simpanan melakukan
mengangsur mengajukan
1 n
1
n
1
n
(42)
4.3.4. Conceptual Data Model (CDM)
Berikut ini adalah bentuk CDM pada aplikasi simpan pinjam yang digunakan untuk merancang kebutuhan tabel pada database. CDM ini menggunakan 4 tabel yang terdiri atas tabel anggota, simpanan, pinjaman dan angsuran. CDM ini digambarkan pada Gambar 4.11
Gambar 4.11 CDM Aplikasi Simpan Pinjam Data_Angsuran Transaksi_Pinjaman Relationship_4 Transaksi_Angsuran Anggota # o o o o o o o o o NIA Nama Alamat Kota No_Telp Tmpt_Lhr Tgl_Lhr Jns_Kelamin Agama Jabatan Characters (12) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (15) Variable characters (50) Date
Characters (1) Variable characters (20) Variable characters (50)
Angsuran # o o o No_Angsuran Angsuran_Ke Jmlh_Angsuran Tgl_angsuran
Variable characters (100) Variable characters (100) Integer Date Pinjaman # o o No_Pinjaman Tgl_Acc Jml_Pinjaman Characters (5) Date Integer Simpanan # o No_Simpanan Jml_Simpanan Characters (5) Integer
(43)
4.3.5. Physical Data Model (PDM)
Berikut ini adalah bentuk PDM pada aplikasi pencatatan bahan baku keluar. Dalam PDM ini, tabel transaksi yang berelasi secara many to many akan memunculkan tabel baru. Hasil dari PDM ini akan digunakan sebagai
database aplikasi. PDM ini digambarkan pada Gambar 4.12
Gambar 4.12 PDM Aplikasi Simpan Pinjam
4.4. Struktur Tabel
Dalam proses pembuatan Aplikasi Pencatatan Penjualan, tabel yang digunakan adalah 3 tabel. Tabel-tabel tersebut terdiri atas tabel penjualan, tabel produk, dan tabel detail penjualan. Struktur pada setiap tabel dideskripsikan sebagai berikut: FK_ANGSURAN_DATA_ANGS_ANGGOTA FK_TRANSAKS_TRANSAKSI_ANGGOTA FK_TRANSAKS_TRANSAKSI_PINJAMAN FK_SIMPANAN_RELATIONS_ANGGOTA FK_ANGSURAN_TRANSAKSI_PINJAMAN Anggota NIA Nama Alamat Kota No_Telp Tmpt_Lhr Tgl_Lhr Jns_Kelamin Agama Jabatan char(12) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(15) varchar(50) datetime char(1) varchar(20) varchar(50) <pk> Angsuran No_Angsuran No_Pinjaman NIA Angsuran_Ke Jmlh_Angsuran Tgl_angsuran varchar(100) char(5) char(12) varchar(100) int datetime <pk> <fk2> <fk1> Pinjaman No_Pinjaman Tgl_Acc Jml_Pinjaman char(5) datetime int <pk> Simpanan No_Simpanan NIA Jml_Simpanan char(5) char(12) int <pk> <fk> Transaksi_Pinjaman NIA No_Pinjaman char(12) char(5) <pk,fk1> <pk,fk2>
(44)
a) Tabel anggota
Nama tabel : ANGGOTA Primary key : ID_PENGGUNA Foreign key : -
Fungsi : Digunakan untuk mengambil data anggota
Table 4.11 Tabel Anggota
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint NIA Varchar 12 Primary key NAMA Varchar 50 Not null ALAMAT Varchar 50 Not null KOTA Varchar 50 Not null NO_TELP Varchar 12 Noto null TMPT_LHR Varchar 50 Not null TGL_LHR Date Not null JNS_KELAMIN Char 1 Not null AGAMA Varchar 20 Not null JABATAN Varchar 50 Not null
(45)
b) Tabel angsuran
Nama tabel : ANGSURAN Primary key : NO_ANGSURAN Foreign key : NO_PINJAMAN, NIA
Fungsi : Digunakan untuk mengambil data angsuran Table 4.12 Tabel Angsuran
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint NO_ANGSURAN Varchar 100 Primary key NO_PINJAMAN Char 5 Foreign key NIA Char 12 Foreign key ANGSURAN_KE Varchar 100 Not null JMLH_ANGSURAN Int Not null TGL_ANGSURAN Date Not null
c) Tabel pinjaman
Nama tabel : PINJAMAN Primary key : NO_PINJAMAN Foreign key : -
(46)
Table 4.13 Tabel Pinjaman
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint NO_PINJAMAN Char 5 Primary key
TGL_ACC Date Not null
d) Tabel simpanan
Nama tabel : SIMPANAN Primary key : NO_SIMPANAN Foreign key : NIA
Fungsi : Digunakan untuk mengambil data simpanan Table 4.14 Tabel Simpanan
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint NO_SIMPANAN Char 5 Primary key NIA Char 12 Foreign key JML_SIMPANAN Int Not null TGL_SIMPANAN Date Not null
e) Table Transaksi Pinjaman
Nama tabel : TRANSAKSI PINJAMAN Primary key : NIA, NO_SIMPANAN Foreign key : NIA, NO_SIMPANAN
(47)
Table 4.15 Tabel Simpanan
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint NIA Char 12 Primary key,
Foreig key NO_PINJAMAN Char 5 Primary key,
Foreign key JUMLAH_PINJAMAN Int Not nul
4.5. Desain Interface
Desain input output merupakan langkah perancangan untuk membantu dalam pembuatan sistem agar lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pembuatan sistem nantinya.
A. Form Pencatatan Bahan Baku Keluar
Form utama yang memiliki dua sub menu dan langsung menampilkan form Penjualan untuk melakukan transaksi pencatatan bahan baku keluar yang terdiri dari id bahan baku keluar, id bahan baku, jumlah bahan baku.
(48)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan aplikasi simpan pinjam yang telah dirancang dan diimplementasikan pada PG. Lestari, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi simpan pinjam tersebut, masalah akurasi data dan kecepatan layanan akan sedikit berkurang, sehingga membuat kerugian yang berdampak pada koperasi Lestari maupun anggota koperasi tersebut sedikit berkurang.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk mengembangakan aplikasi simpan pinjam ini adalah :
1. Lakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data jika terjadi kerusakan pada software maupun hardware.
2. Data pada aplikasi ini bisa di kembangkan lagi menjadi Sistem Informasi Simpan Pinjam yang lebih besar.
(49)
Daftar Pustaka
Gata, W., & Gata, G. (2013). Sukses Membangun Aplikasi Penjualan dengan Java. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offest.
Herlambang, S., & Tanuwijaya, H. (2005). Sistem Informasi Konsep, Teknologi &
Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hidayatullah, P. (2014). Visual Basic .Net Membuat Aplikasi Database dan Program
Kreatif. Bandung: INFORMATIKA.
Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2005). STRATEGI MANAJEMEN PEMBELIAN
DAN SUPPLY CHAIN. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo. Komputer, W. (2010). ShortCourse Series : SQL Server 2008 Express. Yogyakarta:
ANDI OFFSET.
Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Nugraha, A. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode
USDP. Yogyakarta: Andi.
Rudianto. (2006). Akuntansi Koperasi. Jakarta: Grafindo.
Santoso, H. (2006). Membuat Database pada SQL Server 2000 Menggunakan VB6. Jakarta: ELEX MEDIA KOMPUTINDO.
Susanto, A. (2004). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya.
(50)
Sutanta, E. (2004). Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widjajanto, N. (2001). Pengendalian Persediaan. Jakarta: Erlangga.
(1)
b) Tabel angsuran
Nama tabel : ANGSURAN Primary key : NO_ANGSURAN Foreign key : NO_PINJAMAN, NIA
Fungsi : Digunakan untuk mengambil data angsuran Table 4.12 Tabel Angsuran
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint
NO_ANGSURAN Varchar 100 Primary key
NO_PINJAMAN Char 5 Foreign key
NIA Char 12 Foreign key
ANGSURAN_KE Varchar 100 Not null
JMLH_ANGSURAN Int Not null
TGL_ANGSURAN Date Not null
c) Tabel pinjaman
Nama tabel : PINJAMAN Primary key : NO_PINJAMAN Foreign key : -
(2)
Table 4.13 Tabel Pinjaman
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint
NO_PINJAMAN Char 5 Primary key
TGL_ACC Date Not null
d) Tabel simpanan
Nama tabel : SIMPANAN Primary key : NO_SIMPANAN Foreign key : NIA
Fungsi : Digunakan untuk mengambil data simpanan Table 4.14 Tabel Simpanan
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint
NO_SIMPANAN Char 5 Primary key
NIA Char 12 Foreign key
JML_SIMPANAN Int Not null
TGL_SIMPANAN Date Not null
e) Table Transaksi Pinjaman
Nama tabel : TRANSAKSI PINJAMAN Primary key : NIA, NO_SIMPANAN Foreign key : NIA, NO_SIMPANAN
(3)
Table 4.15 Tabel Simpanan
Nama kolom Tipe data Panjang data Constraint
NIA Char 12 Primary key,
Foreig key
NO_PINJAMAN Char 5 Primary key,
Foreign key
JUMLAH_PINJAMAN Int Not nul
4.5. Desain Interface
Desain input output merupakan langkah perancangan untuk membantu dalam pembuatan sistem agar lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pembuatan sistem nantinya.
A. Form Pencatatan Bahan Baku Keluar
Form utama yang memiliki dua sub menu dan langsung menampilkan form Penjualan untuk melakukan transaksi pencatatan bahan baku keluar yang terdiri dari id bahan baku keluar, id bahan baku, jumlah bahan baku.
(4)
BAB V
PENUTUP
5.1. KesimpulanBerdasarkan aplikasi simpan pinjam yang telah dirancang dan diimplementasikan pada PG. Lestari, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi simpan pinjam tersebut, masalah akurasi data dan kecepatan layanan akan sedikit berkurang, sehingga membuat kerugian yang berdampak pada koperasi Lestari maupun anggota koperasi tersebut sedikit berkurang.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk mengembangakan aplikasi simpan pinjam ini adalah :
1. Lakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data jika terjadi kerusakan pada software maupun hardware.
2. Data pada aplikasi ini bisa di kembangkan lagi menjadi Sistem Informasi Simpan Pinjam yang lebih besar.
(5)
Daftar Pustaka
Gata, W., & Gata, G. (2013). Sukses Membangun Aplikasi Penjualan dengan Java. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Hartono, J. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offest.
Herlambang, S., & Tanuwijaya, H. (2005). Sistem Informasi Konsep, Teknologi & Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hidayatullah, P. (2014). Visual Basic .Net Membuat Aplikasi Database dan Program Kreatif. Bandung: INFORMATIKA.
Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2005). STRATEGI MANAJEMEN PEMBELIAN DAN SUPPLY CHAIN. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kendall, K. d. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: PT. Prenhallindo. Komputer, W. (2010). ShortCourse Series : SQL Server 2008 Express. Yogyakarta:
ANDI OFFSET.
Kristanto, A. (2003). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Nugraha, A. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
Rudianto. (2006). Akuntansi Koperasi. Jakarta: Grafindo.
Santoso, H. (2006). Membuat Database pada SQL Server 2000 Menggunakan VB6. Jakarta: ELEX MEDIA KOMPUTINDO.
Susanto, A. (2004). Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jaya.
(6)
Sutanta, E. (2004). Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widjajanto, N. (2001). Pengendalian Persediaan. Jakarta: Erlangga.