Realibilitas Data VALIDISASI DAN REALIBILITAS DATA

Tendi Kusmawan, 2013 Strategi Pembinaan Karakter Patriotik Melalui Paskibra Studi Kasus Paskibra Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tahapan dan langkah-langkah penelitian untuk dicatat dengan tertib dan rapi dalam sebuah catatan pengambilan keputusan Decision Trail. Ttiga alasan dalam pengambilan keputusan ini, sebagaimana yang dikemukakan Alwasilah 2009: 184 sebagai berikut: ―Pertama, firasat, intuisi, insting, reaksi seketika sebagi faktor internal yang terus menerus mendorong saya segera mengambil keputusan, Misalnya saya merasa seorang responden yang sombong, menggurui, dan sok tahu yang tidak mungkin dapat diajak bekerja sama. Saya juga merasa bahwa beberapa pertanyaan tidak selayaknya diajukan pada responden tertentu. Kedua, informasi yang muncul dari interviu dan observasi mempengaruhi pengambilan keputusan. Manakala keteraturan dan konsistensi berakumulasi dalam kategori-kategori, saya berkeyakinan bahwa saya harus mengakhiri interviu dan observasi. Proses debriefing dengan semua debriefer dan konsultasi dengan pembimbing disertasi member saya ilham dan sudut pandang dan menumbuhkan revitalisasi kesadaran saya sebagai peneliti. Ketiga, faktor eksternal seperti jangka beasiswa dan keterbatasan dana membatasi saya untuk melakukan penelitian yang –sebenarnya bisa—lebih ekstensif‖.

b. Realibilitas Data

Alwasilah 2003: 186 mengatakan bahwa ―konsep reliabilitas reliability mempunyai pengertian sejauh mana temuan- temuan penelitian dapat direplikasi‖ selanjutnya Guba dan Lincoln dalam Alwasilah 2006: 187 mengungkapkan ―tidak perlu untuk mengeksplisitkan persyaratan reliabilitas. Namun menyarankan penggunaan istilah dependedability atau consistenscy, atau keterhandalan‖. Pada penelitian kualitatif reliabilitas ini sulit dipenuhi karena perilaku manusia kadang- kadang tidak ―ajeg” atau berubah-ubah. Adanya perbedaan dengan penelitian kuantitatif yang berasumsi bahwa reliabilitas dilandaskan pada adanya realitas esa single reality. Tendi Kusmawan, 2013 Strategi Pembinaan Karakter Patriotik Melalui Paskibra Studi Kasus Paskibra Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tendi Kusmawan, 2013 Strategi Pembinaan Karakter Patriotik Melalui Paskibra Studi Kasus Paskibra Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN Pertama, dalam proses pembinaan Paskibraka Kota Bandung nilai nilai

yang berasal dari agama sangat kental, khususnya agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pembinaan diantarannya a sholat tahajud b sholat subuh, isya, dan magrib berjamaah c tilawah qur’an dan alkitab bagi agama nasrani. Nilai-nilai yang digali dari agama sangat terasa dampaknya terhadap suasana pembinaan dan juga pada anggota paskibraka sendiri. Dalam proses pembinaan Paskibraka Kota Bandung, pendekatan yang digunakan adalah menerapkan Sistem Desa Bahagia yang bertujuan untuk melahirkan pandu ibu pertiwi yang berpancasila. Selain dari nilai-nilai yang bersumber dari agama juga mengambil nilai- nilai yang ada pada daerah setempat local wisdom diantaranya silih asah, silih asih, silih asuh, sesama anggota dan kepada senior harus saling menghormati bahkan untuk memanggil kepada senior harus memanggil dengan sebutan akang dan teteh. Kedua, proses penanaman karakter yang dilakukan dalam pembinaan Paskibraka diantaranya melalui a keteladanan b pembiasaan c penanaman nilai- nilai. Memberikan keteladan ini dapat dilihat dari para pelatih hadir di lapangan sebelum para anggota Paskibraka hadir. Lalu proses pembiasaan dapat dilihat dari a bangun pagi b olah raga pagi b sholat berjamaah c makan dengan tertib d