Sistem Informasi Absensi dan Penggajian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ivan Permana

1.05.09.021

PROGARM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

v

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 5

1.3.1Maksud Penelitian ... 5

1.3.2Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9


(3)

vi

2.1.1 Pengertian Sistem... 13

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 13

2.2 Konsep Dasar Informasi... 15

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.4 Pengertian Client Server ... 17

2.5 Pengertian Java ... 20

2.5.1 Sejarah Perkembangan Java ... 20

2.6 MySQL ... 22

2.7 Pengertian XAMPP ... 23

2.8 Pengertian iReport ... 24

2.9 Pengertian Absensi ... 24

2.10 Pengertian Kasbon ... 24

2.11 Sistem Penggajian ... 24

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Objek Penelitian ... 27

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 27

3.1.2 Misi dan Visi ... 29

3.1.3 Struktur Organisasi ... 30

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 31


(4)

vii

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 37

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 38

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 38

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.3 Alat Bantu dan Perancangan ... 42

3.3 Analisis Sistem yang berjalan ... 46

3.3.1 Analisis Dokumen ... 47

3.3.2 Analisis Prosedur yang berjalan ... 49

3.3.2.1 Usecase Diagram yang sedang berjalan ... 49

3.3.2.2 Scenario Usecase yang sedang berjalan ... 51

3.3.2.2.1 Scenario Usecase Absensi yang sedang berjalan... 51

3.3.2.2.2 Scenario Usecase Kasbon yang sedang berjalan ... 52

3.3.2.2.3 Scenario Usecase Penggajian yang sedang berjalan .... 54

3.3.2.3 Activity Diagram yang sedang berjalan ... 55

3.3.1.3.1 Activity Diagram Absensi yang sedang berjalan ... 56

3.3.1.3.2 Activity Diagram Kasbon yang sedang berjalan ... 56

3.3.1.3.3 Activity Diagram Penggajian yang sedang berjalan... 57

3.3.2 Evaluasi Sistem yang berjalan ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 61


(5)

viii

4.1.3.1 Usecase Diagram yang diusulkan ... 62

4.1.3.2 Scenario Usecase yang diusulkan ... 64

4.1.3.2.1 Scenario Usecase Absensi yang diusulkan ... 64

4.1.3.2.2 Scenario Usecase Penggajian yang diusulkan ... 65

4.1.3.2.3 Scenario Usecase Kasbon yang diusulkan ... 67

4.1.3.3 Activity Diagram yang diusulkan ... 68

4.1.3.3.1 Activity Diagram Absensi yang diusulkan ... 68

4.1.3.3.2 Activity Diagram Penggajian yang diusulkan ... 69

4.1.3.3.3 Activity Diagram Kasbon yang diusulkan ... 70

4.1.3.4 Squence Diagram yang diusulkan ... 70

4.1.3.4.1 Squence Diagram Absensi yang diusulkan ... 71

4.1.3.4.2 Squence Diagram Penggajian yang diusulkan ... 72

4.1.3.4.3 Squence Diagram Kasbon yang diusulkan ... 73

4.1.3.5 Class Diagram ... 73

4.1.3.6 Component Diagram ... 74

4.1.3.7 Deployment Diagram ... 75

4.2 Perancangan Antarmuka yang diusulkan ... 76

4.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin yang diusulkan ... 76

4.2.2 Perancangan Struktur Menu Kasir yang diusulkan ... 77


(6)

ix

4.4 Implementasi ... 91

4.4.1 Batasan Implementasi ... 91

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak... 92

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 92

4.4.4 Implementasi Basis Data... 93

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 96

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 98

4.4.7 Penggunaan Program ... 103

4.5 Pengujian Sistem ... 111

4.5.1 Rencana Pengujian ... 112

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 113

4.5.3 Kesimpulan dan Hasil Program ... 120

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 121

6.1 Kesimpulan ... 121

6.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN


(7)

123

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir.2003. PengenalanSistemInformasi. Andi, Yogyakarta

Al-Bahra Bin Ladjamudin.2005.Metode Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Graha Ilmu.Yogyakarta.

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. ANDI. Yogyakarta.

Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.

Narimawati, Dra., SE., M.Si, Prof. Dr. Hj. Umi, dkk. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi : Genesis.

WK Nurjaya Wahyu. 2012. Pengolahan Instalasi Komputer. Koposoftware.com. Bandung.

Internet :

- http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP Diakses pada hari selasa tanggal 6 Mei 2014

- http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2266544-pengertian-absensi/#ixzz2yAfEr2Am Diakses pada hari selasa tanggal 6 Mei 2014


(8)

iii

Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian skripsi ini.

Dengan mengambil objek penelitian di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung , penulis mengangkat judul : “SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG”.

Laporan Penelitian Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi strata satu (S1) Progrram Study Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung. Dengan terselesaikannya Laporan Penelitian Skripsi ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Citra Noviyasari,S.Si.,MT selaku Ketua Prodi Sistem Informasi. 4. Tono Hartono, MT selaku Dosen Wali.


(9)

iv

7. Bapak Wawan Somantri selaku manajer Koperasi dan seluruh staff yang telah memberikan ijin penelitian di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

8. Orang tua tercinta yang selalu mendoakan penulis dalam segala hal, semoga Allah SWT memberikan rahmat, dan kebaikan kepada mereka di dunia dan akhirat.

9. Rekan-rekan SI-1 angkatan 2009 tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

10.Semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.

Bandung, Juni 2014


(10)

1 1.1 Latar Belakang

Saat ini teknologi semakin berkembang, penggunaan komputer menjadi salah satu alat bantu pekerjaan yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi, perusahaan, maupun instansi untuk memudahkan pengolahan data informasi. Dengan perkembangan teknologi saat ini memungkinkan bagi koperasi yang menggunakan teknologi komputer sebagai alat untuk melalukan proses penyimpanan, pengolahan, ataupun pembuatan laporan. Oleh karena itu jika suatu koperasi menggunakan sistem informasi dengan berbasis komputer maka proses kerja dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.

Koperasi merupakan sarana untuk mensejahterakan masyarakat pada umumnya. Namun walau demikian, masih banyak koperasi yang melakukan pekerjaannya secara manual. Seperti misalnya pada proses pengolahan data absensi dan penggajian, masih banyak koperasi yang melakukannya dengan cara manual yaitu dengan menggunakan sistem pembukuan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa permasalahan dalam pekerjaan, salah satunya proses kerja yang lambat, kurang tepat, dan kurang akurat.

Demikian halnya yang terjadi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, saat ini pengolahan


(11)

data absensi maupun penggajian belum ditunjang dengan sistem yang baik. Alat yang digunakan untuk penyimpanan dan pengolahan data saat ini masih dengan menggunakan buku biasa. Akibatnya, banyak kendala yang dihadapi oleh pihak koperasi dalam urusan pembuatan pengolahan data absensi dan penggajian, maupun dalam pembuatan laporan-laporannya. Serta ketidakakuratan data seperti perhitungan gaji, perhitungan kasbon, penginputan data pegawai, dan waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan pendapatan perbulan yang mencapai -/+ Rp. 40.000.000,- hingga Rp. 120.000.000,- tentu saja teknologi sistem informasi sangat dibutuhkan oleh pihak koperasi untuk mempermudah setiap pekerjaan pegawainya. Berikut merupakan tabel rekapitulasi di tahun 2013 dan tabel penggajian yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Tabel 1-1 Rekapitulasi Absensi di Tahun 2013

No Nama Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec

Rat a-rata

1 Wawam

Somamtri, SE

90 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 91

2 Hj. Sukaesih 95 90 95 95 86 95 94 75 95 90 90 94 97

3 I. Sugiyani, SE 100 95 100 100 100 100 100 100 95 100 100 Cuti hamil

99

4 Rahmat 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Risnawati 100 100 95 95 95 100 94 100 100 95 95 94 97

6 Eko sudjatmiko 80 50 - - - 11

7 Ezny Hamzah 100 100 100 95 100 100 100 100 95 100 100 100 99

8 Giar Anggraeni 100 90 100 95 100 95 100 100 95 100 100 100 98

(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)


(12)

Tabel 1-2 Daftar Penggajian

No Nama Masuk

Kerja Honor Rp Tunjab Rp

POT

Rp Jumlah Rp

Tanda

Tangan Keterangan 1 Wawan Somantri,

SE

2.360.000 1.000.000 0 3.360.000

2 Hj. Sukaesih 1.380.000 300.000 0 1.680.000 1 hari = izin

3 I. Sugiyani, SE Cuti 1.380.000 300.000 0 1.680.000

4 Rahmat 1.040.000 300.000 0 1.340.000

5 Risnawati 1.040.000 300.000 0 1.340.000

6 Ezny Hamzah 1.380.000 300.000 0 1.680.000

7 Giar Anggraeni 1.200.000 300.000 0 1.500.000

Total 9.780.000 2.800.000 0 12.580.000

(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)

Karena hal tersebut, penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah sistem informasi yang nantinya akan mempermudah setiap pekerjaan yang berkaitan dengan pengolahan dan pembuatan data absensi dan penggajian, beserta pembuatan laporan-laporannya. Berikut adalah judul yang akan diambil oleh penulis untuk tugas skripsi di semester genap ini. “SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG”. Hal ini bertujuan agar setiap pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah.


(13)

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data.

Sedangkan rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dengan permasalahan tersebut harus bisa di tindak lanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan.

Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditentukan identifikasi masalahnya dan dapat dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat di identifikasi permasalahan yang ada yaitu :

1. Absensi yang dilakukan oleh koperasi masih secara manual yaitu dengan cara menuliskan absensi pada buku yang disediakan untuk absensi, kemudian setiap bulannya baru di input kan ke Microsoft exel untuk pembuatan laporan. 2. Media penyimpanan data pegawai yang masih berupa arsip membuat proses

pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lambat.

3. Ketidak akuratan data seperti penghitungan gaji, penghitungan kasbon, penginputan data pegawai, dan waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama.


(14)

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi absensi dan penggajian yang sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung?

2. Bagaimana perancangan, sistem absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana implementasi sistem absensi dan penggajian pada Koperasi

Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 4. Bagaimana pengujian aplikasi sisten yang diusulkan pada Koperasi Pegawai

Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan

Sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka maksud dari kegiatan penelitian ini adalah untuk membangun atau merancang suatu sistem informasi absensi dan penggajian, yang mana dengan adanya rancangan sistem yang dibangun nantinya akan membantu dan mempermudah perusahaan dalam pengolahan data dalam waktu yang relative lebih singkat.

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem absensi dan penggajian, guna membantu dan meningkatkan kinerja pegawai koperasi dalam proses pengolahan data absensi dan penggajian pada


(15)

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem informasi absensi dan penggajian yang sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

2. Merancang sistem informasi absensi dan penggajian yang akan di bangun pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

3. Melakukan pengujian sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

4. Melakukan implementasi sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Terdapat kegunaan praktis dan kegunaan akademis pada penelitian ini, yaitu :


(16)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memberikan solusi bagi Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dalam penanganan pengolahan data seperti pengolahan data absensi, penggajian, serta dalam pembuatan laporan-laporannya. Selain itu keakuratan dan kerelevanan data yang dibutuhkan oleh pihak Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat diperoleh.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis pada penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Pengembang Ilmu

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu pengetahuan (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek), sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu pengetahuan yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk dijadikan bahan referensi dalam perbaikan atau pengembangan ilmu bagi peneliti lain dengan masalah atau bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah pengetahuan tentang proses mengenai sistem informasi absensi dan penggjian dan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi kedepannya, serta mengetahui dunia kerja dibidang ini.


(17)

1.5 Batasan Masalah

Karena kebatasan waktu maka penulis merasa perlu membatasi permasalahan. Ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan dan menghindari adanya kegiatan diluar sasaran yang telah ditentukan dan dikehendaki. Adapun batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut :

1. Proses yang akan dibahas dalam sistem informasi ini hanya proses mengenai absensi, penggajian, tunjangan, dan kasbon, serta laporan-laporan yang berkaitan dengan proses-proses tersebut pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

2. User yang bisa menggunakan aplikasi ini hanya dua orang saja, yaitu user admin dan user kasir.

3. Besar gaji di lihat dari pendidikan dan lama masa kerja.

4. Jabatan di lihat dari pendidikan terakhir dan lama masa kerjanya. 5. Tunjangan di lihat dari posisi jabatan.

6. Kasbon dapat dilakukan dengan jumlah kasbon maksimal 3x dari gaji pokok, dan untuk pembayarannya bisa di angsur sebanyak maksimal 10 kali dalam 10 bulan. Jika dalam masa 10 bulan tersebut kasbon belum lunas, maka anggota koperasi belum bisa melakukan kasbon pribadi kembali. Dan pembayaran kasbon setiap bulannya otomatis akan dipotong dari gaji perbulannya.


(18)

7. Lembur maksimal 5 jam dengan upah sebesar Rp. 17.000,- per jam dalam satu hari, kemudian setiap lembur pegawai diberi uang makan sebesar Rp. 20.000,-

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu dalam melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Nama Perusahaan

Alamat Perusahaan Waktu Penelitian

:

: :

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Jl. Soreang Km 17 Kabupaten Bandung Bulan Februari 2014 hingga bulan Juni 2014


(19)

Tabel 1-3 Waktu Penelitian

No Kegiatan Yang Direncanakan

Tahun 2014

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 . Analisis Kebutuhan

a. Observasi b. Wawancara

c. Pengumpulan data 2. Perancangan Sistem

a. Perancangan Sistem 3. Pengujian Sistem

a. Menguji Sistem 4. Perbaikan Sistem

a. Memperbaiki Sistem 5. Pengembangan Sistem


(20)

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan perancangan ini terdiri dari beberapa bab. Keselurugan bab ini berisi uraian usulan pemecahan masalah secara berurutan. Uraian berikut ini adalah uraian singkat mengenai bab-bab tersebut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan : Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang penjelasan, pengertian, landasan teori tentang analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek serta teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai tinajauan organisasi, uraian prosedur, analisis sistem yang digunakan sebagai dasar pembuatan aplikasi yang dibangun. Disamping itu juga bab ini membahas tantang permodelan sistem yang menggambarkan muatan dan aliran informasinya. Menggambarkannya menggunakan Unified modeling languange (UML) yang berupa activity diagram, use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan kemudian mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan datang.


(21)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang urain prototype atau rancangan program dan pengelolaan data yang terdiri dari hasil tampilan program dan skenario pengujian, rancangan kode. Rancang keluaran, rancangan masukan, rancang dialog layar yang berupa sturkur tampilan layar dan terakhir rancangan activity diagram.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan beberapa saran yang diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan nantinya.


(22)

13 2.1 Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem Informasi dibangun oleh dua unsur utama yaitu sistem dan informasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai Sistem Informasi, maka definisi mengenai sistem, informasi, dan sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut :

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

Pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2005:3) menerangkan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat tertentu yaitu :


(23)

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.


(24)

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. 6. Keluaran Sistem (Ouput)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Goal)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 29), informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan lain sebagainya.


(25)

1. Siklus Informasi

Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi

(Sumber : Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta)

2. Kualitas dan Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.


(26)

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain : 1. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

2. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi

3. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

4. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu. 2.4 Pengertian Client Server

Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN ( Local Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.


(27)

Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database . LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server .

Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server-server pengolahan gambar, server-server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar dibawah ini :

1. Server : Sebuah system komputer yang menyediakan berbagai jenis layanan yang dapat diakses oleh komputer client yang sedang terhubung pada sebuah jaringan. Server harus didukung dengan baik oleh prosesor dan juga Memori/RAM yang lumayan besar. Server juga harus memiliki System Operasi Kusus atau biasa juga disebut sebagai System Operasi Jaringan.


(28)

Server mengatur lalu lintas data di dalam jaringan dan menyediakan resource yang dapat digunakan oleh komputer lain yang sedang terhubung pada jaringannya. Server bagian paling penting dalam jaringan komputer yg menjadi tempat untuk nodes di dalam jaringan agar mampu melakukan yang namanya Resource Sharing. Server terdiri dari beberapa macam diantaranya file server, printer server, disk server serta database server. Server juga bisa bersifat dedicated , artinya server tidak mungkin bisa digunakan sbagai, selain dedicated, non-dedicated juga ada, fungsinya tetap sebagai server, tapi bisa juga digunakan sebagai titik masuk untuk komunikasi jaringan.

2. Hub : Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI. Hub digunakan sebagai transmisi pengambilan data dari komputer client.

3. Client : Komputer dalam jaringan yang menggunakan sumber daya yang disediakan oleh server. Yang menjadi menjadi client disini adalah pengguna aplikasi Absensi dan Penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, yaitu bagian Admin dan Kasir.


(29)

Gambar 2.2 Client Server 2.5 Pengertian Java

Java adalah bahasa pemograman yang dapat dijalankan di berbagai perangkat computer, termasuk pada ponsel. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan dirilis pada 1995, java berbeda dengan javascript.

2.5.1 Sejarah Perkembangan Java

Bahasa pemograman java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta Sembilan


(30)

pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu proyek ini adalah mascot Duke yang dibuat oleh joe Palrang.

Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ditutup dengan menghasilkan progam Java Oak pertammam yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentu (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7” (Star Seven).

Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik diambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju, jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini jga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.

Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh didepan jendela ruangan kerja “Bapak Java”, James Gosling. Nama oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak lain sudah di terdaftar dengan merk dagang tersebut, sehingga diambil nama penggajinya menjadi “Java”. Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling. Konon kopi ini berasal dari pulau jawa. Jadi nama bahasa pemograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk Jawa adalah Java).


(31)

Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web, dan lainnya. Sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain.

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan java tidak hanya terfokus pada suatu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.

(Sumber : Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).

2.6 MySQL

SQL merupakan kependekan dari kata “Structure Query Language”. SQL merupakan suatu bahasa permintaan yang terstruktur. Dikatakan terstruktur karena pada penggunaannya, SQL memiliki beberapa aturan yang distandarkan oleh asosiasi yang bernama ANSL.

SQL (Structure Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.


(32)

(Sumber : Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).

2.7 Pengertian XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.

(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP )

2.8 Pengertian iReport

Report adalah laporan yang diperlukan dalam suatu aplikasi sistem informasi. iReport adalah report designer visual yang dibangun pada JasperReports yang mengisi kekurangan itu, iReport bersifat intuitif dan mudah digunakan pembangun laporan visual/designer untuk JasperReports, dan tertulis dalam kitab Java.


(33)

(Sumber :. Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).

2.9 Pengertian Absensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, absen adalah tidak masuknya seorang siswa/pegawai pada saathari masuk/kerja karen sakit, izin, alpa, atau cuti.Sedangkan absensi adalah daftar kehadiran pegawai/siswa, yang berisi jam datang, jam pulang, sertaalasan/keterangan kehadiran pegawai.

(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008)

2.10 Pengertian Kasbon

Merupakan suatu fasilitas yang bisa digunakan oleh para karyawan untuk mengambil sebagian gaji yang akan diterimanya terlebih dahulu. Pada saat akhir bulan, gaji karyawan tersebut akan dipotong sesuai dengan jumlah kasbon yang ada. Pembayaran kasbon biasanya dilakukan pada saat akhir bulan, yaitu pada saat yang bersangkutan menerima gaji.

(Sumber : http://herunirwantya.blogspot.com/2011/08/pengertian-gaji-upah-tunjangan-kasbon.html)

2.11 Sistem Penggajian

Di dalam perekonimian maju, salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah intansi adalah terjalinnya hubungan yang baik antara setiap


(34)

departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masing-masing departemen tersebut. Sistem yang baik adalah sistem yang di dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efisien dan efektif. Adapun pengertian sistem menurut Mulyadi adalah sebagai berikut “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok Perusahaan (Mulyadi,2001)”.

Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh keryawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai pembayaran gaji. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian adalah sebagai berikut :

1. Dokumen pendukung gaji

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, surat kenaikan pangkat, perubahaan tarif, dan lain-lain.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan.

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung.


(35)

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

5. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi sejumlah gaji karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan dan sebagainya.

6. Surat pernyataan gaji

Dibuat oleh funsgi pembuat daftar gaji yang dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta potongan.

7. Amplop gaji

Digunakan sebagai tempat uang gaji karyawan yang akan diserahkan kepada karyawan. Dihalaman muka amplop gaji setiap karyawan berisi informasi mengenai nama.


(36)

27 3.1 Objek Penelitian

Dalam objek penelitian ini penulis melakukan penelitian di Koperasi Pegawai Rebublik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang beralamat di Jl. Soreang Km 17 Kabupaten Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung berdiri sudah sejak tahun 1984, didirikan atas gagasan dari dokter-dokter yang saat itu masih bernama Dinas Kesehatan yang kemudian berubah nama menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI). Anggota KPRI Kesehatan waktu itu berjumlah 140 orang, yaitu seluruh pegawai negeri yang bekerja di Dinas Kesehatan dan jajarannya se Kabupaten Bandung.Sudah menjadi kebijakan dari para dokter sejak pertama kali KPRI Kesehatan didirikan, bahwa semua pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan jajarannya wajib menjadi anggota KPRI Kesehatan. Modal awal yang dimiliki saat itu sebesar Rp. 15.000,- yang diperoleh dari iuran pokok anggota yang pada saat itu ditetapkan Rp. 2.500,- per pegawai. Unit usaha yang dijalankan waktu itu adalah unit simpan pinjam.


(37)

Pada tanggal 1991, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kesehatan mendapatkan status Berbadan Hukum dari Direktorat Koperasi Pemda Kabupaten Bandung. Seiring dengan bertambahnya jumlah pegawai di dinas kesehatan Kabupaten Bandung, terlebih setelah dikeluarkannya SK ( Surat Keputusan ) tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) dinas kesehatan yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah, maka jumlah anggota KPRI Kesehatan pun menjadi bertambah banyak pula. Maka, pegawai dinas Kesehatan sudah tidak memegang koperasi (KPRI), dan Koperasi (KPRI) dipegang oleh pihak swasta, akan tetapi koperasi (KPRI) masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Untuk membantu para anggota Dinas Kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah.

Pada awal berdirinya, KPRI Kesehatan Kabupaten Bandung, usaha yang dijalankan adalah unit simpan pinjam dengan modal awal sebesar Rp. 15.000,-. Seiring dengan berjalannya waktu, dari hasil usaha simpan pinjam, modal KPRI Kesehatan semakin bertambah besar sehingga memungkinkan untuk menambah unit usaha baru yaitu unit usaha toko koperasi. Seiring dengna diterbitkannya SK tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) dinas kesehatan yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit Umum, maka jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menjadi bertambah banyak yang berimbas pada bertambah banyak pula jumlah anggota KPRI Kesehatan Bandung. Kondisi ini menyebabkan semakin bertambah besarnya modal KPRI Kesehatan baik yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib mau keuntungan dari usaha simpan pinjam yang dijalankan selama ini.Dengan demikian Koperasi Pegawai Republik


(38)

Indonesia (KPRI) Dinas Kesahatan Kabupaten Bandung memerlukan suatu sistem yang bisa mempermudah pekerjaan, khususnya untuk bagian absensi dan penggajian.

Pada koperasi pegawai republik Indonesia (KPRI) ini, proses manajemen absensi dan penggajiannya masih dilakukan secara manual. Untuk proses absensi, masih dilakukan dengan menulis data kehadiran di buku besar yang kemudian setiap bulannya data kehadiran tersbut akan diinputkan ke Microsoft office oleh bagian admin untuk laporan absensi. Sama halnya dengan proses penggajian, proses penggajianpun masih dilakukan secara manual yaitu dengan pembukuan. Hal tersebut seringkali membuat bagian admin merasa kurang yakin dalam perhitungan gaji, yang mengakibatkan lamanya proses pembuatan laporan penggajian.

3.1.2 Visi dan Misi

a. Visi Perusahaan

Terwujudnya Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan yang Tangguh Propesional Serta Berdaya Saing Dalam Mendorong Pertumbuhan ekonomi dengan dukungan sarana dan prasarana yang representatif serta berwawasan lingkungan melalui akselerasi pelayanan aparatur dengan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat


(39)

b. Misi Perusahaan

1. Meningkatkan kompetensi aparatur dalam memfasilitasi perkembangan koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan.

2. Meningkatkan kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen koperasi sesuai dengan jati dirinya.

3. Meningkatkan kemampuan pemupukan modal sendiri dan memperkuat struktur pemodalan koperasi dan UKM.

4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah.

5. Meningkatkan kapasitas pemasaran produk KUKM dan sector industry dan perdangan.

6. Meningkatkan PADS melalui pertumbuhan industri dan perdangan.

7. Meningkatkan perdangan barang dan jasa yang ditunjang oleh iklim bisnis yang kondusif untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

8. Mengembangkan sarana dan prasarana pasar international secara berkelanjutan.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi sebuah organisasi, termasuk bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan


(40)

Kabupaten Bandung. Berikut adalah struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Pengawas

- anggota yang diberi tugas oleh Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi serta membuat laporan tertulis hasil pengawasannya untuk dilaporkan pada saat Rapat Anggota.


(41)

2. Pengurus

- Anggota yang diberi tugas pada Rapat Anggota untuk menjalankan kegiatan/aktivitas organisasi dan perusahaan koperasi serta bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota.

3. Pelindung Kepala Dinas Kesehatan

- Melindungi setiap yang berada dibawah naungan dinas kesehatan dengan segenap hati dan seluruh pegawai dinas kesehatan.

4. Sekretaris

- Seoarang yang membuat surat – menyurat dalam bentuk data-data dan memberikan kebijakan dalam syarat-syarat peminjaman bagi pegawai dinas kesehatan.

5. Manajer Operational

- Mengkordinir operasional pelayanan secara keseluruhan baik berupa kebijakan maupun pemasukan dan pengeluaran keuangan didalam koperasi.

- Apabila menyangkut dengan keuangan maka manajer merundingkannya dengan bendahara keuangan.

- Apabila menyangkut dengan kebijakan maka manajer merundingkanya dengan sekertaris

6. Kasir

- Mengelola uang yang masuk dan keluar setiap harinya untuk dilaporkan ke manajer dan manajer melaporkan kepada bendahara.


(42)

7. Bagian admin

- Yang mencatat pembukuan secara umum dari mulai kas harian setelah ada laporan dari kasir setelah ditandatangani oleh manajer.

8. Pembantu Admin

- Seorang yang membantu admin, dimana pembantu admin ini untuk membuat laporan siapa saja yang meminjam kepada koperasi yang melalui bag usp, dan bag kerjasama dengan bank.

9. Bagian Kerjasama Dengan Bank

- Seoarang yang mencatat dan menerima pelaporan serta mengajukan pemotongan ke bag bendahara gaji dinas.

10.Bagian Warung

- Seorang yang menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan dinas. 11.Bagian USP

- Seorang yang menerima permohonan pengajuan anggota dinas yang mengajukan pinjaman (modal intern)atau masuk keluarnya anggota. 12.Bagian Fotocopy

- Suatu usaha koperasi yang melayani baik itu anggota dinas maupun non anggota dinas.


(43)

3.2 Metode Penelitian

Menurut Umi Nariwati Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data atau untuk mencapai tujuan tertentu (Sumber : Prof. Dr. Umi Nariwati, Dra.,SE.,M.Si.,2010:29)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Menurut Moh. Nazir yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada saat meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan.

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut


(44)

Sugiyono yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) :

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Dalam proses pengumpulan data penulis mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan metode data primer dan data sekunder.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Menurut Sugiyono data primer adalah sebagai berikut :

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. (Sumber : Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si.,2010 : 37).

Alasan menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data-data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari manajer umum


(45)

Koperasi Pegawai Rebuplik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebagai objek yang akan diteliti. Adapun Metode pengumpulan data primer yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Yaitu dengan cara penulis melakukan pengamatan secara langsung di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi disini untuk mengamati kegiatan yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang berhubungan dengan penelitian, berupa penelitian mengenai absensi, peminjaman, dan penggajian yang ada di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Hasil observasi yang dilakukan penulis berdasarkan hasil dari penelitian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sistem aplikasi yang akan dibangun berbasis javadesktop dan akan membantu pada bagian admin. b. Wawancara (Interview)

Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan manajer umum Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, yaitu Bapak Wawan. Adapun hasil wawancara langsung yang telah dilakukan oleh penulis adalah wawancara mengenai sistem informasi yang akan dirancang,


(46)

perancangan program dan informasi gambaran umum mengenai sistem yang sedang berjalan dan rancangan sistem yang akan diusulkan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data ”. Alasan penulis menggunakan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait mengenai absensi, peminjaman, dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. (Sumber Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., 2010 : 37).

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi, media internet, serta studi lliteratur.

a. Dokumentasi

Adalah tekni pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang didapat langsung dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.


(47)

b. Internet

Pencarian informasi dan referensi tambahan yang mendukung kegiatan penelitian sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian melalui kegiatan browsing.

c. Studi Literatur

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mengutip, dan membuat catatan yang bersumber pada bahan-bahan pustaka yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian untuk sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode penelitian dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem karena sebelum memulai pembuatan coding hendaknya merancang terlebih dahuu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian berbasis java desktop pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kota Bandung ini adalah metode pendekatan sistem berorientasi objek (Object Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau pendekatan dalam


(48)

melihat permasalahan dari suatu sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek ini akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang akan berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian berbasis java desktop pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini yaitu metode prototype. Metode prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan karena dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem sehingga apabila terjadi kesalahan dapat langsung dievaluasi.

Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman user mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan user kepada pengembang perangkat lunak.

Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan user terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar user lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi.Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak yang sudah jadi.Program prototype ini dievaluasi oleh user sampai dispesifikasi yang sesuai dengan keinginan user.


(49)

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype

(Sumber: Abdul Kadir,Pengenalan Sistem Informasi 2003,Andi: Yogjakarta)

Tahapan dalam metode Prototype :

1. Identifikasi kebutuhan (Data)

Penulis akan mengidentifikasikan semua kebutuhan user supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahapan perancangan penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisa sistem dengan cara


(50)

melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan penelitian, interview, dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan user, baik dalam model interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Membangun prototype a. Merancang sistem

Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.

b. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototype yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

3. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum digunakan.

4. Evaluasi Sistem

Penulis akan menentukan apakah sistem tang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , peulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.

5. Penerapan sistem

Setelah perangkat lunak yang telah diuji dan telah diterima oleh pemakai, maka perangkat lunak siap untuk diterapkan.


(51)

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

a. Pengguna dapat sering mengubah-ubah atau menambah sepesifikasi kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pengguna karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

b. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pengguna untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iterasi tanpa akhir.

Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pengguna secara lebih detail karena pengguna sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pengguna secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek.

3.2.3.3 Alat Bantu dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah UML (Unified Modeling Language). UML (Unified Modeling Language)


(52)

merupakan salah satu standard bahasa yang banyak digunakan didunia industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis, dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan sebagai berikut :

1. Usecase Diagram

Usecase diagrammerupakan permodelan untuk melakukan (behavior) terhadap sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat atau diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah


(53)

gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. Usecasemerupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor.

2. Scenario Usecase

Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.

3. Activity Diagram

Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek atau message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

5. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem informasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.


(54)

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

6. Component Diagram

Component Diagram atau diagram komponen adalah diagram yang menunjukan model secara fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka.

7. Deployment Diagram

Deployment Diagram merupakan suatu tampilan atau pandangan kinerja dari sebuah sistem yang baru dengan perancangan data yang diambil dari beberapa objek.

8. iReport

iReportmerupakan tools untuk membuat desain report. Keunggulan menggunakan iReport adalah :

1. Mudah digunakan (drag and drop)

2. Support semua datasource standar maupun customdatasource 3. Dapatmembuatsub-report,multipledatasource,customcode,javacode

embedded.

(Summber:http://jasperforge.org/jaspersoft/opensource/business_intelligence /ireport)

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang


(55)

dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Untuk pengujian perangkat lunak (software) pada penelitian ini yang akan digunakan adalah menggunakan pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.Pengujian black box sebaiknya dilakukan sebagai berikut :

1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi kesalahan terminasi

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis terhadap yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan sistem prosedur yang sedang dirancang, karena dengan analisis sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang akan kita buat.

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersbut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan identifikasi masalah dari perancangan sistem yang sedang berjlan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.

Selama penulis melakukan analisis pada bagian absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Badan Kesehatan Kabupaten


(56)

Bandung diantaranya adalah proses absensi, kasbon dan penggajian. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan user sehingga masalah tersebut dapat di identifikasikan secara jelas dan dapat dilakukannya pengembangan sistem.

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan bertujuan untuk menguraikan dokumen – dokumen apa saja yang ada di pakai pada sistem informasi yang sedang berjalan, dengan hal ini penulis dapat mengetahui data-data inputan, data-data yang di proses, serta data-data yang dihasilkan berupa sebuah laporan yang dapat disebut informasi.

Analisa dokumen merupakan bukti tertulis unttuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian. Dimana analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut :

1. Dokumen Laporan Absensi Perbulan

Nama Dokumen : Laporan Absensi Perbulan

Fungsi : Digunakan untuk aktivitas absensi seluruh pegawai Sumber : Admin

Jumlah : 1 rangkap Peiode : bulan


(57)

2. Dokumen Absensi Perhari

Nama Dokumen : Laporan Absensi Perhari

Fungsi : Digunakan untuk aktivitas absensi seluruh pegawai Sumber : Admin

Jumlah : 1 rangkap Peiode : hari

Item Data : no, nama, tanggal_masuk, tanggal_pulang

3. Dokumen Kartu Pinjaman Uang

Nama Dokumen : Kartu Pinjaman Uang

Fungsi : Digunakan untuk aktivitas kasbon pegawai Sumber : Admin dan kasir

Jumlah : 2 rangkap, satu di admin dan satu lagi di manajer operasional

Peiode : bulan

Item Data : no, tgl, uraian, pokok_pinjaman, jasa_pinjaman, saldo_pinjaman, keterangan

4. Dokumen Laporan Penggajian

Nama : Laporan Penggajian

Fungsi : Digunakan untuk aktivitas penggajian pegawai Sumber : admin


(58)

operational Periode : bulan

Item Data : no, nama, masuk_kerja, honor, tunjab, POT, jumlah, keterangan.

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia, diantaranya adalah proses absensi dan penggajian. Analisis terhadap prosedur yan sedang berjalan hendaknya perlu sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan user sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas dan dapat dilakukannya pengembangan sistem.

3.3.2.1 Usecase diagram yang sedang berjalan

Usecase diagram merupakan pemodelan untuk melakukan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat.Usecase diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Dibawah ini merupakan model usecase sistem informasi yang sedang berjalan :


(59)

Gambar 3.3 Usecase Diagram yang sedang berjalan

Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 3 proses inti yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Proses pertama, yaitu proses absensi dimana pegawai datang ke bagian admin untuk mengisi data absensinya.

2. Proses kedua, yaitu proses kasbon dimana pegawai datang ke bagian

admin, dari admin ke manajer operasional dan kemudian berakhir di kasir untuk pencairan uang kasbon.

3. Proses kegita, yaitu proses penggajian dimana pegawai datang ke adminuntuk mengambil gajinya.


(60)

3.3.2.2 Scenario Usecase yang sedang berjalan

Skenario Usecase digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada penjadwalan Seminar dan Sidang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

3.3.2.2.1 Scenario Usecase Absensi yang sedang berjalan

Berikut merupakan scenario usecase absensi yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Tabel 3-1Scenario usecase absensi yang sedang berjalan Identifikasi

Nama Absensi

Tujuan Mengolah data Absensi

Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor Pegawai dan Admin

Main Flow

Pegawai Admin


(61)

2. Pegawai mengisi data absensi masuk

3. Admin mencatat data absensi masuk

4. Pegawai mengisi data absensi pulang

5. Admin mencatat data absensi pulang

6. Admin membuat laporan absensi

Kondisi Akhir Laporan absensi ada di admin

3.3.2.2.2 Scenario Usecase Kasbon yang sedang berjalan

Berikut merupakan scenario usecase kasbon yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Tabel 3-2Scenario Usecase kasbon yang sedang berjalan Identifikasi

Nama Kasbon


(62)

Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor Pegawai, Admin, Manajer

Operational, dan Kasir Main Flow

Pegawai

Admin, Manajer Operational, dan Kasir

1. Pegawai datang ke admin untuk memberikan surat pengajuan permohonan kasbon

2. Admin akan melakukan validasi terlebih dahulu, jika pegawai tersebut sudah layak untuk kasbon, maka admin akan memberikan surat pengajuan permohonan tersebut ke manajer operational

3. Sama seperti admin, bagian operational akan melakukan validasi terlebih dahulu, jika pegawai tersebut sudah layak


(63)

untuk kasbon, maka surat pengajuan permohonan kasbon tersebut akan di acc dan nantinya akan diberikan ke bagian kasir, jika tidak maka surat tersebut akan dikembalikan ke bagian admin.

4. Bagian kasir akan mencairkan

uang kasbon dan

memberikannya ke pegawai yang bersangkutan, kemudian kasir juga akan menyerahkan surat pengajuan permohonan kasbon yang sudah di acc ke bagian admin untuk pembuatan laporan kasbon. Kondisi Akhir

Surat pengajuan permohonan kasbon pegawai ada di kasir dan admin


(64)

Berikut merupakan scenario usecase penggajian yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Tabel 3-3Scenario usecase Penggajian yang sedang berjalan Identifikasi

Nama Penggajian

Tujuan Mengolah data penggajian

Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor Pegawai dan Admin

Main Flow

Pegawai Admin

1. Pegawai datang ke admin untuk mengambil gaji

2. Admin akan memberikan gaji dan membuat laporan penggajian

Kondisi Akhir

Laporan penggajian ada di admin


(65)

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem, dimana merupakan penggambaran aktivitas dari case yang ada pada Use Cse Diagram. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu seperti yang ada di bawah ini:

3.3.1.3.1 Activity Diagram Absensiyang sedang berjalan

Berikut merupakan activity diagram absensi yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Gambar 3.4 Activity Diagram Absensi yang sedang berjalan 3.3.1.3.2 Activity Diagram Kasbon yang sedang berjalan

Berikut merupakan activity diagram kasbon yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :


(66)

Gambar 3.5 Activity Diagram Kasbon yang sedang berjalan 3.3.1.3.3 Activity Diagram Penggajian yang sedang berjalan

Berikut merupakan activity diagram penggajian yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :


(67)

Gambar 3.6 Activity Diagram Penggajian yang sedang berjalan 3.3.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah dilakukan penelitian pada proses absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan pada sistem yang sedang berjalan.

Evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan dimaksudkan untuk memperoleh solusi terbaik terhadap perubahan sistem yang lebih baik, dan evaluasi ini dilakukan setelah tahap proses analisis terhadap sistem yang berjalan. Baik analisis terhadap prosedur yang ada, juga beberapa permasalahan


(68)

yang penulis temukan baik itu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat berdampak terhadap kinerja sistem yang ada. Dan bila masalah-masalah itu ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Berdasarkan analisa sistem dan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Tabel 3-4 Sistem yang sedang berjalan

No. Permasalahan Solusi

1. Absensi yang dilakukan oleh koperasi masih secara manual yaitu dengan cara menuliskan absensi pada buku yang disediakan untuk absensi, kemudian setiap bulannya baru di input kan ke Microsoft exel untuk pembuatan laporan.

Sistem aplikasi ini akan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, dan rapih.

2. Media penyimpanan data pegawai yang masih berupa arsip membuat proses pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lambat.

Pembuatan sistem yang terintegrasi dengan database akan mempermudah dalam proses penyimpanan data dan pembuatan laporan absensi, kasbon, maupun penggajian.


(69)

perhitungan gaji, penginputan data pegawai, dan waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama.

menggunakan rumus algoritma yang akan memudahkan proses perhitungan gaji dan kasbon. Serta dengan rumus algoritma ini perhitungan akan lebih tepat dan akurat.


(70)

61 4.1 Perancangan Aplikasi

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan dari tahapan analisis sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan di gambarkan sebuah perencanaan serta gambaran dari sistem yang akan di bangun.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan, maka dapat diusulkan suatu perancangan sebuah sistem yang baru,dimana pada sistem yang baru ini diharapkan dapat membantu proses pengolahan data meliputi data pegawai, data absensi, data kasbon, data penggajian, serta laporan yang selama ini masih menggunakan alat bantu sederhana seperti worksheet menjadi terkomputerarisasi.

4.1.1 Tujuan Perancangan Aplikasi yang diusulkan

Perancangan aplikasi ini dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam hal ini telah didapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap kepada programer mengenai program aplikasi yang akan dibuat.


(71)

4.1.2 Gambaran Umum Aplikasi yang diusulkan

Usulan perancangan aplikasi yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan sistem yang sedang berjalan, hanya merubah sistem yang masih manual menjadi terkomputerarisasi. Sistem yang diusulkan yaitu sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang dilakukan secara terkomputerarisasi dengan model hubungan Client Server sehingga proses akan lebih efektif dan efisien.

4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan

Perancangan prosedur Sistem Informasi Absensi dan Penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini mencakup usecase diagram, skenario usecase, activity diagram, squence diagram, class diagram, component diagram, deployment diagram.

4.1.3.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.Sebuah Usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara Aktor dengan sistem. Berikut adalah perancangan Usecase nya:


(72)

Gambar 4.1Use case diagram yang diusulkan

Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 4 proses inti yang diusulkan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, yaitu sebagai berikut :

1. Proses pertama, yaitu pengolahandata absensi harian dan lembur yang dilakukan oleh admin.

2. Proses Kedua yaitu, proses penggajian yang masih dilakukan oleh admin. 3. Proses Kelima yaitu, proses pengolahan data kasbon yang dilakukan oleh

kasir.

Semua proses diatas nantinya akan menghasilkan sebuah laporan yang akan diserahkan kebagian manajer operasional.


(73)

4.1.3.2 Scenario UseCase yang diusulkan

Interaksi antara aktor yang menggunakan sistem (Admin, kasirdan pegawai) dengan usecase login dapat digambarkan dalam scenario usecase.

4.1.3.2.1 Sceneario UseCaseAbsensi yang diusulkan

Berikut merupakan scenario use case Absensi yang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Tabel 4-1 Scenario use case absensiyang diusulkan Identifikasi

Nama Absensi

Tujuan Mengolah data absensi harian dan

lembur Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor User (Admin)

Skenario Utama

Kondisi Awal Masuk ke menu utama

Aksi Aktor Aksi Sistem

1. Pilih menu absensi

2. Menampilkan form absensi harian dan lembur


(74)

3. Pilih form absensi harian / lembur

4. Menampilkan form absensi harian / lembur

5. Input data abesni harian /lembur

6. Jika penginputan dataabsensi harian maupun lembur dilakukan dihari libur (sabtu dan minggu), maka sistem akan menolak, jika penginputan dataabsensi di hari kerja maka bisa diproses

7. Menyimpan data absensi harian / lembur

Kondisi Akhir Data absensi harian / lembur tersimpan di database

4.1.3.2.2 Scenario Use Case Penggajian yang diusulkan

Berikut merupakan scenario use case Penggajianyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :


(75)

Tabel 4-2 Scenario use casepenggajian yang diusulkan Identifikasi

Nama Penggajian

Tujuan Mengolah data penggajian

Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor User (Admin)

Skenario Utama

Kondisi Awal Masukpilih ke menu utama

Aksi Aktor Aksi Sistem

1. Pilih menu penggajian 2. Pilih form penghitungan gaji

3. Menampilkan form penggajian

4. Input data penggajian

5. Menyimpan data penggajian pegawai

6. Data penggajian tersimpan di database

Kondisi Akhir Data penggajian tersimpan di database


(76)

4.1.3.2.3 Scenario Use Case Kasbon yang diusulkan

Berikut merupakan scenario use case Kasbonyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :

Tabel 4-3 Scenario use case kasbonyang diusulkan Identifikasi

Nama Kasbon

Tujuan Mengolah data kasbon

Deskripsi

Tipe Aktivitas Utama

Aktor User (Admin)

Skenario Utama

Kondisi Awal Masuk ke menu utama

Aksi Aktor Aksi Sistem

1. Pilih menu kasbon 2. Pilih form kasbon

3. Menampilkan form kasbon 4. Input data kasbon

5. Validasi, apabila masa kerja sudah mencapai 1 tahun maka bisa kasbon, jika masa kerja belum memasuki 1


(77)

tahun maka belum bisa kasbon

6. Data kasbon tersimpan di database

Kondisi Akhir Data kasbon tersimpan di database

4.1.3.3 Activity Diagram yang diusulkan

Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

4. 1.3.3.1 Activity diagram Absensi yang diusulkan

Berikut merupakan activity diagram absensi yang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :


(78)

Gambar 4.2 Activity diagram absensi yang diusulkan 4.1.3.3.2 Activity diagram Penggajian yang diusulkan

Berikut merupakan activity diagram penggajianyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :


(1)

120

lunas.

4.5.3 Kesimpulan dan Hasil Pengujian

Pengujian yang telah dilakukan merupakan beberapa proses yang terdapat

dalam aplikasi. Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional

mengeluarkan hasil yang diharapkan. Namun demikian, pengujian tersebut dapat

dikatakan belum sempurna,dikarenakan hanya dilakukan pada satu sisi pengujian.

Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili

pengujian fungsi yang lainnya dalam program Sistem Informasi Absensi dan


(2)

121

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis secara

bertahap dengan menggunakan metode pendekatan berbasis objek dan pengembangan

sistem metode prototype, sehingga menghasilkan sistem informasi absensi dan

penggajian, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi absensi dan penggajian ini dirancang dengan tujuan untuk

mengganti proses pengolahan data absensi dan penggajian secara manual

menjadi terkomputerarisasi yaitu untuk dapat meminimalisir tingkat kesalahan

dalam pencatatan dan pengolahan data absensi dan penggajian.

2. Sistem Informasi absensi dan penggajian ini mempermudah user dalam

pencaraian data maupun dalam proses pembuatan laporan.

3. Sistem Informasi absensi dan penggajian ini membantu keakuratan dalam


(3)

122

5.2 Saran

Berdasarkan dari proses pengembangan yang telah dibangun, maka saran

yang dapat diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Menambahkan fitur untuk surat teguran, supaya Admin tidak perlu

membuat surat teguran secara manual lagi (menggunkan microsoft word).

2. Perusahaan dapat segera mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk

mengikuti rencana penulis.

3. Adanya unit pengamanan untuk mengawasi dan menjaga, supaya tidak


(4)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ffi,o

qBAly_,sTgpLS I s

r

E

M

rN Fo RMA s

I

f,:ffit :&ma?llMl@!@-@@r&2l# XMry :Lmdl]mlla]p-@trq6@t

M5L' E,lM4T'

DATA PRIBAI}I:

Nim

i,iarua

ru8y4u 15r' laui Jenis Kelamin n ----

--1--orirllGtiuir

Jenjang Pendidikkan Aiamat Rumah

Alamat Bandung

E-Maii

No. Telepon

DATA I(ELUARGA:

NamaAyah

Nama ibu

Alamat Orang Tua No. Teipon Urang Tua

Pekerjaan Orang Tua

BIODATA

MAIIASISWA

i05u90zr

ivan Perrlaua

E-*,1..-., roo/!_nr_nl

yeul.u8,

Pria

IU

Program Sarjana (Strata - I)

Kp.Cijagra Rt 0l/09 Kec.tsojongsoang Kab.Bandung Kp.Cijagra Rt 0l/09 Kec.Bojongsoang Kab.Bandung ivonx_rar@yahoo.com

08977887350

: Komarudin

: imas Wiwi Daiiah

: Kp.Cijagra Rt0l/09 Kec.Bojongsoang Kab.Bandung

:o82tr9a67763

: PNS


(5)

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan ternpat penelitian, Menyetujui :

"IJntuk mernberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas penelitian

ini

dan bersedia untuk di-anline-kan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan".

Bandung, 1l Agustus 2014

Ivan Permana

NrM. 1.0s.09.021

-UIengetahui, Pembimbing

-w/L-,

/

Lusi Melian S.Si.. MT. NrP. 4127.70.26.003


(6)

Dokumen yang terkait

Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komunikasi Dan Informatika (Dikominfo) Provinsi Sumatera Utara

1 67 47

Analisa Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan

0 46 62

Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

0 23 47

Analisis Laporan Keuangan Pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Deli Serdang

0 64 51

Sistem Informasi Absensi, Penilaian Kinerja Dan Penggajian Pegawai Pada PT. WIEC Internusa Bandung

2 14 1

Sistem Informasi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Bandung

1 7 1

Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera Kecamatan Rumpin Bogor

0 10 167

Sistem informasi absensi dan penggajian pegawai di CV.Wiranty

2 31 141

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN A. Sejarah Singkat Koperasi - Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komun

0 0 17