Analisa Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan

(1)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN

Muammar Khadafi Sinaga 062102102

PROGRAM STUDI DIPLOMA III-AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufiq, rahmat, dan hidayah-Nya, Penulis menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam karya tulis ini, Penulis mengangkat judul : “ ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN”. Dan tak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita umatnya dari dunia kegelapan ke dunia terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Iskandar Muda, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi USU dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan bantuan serta mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Muhammad Ayub, SE selaku Ketua I pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan beserta staff-staffnya yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan riset dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir ini.


(3)

5. Ayahanda dan ibunda ( Edward Sinaga dan Faridah ‘Aini), yang telah membesarkan , mendidik dan memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

Akhirnya semoga apa yang tertuang dalam tugas akhir ini dapat berguna bagi peneliti dan pihak lain yang memerlukan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Allahu Akbar ………..

Medan, 25 September 2009 Penulis

(Muammar Khadafi Sinaga) NIM : 062102102


(4)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Metode Penelitian ... ... 3

a. Lokasi Penelitian ...3

b. Data ...4

c. Sumber Data ...4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

a. Tujuan Penelitian ...6

b. Manfaat Penelitian ...7

E. Sistematika Pembahasan ...7

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) ... 10

A. Sejarah Singkat Koperasi ... 10


(5)

C. Laporan Keuangan Perusahaan ... 16

BAB III ANALISA DAN EVALUASI... 17

A. Pengertian Laporan Keuangan ... 17

1. Neraca ... 18

2. Laporan Laba Rugi ... 20

B. Analisa Rasio Keuangan ... 22

BAB IV PENUTUP ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan industri selalu membuat atau menyusun laporan keuangan yang pada dasarnya sangat dibutuhkan pihak dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak luar perusahaan. Seperti para kreditur, para investor, bankers, pemerintah dan lain sebagainya. Dengan demikian laporan keuangan merupakan suatu informasi penting bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan keuangan, pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan akan dapat mengetahui keadaan perusahaan. Keadaan-keadaan tersebut adalah mengenai sejauh mana keberhasilan dan perkembangan perusahaan, apakah ada peningkatan atau sebaliknya terjadi penurunan dari suatu periode ke periode berikutnya. Laporan keuangan tersebut memperlihatkan aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang.

Untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan keuangan perusahaan, perlu diadakan suatu analisa terhadap data keuangan suatu perusahaan yang dikonfirmasikan didalam laporan keuangan yang meliputi : Neraca, Perhitungan Laba Rugi dan Ikhtisar perubahan kekayaan bersih. Namun demikian laporan keuangan hanya menyajikan data yang bersifat umum yang merupakan suatu daftar atau laporan saja. Dengan demikian perlu dilakukan


(7)

analisa lebih jauh agar laporan keuangan tersebut relevan, jelas, netral, tapat waktu, komplit/ lengkap serta dapat dipercaya sehngga dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan. Untuk itu dilaksanakan suatu standar perbandingan yang disebut dengan “Analisa Laporan Keuangan.”

Adapun analisa dan interpretasi terhadap laporan keuangan yang dilakukan antara lain dengan menggunakan analisa rasio yang bertujuan untuk menentukan dan mengatur tingkat likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas usaha dari perusahaan. Dengan membuat perhitungan-perhitungan ini diharapkan akan mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan tersebut yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana pada masa yang akan datang.

Seperti umumnya suatu badan usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan juga menyusun laporan keuangan guna memberikan gambaran/ informasi yang menyeluruh mengenai keadaan harta, hutang, modal/ pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat berguna bagi perusahaan itu.

Atas dasar manfaat inilah penulis merasa tertarik untuk memilih judul “Analisa Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan” sebagai judul tugas akhir ini dan pada tugas akhir ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan mengenai laporan keuangan yang dipegunakan, yaitu : pada Neraca dan Analisa pada Laporan Laba Rugi dan pada tugas akhir ini penulis


(8)

mencoba untuk menganalisa laporan keuangan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam tugas akhir ini.

B. Perumusan Masalah

1. Untuk dapat memperoleh gambaran secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu kewaktu, maka dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komperatif setidaknya untuk dua atau tiga tahun terakhir. Adapun laporan keuangan biasanya menyajikan informasi yang bersifat historis dan umum, dengan tujuan utama penyajiannya adalah kepada berbagai pihak tersebut benar-benar merupakan suatu informasi. Umumnya informasi yang disajikan berhubungan dengan kegiatan usaha pokok perusahaan (Rugi/ Laba) yang relatif sama.

2. Adapun permasalahan yang dibahas penulis dalam tugas akhir ini adalah Apakah laporan keuangan yang disajikan sudah tepat sehingga benar-benar menjadi suatu informasi yang handal dan apakah informasi tersebut telah berfungsi dengan baik dalam pengambilan keputusan.

C. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan penulis adalah di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang beralamat di jalan H.M. Said No. 27 Medan


(9)

2. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Dari sumber SK. Menteri P dan K No. 0259/U/1977 disebutkan bahwa data adalah fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Dalam penyusunan ini penulis menggunakan data yang akan diolah yaitu ada dua jenis data :

Data Primer (Primary Data), merupakan data yang diperoleh dan digali dari sumber utamanya yaitu dari hasil penelitian lapangan secara langsung.

Data Sekunder (Secondary Primary) merupakan jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangan. 3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Untuk memperoleh data penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis melakukan penelitian-penelitian dengan melakukan pengumpulan data sebagai berikut:

a) Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Dimaksudkan untuk memperoleh data ilmiah dengan cara membaca dan mempelajari literature, text book, serta bacaan-bacaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini.

b) Field Research (Penelitian Lapangan)

Data diperoleh secara langsung dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan


(10)

tentang analisa laporan keuangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Observasi

Yaitu studi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian tugas akhir ini.

 Wawancara

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap pokok perusahaan yang dianggap mampu memberikan masukan, data, dan informasi yang dibutuhkan serta dianggap perlu bagi penulisan tugas akhir ini. a) Metode Analisis

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka perlu segera digarap oleh peneliti untuk mengolah data atau untuk pengolahan data (data analysis). Dalam menganalisis data maka penulis akan menggunakan analisis deskriptif dan analisis dedukatif.

b) Metode Analisis Deskriptif

Adalah suatu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen diolah dengan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan, baik secara manual maupun dengan menggunakan jasa komputer. Bagi peneliti deskriptif yang menggunakan model-model analisis statistik, pada umumnya justru bingung karena kurang atau belum


(11)

tahu rumus apa yang akan digunakan, atau bagaimana cara mengolah atau menganalisis data.

c) Metode Analisis Dedukatif

Adalah suatu pemikiran untuk menarik kesimpulan berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah : 1. Tujuan Penelitian

Semua penelitian ilmiah dilakukan untuk mencapai tujuan dan memberikan manfaat tertentu. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a) Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. b) Untuk data informasi tentang laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan serta mengetahui tingkat rasio Likuiditas, Levarage, Profitabilitas, serta Aktivitas usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.


(12)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dirasakan bagi penulis sendiri maupun perusahaan tempat penulis melakukan penelitian sebagai berikut:

a) Bagi Penulis

Berguna untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis khususnya.

b) Bagi Perusahaan

Memberikan sumbangan bagi perusahaan berupa saran-saran yang dipandang perlu bagi penulis tentang menganalisa laporan keuangan dimasa yang akan datang.

c) Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti dengan penelitian ini yang berkaitan dengan analisa laporan keuangan.

E. Sistematika Penelitian

Agar pembahasan tugas akhir ini dapat lebih mudah dipahami maka penulis menguraikan isi tugas akhir ini sedemikian rupa, dan secara sistematis tulisan ini dibagi atas empat bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun penulisan tugas akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :


(13)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar dari penulis mengenai latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II GAMBARAN UMUM KPRI MEDIA DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN

Bab ini berisi uraian mengenai hasil riset yang dilakukan pada koperasi tersebut, yang meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, laporan keuangan perusahaan yang meliputi Neraca dan Laporan Laba Rugi selama dua tahun.

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai analisa laporan keuangan yang dilakukan terhadap laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan serta membuat analisa perbandingan laporan keuangan yang terdiri dari rasio Likuiditas, Levarage, Profitabilitas, serta Aktivitas yang digunakan penulis untuk membantu pembuatan analisa keadaan perusahaan tersebut.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis memberikan suatu kesimpulan atas pembahasan bab-bab terdahulu dan memberikan beberapa saran


(14)

yang mungkin bermanfaat bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.


(15)

BAB II

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO)

MEDAN

A. Sejarah Singkat Koperasi

Koperasi Media ini dulu bernama Departemen Penerangan (DEPPEN) dan dengan akte perubahan No. 518 / BH / PAD / XI / 2002, nama Departemen Penerangan (DEPPEN) diubah menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media”. Koperasi pada Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) yang berkedudukan dijalan H. M. Said No. 27 Medan. Adapun mengenai keanggotaan KPRI ”Media” Diskominfo sampai saat ini tercatat sebanyak 185 orang (tahun yang sedang berjalan tahun 2008.)

B. Struktur Organisasi Koperasi

Organisasi adalah merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil merumuskan bidang tugas masing-masing unsur serta meneger hubungan antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hirarki. Struktur organisasi merupakan susunan dari jabatan-jabatan yang suda ditetapkan dan merupakan salah satu faktor yang mempengauhi orang yang tergabung didalamnya. Karena setiap pimpinan maupun bawahan yang ada dalam organisasi akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan,


(16)

batas-batas serta kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab kepadanya.

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan baik banyak dibantu atau dipengaruhi oleh mengerti atau tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi itu. Dengan demikian struktur organisasi bukanlah menjadi tujuan perusahaan, tetapi merupakan alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan.

Satu kesatuan kerja dari setiap departemen harus dimiliki suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, karena tujuan dari suatu perusahaan hanya dapat dicapai dengan kerjasama yang baik dan terkoordinasinya para anggota. Hal ini akan tercapai dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap anggota perusahaan.

Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat dilihat seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.2

Keterangan Uraian Jabatan

PEMBINA

PENGURUS BADAN

PENGAWAS

KETUA I KETUA II SEKRETA RIS I

SEKRETARIS

II KETUA

SEKRETARIS ANGGOTA BENDAHARA KARYAWAN


(17)

Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas usaha diatur pembagian tugas masing-masing fungsi/ pelaksanaan penanggung jawab secara tertulis sebagai berikut :

1. Dewan Penasehat (Pembina)

Dewan penasehat (Pembina) berfungsi memberikan saran-saran, pendapat, usul, dan pertimbangan-pertimbangan kepada pengurus atau rapat anggota mengenai masalah tertentu baik diminta maupun tidak, demi untuk kemajuan koperasi yang bersangkutan. Dewan penasehat tidak diberi gaji tetapi dapat dapat diberi uang jasa yang disetujui oleh rapat anggota. Disamping itu Dewan penasehat (Pembina) tidak mempunyai hak dalam rapat anggota dan rapat pengurus.

Tanggung jawab dari Dewan penasihat (Pembina) secara lebih jelas adalah a) Memberikan nasehat yang berhubungan dengan kegiatan operasional

koperasi.

b) Mengkoordinir tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian dan pemberian pengarahan kerja.

c) Pengawasan dan pelaksanaan yang berkaitan dengan pendayagunaan aktiva dan passiva untuk mencapai tujuan koperasi.

2. Pengurus

Jabatan yang memungkinkan mengangkat karyawan yang akan dituangkan dalam SK Pengurus.


(18)

Untuk menghindari hal-hal yang bersifat negative, maka dibentuk suatu badan pengawas untuk melakukan pengawasan (Control) melalui audit secara periodik dengan frekuensi kegiatan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali dengan pasal 38 UU No. 25 Thn 1992.

Adapun tugas dan kewajiban Badan Pengawas adalah :

a) Mengawasi pelaksanaan tata kehidupan organisasi dan usaha serta pelaksanaan kebijaksanaan dan tindakan-tindakan pengurus.

b) Memeriksa, meneliti kebenaran buku-buku dan catatan-catatan yang berhubungan dengan organisasi dan usaha koperasi.

c) Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai:

 Bidang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaan kas

 Persediaan barang-barang serta kekayaan koperasi

 Laporan keuangan 4. Ketua I

Ketua I mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memimpin kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan berdasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Rapat Anggota Tahunan serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh rapat pengurus. b. Mewakili/ penanggung jawab Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan kedalam maupun keluar.


(19)

c. Memimpin rapat pleno (rapat pengurus lengkap) maupun rapat pengurus harian

d. Memimpin, mengarahkan serta mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan rencana kerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

e. Sebagai koordinator umum Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan. 5. Ketua II

Ketua II mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mewakili seluruh pelaksanaan tugas ketua

b. Mengadakan pembinaan terhadap departemen-departemen yang berada dibawah naungannya.

c. Mewakili ketua I dalam tugasnya.

1. Menandatangani seluruh bukti pengeluaran uang Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan, jika ketua berhalangan.

2. Memimpin rapat pengurus jika mendapat pendelegasian dari ketua I. d. Mengkoordinir bidang organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia

(KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

6. Sekretaris I


(20)

a. Mengkoordinir dari seluruh kegiatan administrasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

b. Mengkoordinir kegiatan secretariat pengurus koperasi sehari-hari.

c. Membantu mempersiapkan rencana kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan baik yang bersifat umum maupun bidang organisasi. d. Mengkoordinir bidang pembelian barang konsumsi dan barang sandang. 7. Sekretaris II

Tugas sekretaris II sebagai berikut :

a. Membantu sekretaris sebelum melaksanakan tugas kesekretariatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

b. Membuat buku notulen rapat. c. Membuat buku daftar anggota.

d. Membuat buku agenda surat masuk dan surat keluar. e. Membuat buku tamu.

f. Mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan. 8. Bendahara

Tugas bendahara sebagai berikut :

a. Membantu ketua dalam merumuskan kebijaksanaan dalam bidang keuangan sesuai dengan keputusan rapat pengurus dan rapat anggota.


(21)

b. Menandatangani cheque/ giro dan sebagian orang pertama yang berhak menandatangani cheque/ giro Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan. c. Mengupayakan mencari sumber dana dari anggota yang dapat digunakan

untuk pelaksanaan rencana kerja.

d. Menyimpan dan mengadministrasikan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

C. Laporan Keuangan Perusahaan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan guna melengkapi penulisan tugas akhir ini maka dalam tabel 1 disajikan Neraca Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan pada tahun 2007 dan 2008 dan dalam tabel 2 disajikan Laporan Laba - Rugi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2008.


(22)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah urutan akhir dari siklus akuntansi yang merupakan hasil dai sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dimanasetiap akhir periode biasanya manajemen perusahaan akan menyusun dan menyajikan laporan keuagan yang telah disusun tersebut. Laporan keuangan yang disusun tersebut akan menggambarkan posisi keuangan dan perubahan serta hasil usaha yang dicapai.

Laporan keuangan suatu perusahaan atau koperasi haruslah bersifat umum, sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut, karena fungsi dari laporan keuangan itu adalah sebagai suatu sumber informasi yang sangat penting untuk mengkonsumsikan informasi keuangan kepada pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Sebelum mengadakan pembahasan tentang laporan keuangan, akan diterangkan lebih dahulu arti dari akuntansi sebagai media tersusunnya laporan keuangan.

Suatu pengertian akuntansi menyatakan bahwa Aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang dipandang akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternative/ tindakan.


(23)

Jadi laporan keuangan dipersiapkan untuk memberikan gambaran laporan keuangan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan, maka pihak-pihak yang yang berkepentingan dapat memperoleh suatu gambaran tentang bagaimana pelaksanaan operasi perusahaan pada waktu yang lalu.

Untuk menganalisis laporan keuangan diperlukan dua laporan keuangan yaitu 1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

1. Neraca

Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca harus disusun secara sistematis sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan, didalamnya harus disebutkan yang termasuk aktiva dan passive secara jelas dan dapat dimengerti.

Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

Aktiva (Harta)

Aktiva merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya tidak hanya berupa harta kekayaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered charges) serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets). Didalam neraca aktiva diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :


(24)

- Aktiva lancar

- Aktiva jangka panjang - Aktiva tetap

- Aktiva tetap tidak berwujud - Aktiva/ harta lainnya.

Kewajiban (Hutang)

Hutang merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan kewajiban yang pada saatnya harus dibayar serta bunga dan pernyataan lainnya. Hutang pada umumnya dibedakan dalam dua golongan yaitu hutang lancar (Hutang Jangka Pendek) dan hutang tidak lancar (Hutang Jangka Panjang).

a) Hutang Lancar

Kewajiban keuangan yang pelunasannya dilakukan jangka pendek (kurang dari satu tahun). Unsur-unsur yang termasuk hutang lancar adalah hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo dan penghasilan yang diterima dimuka.

b) Hutang jangka panjang

Adalah kewajiban keuangan dimana jangka waktu pembayarannya dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun). Yang termasuk hutang jangka panjang adalah obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang lainnya.


(25)

Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam dalam jangka waktu yang tidak tentu lamanya. Modal sendiri terbagi atas modal saham, laba yang ditahan serta cadangan.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Menurut Warren reeve (2005) laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan, juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi.Menurut perusahaan bahwa laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan dan biaya yang terjadi pada suatu perusahaan selama periode tertentu.

Laporan laba rugi biasanya dibuat oleh bagian akuntansi, yang berguna bagi pihak manajemen sebagai alat untuk mengetahui aktivitas operasi perusahaan yang telah dicapai selama pertiode tertentu. Tujuan dari pada penyusunan laporan laba rugi ialah untuk mengukur pendapatan dan beban selam periode tertentu. Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang menunjukkan tentang penghasilan, biaya dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba rugi ialah untuk mengukur tingkat pendapatan (revenue) dan beban (ekspenses) selama jangka waktu tertentu.

Income statement (laporan laba rugi) adalah laporan yang disusun secara sistematis, dan tentang revenues (penghasilan) yang diperoleh dan tentang


(26)

ekspenses (biaya) yang menjadi beban tanggungan perusahaan, dalam usahanya selama satu periode tertentu.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan ini terdiri dari dua komponen yang besar yaitu antara biaya dan hasil. Jika lebih besar dari biaya maka perusahaan itu berarti berlaba dan apabila lebih kecil dari biaya maka perusahaan itu mengalami kerugian.

Adapun unsur-unsur laba rugi terdiri dari Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Laba Brutto, Biaya Usaha (Biaya Operasi), Laba Usaha, Pendapatan dan Beban Lain-Lain, Laba sebelum pos Luar Biasa, Pos Luar Biasa Laba Sebelum Pajak, Pajak Penghasilan dan Laba Bersih.

Bentuk-bentuk laporan laba rugi yang dipergunakan oleh perusahaan atau koperasi yaitu :

1. Bentuk Single Step yaitu bentuk laba rugi yang menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan menggabungkan semua biaya pada kelompok lainnya sehingga untuk menghitung laba rugi dilakukan dengan mengurangkan penghasilan degan total biaya.

2. Bentuk Multiple Step yaitu bentuk laporan laba rugi yang pengelompokkannya lebih teliti dan mengikuti beberapa tahap sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum, sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai laba kotor, laba bersih dan biaya-biaya operasi. Laporan Laba Rugi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan disusun dalam bentuk Multiple Step dari atas kebawah dengan uraian yang tepat,


(27)

sehingga mudah digunakan oleh pihak yang memerlukan laporan keuangan tersebut.

B. Analisa Rasio Keuangan

Ada beberapa teknik analisa yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan perusahaa. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan Analisa Rasio. Menurut Wild Subramanyam Hasley (2005) analisa rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas yang interpretasinya lebih kompleks. Menurut perusahaan analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari laporan keuangan tersebut.

Penganalisa laporan keuangan dalam mengadakan analisa rasio keuangan pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara yaitu :

Membandingkan rasio sekarang (Present Rasio) dengan rasio dari waktu kewaktu yang lalu (Rasio Historis) atau rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. Misalnya Current Ratio tahun 2008 dibndingkan dengan current ratio tahun sebelumnya

 Mambandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio perusahaan industri lain yang sejenis untuk semua waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan yang bersangkut itu dalam


(28)

aspek financial tertentu berada diatas rata-rata industri atau terletak dibawah rata-rata.

1. Ratio Likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (Short Term Debt), Rasio-rasio likuiditas terdiri dari :

a. Current Ratio

Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Current Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Lancar

Hutang

Lancar

Aktiva

Ratio

Current

=

×

b. Quick Ratio

Quick Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

Quick Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Lancar

Hutang

Persediaan

-lancar

Aktiva

Ratio


(29)

c. Cash Ratio

Cash Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank. Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus :

%

100

Lancar

Hutang

Bank

+

Cash

Ratio

Cash

=

×

d. Working Capital to Asset Ratio

Working Capital to Asset Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

100%

Aktiva

Total

Lancar

Hutang

-Lancar

Aktiva

Capital

Working

=

×

2. Ratio Levarage, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Rasio laverage terdiri dari :

a. Total Debt Equity Ratio

Total Debt Equity ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Sendiri

Modal

Hutang

Total

ratio

equity

debt to


(30)

b. Debt Ratio

Debt Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau modal yang berasal dari kreditur.

Debt Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Aktiva

Total

Hutang

Total

Ratio

Debt

=

x

3. Ratio Aktivitas

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas terdiri dari :

a. Receivable Turnover

Receivable Turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari dana yang ditanamkan dari piutang yang dilakukan dengan penjualan kredit, juga menunjukkan cepat/ lambatnya pengembalian modal, semakin besar angka rasio ini maka semakin cepat pula pengembalian modal.

Receivable Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

kali

1

rata

-Rata

Piutang

Pendapatan

Turnover

Receivable

=

×

b. Total Asset Turnover

Total Asset Turnover yaitu rasio yang mengukur perputaran dari seluruh aktiva perusahaan, dan dihitung dari penjualan dibagi dengan jumlah aktiva. Total Asset Turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


(31)

kali

1

Aktiva

Total

Pendapatan

Turnover

Asset

Total

=

×

c. Working Capital Turnover

Working Capital Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode tertentu dari siklus kas perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

4. Ratio Profitabilitas

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengolahan perusahaan oleh manajemen. Ratio Profitabilitas terdiri dari :

a. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Pendapatan

Profit

Net

Margin

Profit

Net

=

×

b. Return on Investment (ROI)

Return on Investment merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

kali

1

Lancar

Hutang

-lancar

Aktiva

Pendapatan

Turnover

Capital


(32)

%

100

Aktiva

Total

Profit

Net

Investment

on

Return

=

×

c. Return on Equity (ROE)

Return on Investment merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini dapat dihiung dengan menggunakan rumus:

100

%

Sendiri

Modal

Profit

Net

ROE

=

×

d. Operating Ratio

Operating Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur beberapa besar biaya operasi yang diperlukan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%

100

Pendapatan

Operasi

/

Usaha

Biaya

Ratio

Operating

=

×

Berdasarkan data dari lapran keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan selama periode tahun 2007 dan 2008..

1. Rasio Likuidasi a. Current Ratio :

%

100

Lancar

Hutang

Lancar

Aktiva

Ratio

Current

=

×

%

91

,

432

.

10

%

100

2

2.857.667,

4

298.137.72

2007

Ratio


(33)

%

59

,

706

.

20

%

100

1.812.059

8

375.215.63

2008

Ratio

Current

=

×

=

b. Quick Ratio :

%

100

Lancar

Hutang

Persediaan

-lancar

Aktiva

Ratio

Quick

=

×

%

91

,

432

.

10

%

100

2

2.857.667,

298137.724

2007

Ratio

Quick

=

×

=

%

59

,

706

.

20

%

100

1.812.059

8

375.215.63

2008

Ratio

Quick

=

×

=

c. Cash Ratio :

%

100

Lancar

Hutang

Bank

+

Cash

Ratio

Cash

=

×

%

38

,

0

%

100

2

2.857.667,

10.893

2007

Ratio

Cash

=

×

=

%

38

,

18

%

100

1.812.059

333.033

2008

Ratio

Cash

=

×

=

e. Working Capital to Total Asset Ratio :

100%

Aktiva

Total

Lancar

Hutang

-Lancar

Aktiva

Capital

Working

=

×

99,04%

100%

4

298.137.72

2

2.857.667,

-4

298.137.72

2007

Capital

Working

=

×

=

99,52%

100%

8

375.215.63

1.812.059

-8

375.215.63

2008

Capital


(34)

2. Ratio Leverage

a. Total Dept to Equity Ratio :

%

100

Sendiri

Modal

Hutang

Total

ratio

equity

debt to

Total

=

×

%

02

,

1

%

100

6,8

279.810.69

2

2.857.667,

2007

ratio

equity

debt to

Total

=

×

=

%

50

,

0

%

100

9

360.703.57

1.812.059

2008

ratio

equity

debt to

Total

=

×

=

b. Debt Ratio :

%

100

Aktiva

Total

Hutang

Total

Ratio

Debt

=

x

%

96

,

0

%

100

4

298.137.72

2

2.857.667,

2007

Ratio

Debt

=

x

=

%

48

,

0

%

100

8

375.215.63

1.812.059

2008

Ratio

Debt

=

x

=

3. Ratio Aktivitas

a. Receivable Turnover :

kali

1

rata

-Rata

Piutang

Pendapatan

Turnover

Receivable

=

×

kali

0,06

1

0

252.041.91

Rp

15.469.360

Rp

2007

Turnover

Receivable

=

×

=

kali


(35)

kali

0,04

1

9

324.863.08

Rp

12.700.000

Rp

2008

Turnover

Receivable

=

×

=

kali

b. Total Asset Turnover :

kali

1

Aktiva

Total

Pendapatan

Turnover

Asset

Total

=

×

kali

kali

Rp

Rp

05

,

0

1

772

.

813

.

29

360

.

469

.

15

2007

Turnover

Asset

Total

=

×

=

kali

kali

Rp

Rp

03

,

0

1

089

.

863

.

324

000

.

700

.

12

2008

Turnover

Asset

Total

=

×

=

c. Working Capital Turnover :

kali

1

Lancar

Hutang

-lancar

Aktiva

Pendapatan

Turnover

Capital

Working

=

×

kali

0,05

kali

1

6

295.280.05

15.469.360

2007

Turnover

Capital

Working

=

×

=

kali

0,03

kali

1

9

373.403.57

12.700.000

2008

Turnover

Capital

Working

=

×

=


(36)

4. Ratio Profitabilitas a. Net Profit Margin :

%

100

Pendapatan

Profit

Net

Margin

Profit

Net

=

×

357,2%

%

100

15.469.360

,8

55.271.956

2007

Margin

Profit

Net

=

×

=

500,7%%

%

100

12.700.000

63.594.689

2008

Margin

Profit

Net

=

×

=

b. Return On Investment :

%

100

Aktiva

Total

Profit

Net

Investment

on

Return

=

×

18,53%

%

100

28.137.724

,8

55.271.956

2007

Investment

on

Return

=

×

=

16,95%

%

100

8

375.215.63

63.594.689

2008

Investment

on

Return

=

×

=

c. Return On Equity :

%

100

Sendiri

Modal

Profit

Net

ROE

=

×

%

75

,

19

%

100

6,8

279.810.69

8

5.527.195,

2007

ROE

=

×

=

%

63

,

17

%

100

9

360.703.57

63.594.689

2008


(37)

d. Operating Ratio :

Biaya Usaha

Operating Ratio

100%

Pendapatan

%

6

,

407

%

100

15.469.360

63.061.220

2007

Ratio

Operating

=

×

=

%

6

,

508

%

100

12.700.000

64.594.665

2008

Ratio

Operating

=

×

=

Berdasarkan Laporan Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yaitu neraca dan laporan laba rugi selama 2 tahun, mulai tahun 2007 dan tahun 2008, maka selanjutnya penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap rasio keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan sebagai berikut : 1. Ratio Likuiditas

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan diatas, maka dapatlah disusun rasio likuiditas perusahaan tersebut seperti terlihat dalam tabel ini.


(38)

Tabel 3.1 Rasio Likuiditas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

Tahun 2006 dan 2007

No Ratio Likuiditas 2007 2008

1 Current Ratio 10422,91% 20706,59%

2 Quick Ratio 10422,91% 20706,59%

3 Cash Ratio 0,38% 18,38%

4 Working Capital to Total Asset Ratio 99,04% 99,52% Hasil Penelitian 2009 (data diolah)

a. Current Ratio

Berdasarkan data tersebut diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2007, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memeliki nilai current Ratio 10422,91 % ini berarti bahwa sekitar setiap hutang lancar sebesar Rp 1, dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 10422,91. Pada tahun 2008, Current Ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 10422,91 % menjadi 20706,59 % atau sebesar 10283,68 %.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kenaikan. Dan memiliki Current Ratio yang sangat baik.


(39)

b. Quick Ratio

Berdasarkan data yang ada diatas, pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai Quick Ratio 10422,91 %. Ini berarti setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar yang lebih Likuid Quick Asset) sebesar 10422,91. Pada tahun 2008 Quick Ratio yang dialam perusahaan naik dari 10422,91 %menjadi 2070659 % atau sebesar 10283,68%. Hal ini menunjukkan bahwa pareusahaan ini memiliki Quick Ratio yang sangat baik.

c. Cash Ratio

Berdasarkan data diatas, pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan nilai Cash Ratio sebesar 0,38 %. Ini berarti bahwa setiap hutang lancar sebesar Rp 1 dijamin oleh kas sebesar0,038. Pada tahun 2008, Cash Ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 0,38 % menjadi 18,38 % atau sebesar 18 %.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat liuiditas yang dimiliki perusahaan memuaskan atau bagus.

d. Working Capital to Total Asset Ratio

Berdasarkan data diatas, pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai Working Capital to Total Asset Ratio sebesar


(40)

99,04 %. Pada tahun 2008, rasio ini mengalami kenaikan dari 99,04 % menjadi 99,52 % atau 0, 48 %.

2. Ratio Leverage

Berdasarkan perhitungan Ratio Leverage Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan diatas, dapatlah disusun Ratio Leverage perusahaan tersebut seperti terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2 Ratio Leverage

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

Tahun 2007 dan 2008

No Ratio Leverage 2007 2008

1 2

Total Debt to Equity Ratio Debt Ratio

1,02 % 0,96 %

0, 50 % 0, 48 % Hasil Penelitian 2009 (data diolah)

a. Total Debt to Equity Ratio

Berdasarkan data diatas, dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai 1,02 %. Ini berarti


(41)

bahwa Rp 1 modal sendiri menjadi jaminan untuk keseluruhan hutang. Pada tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan darri 1,02 % menjadi 0,50 % atau 0,52 %. Total Debt to Equity Ratio perusahaan ini tidak terlalu buruk walaupun mengalami penurunan.

b. Debt Ratio

Berdasarakan data diatas, dapatlah diketahui bahwa pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai Debt Ratio sebesar 0,96 %. Ini berarti bahwa setiap Rp 0,096 dari setiap Rp 1 aktiva digunakan untuk menjamin keseluruhan hutang. Pada tahun 2008 Debt Ratio mengalami penurunan dari 0,96 menjadi 0,48 % atau sebesar 0,48%. Debt Ratio Perusahaan ini tidak begitu bagus kerena tidak mengalami kenaikan malah terjadi penurunan.

3. Rasio Aktivitas

Berdasarkan perhitungan Ratio Aktivitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan diatas, disusun Ratio Aktivitas perusahaan tersebut seperti terlihat pada teble berikut ini :


(42)

Tabel 3.3 Ratio Aktivitas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

Tahun 2007 dan 2008

No. Ratio Aktivitas 2007 2008

1 2 3

Receivable Turnover Total Asset Turnover Working Capital Turnover

0,06 kali 0,05 kali 0,05 kali

0,04 kali 0,03 kali 0,03 kali Hasil Penilitian 2009 (data diolah)

a. Receivable Turnover

Dari perhitungan yang dilakukan bahwa pada tahun 2007 rasionya 0,06 kali dan tahun 2008 rasionya 0,04 kali. Ini berarti terjadi penurunan sebesar 0,02 kaliyang menunjukkan bahwa perputaran dana yang tertanam dalam piutang tidak terlalu cepat dan kurang baik, sehingga pengembalian modal dalam bentuk uang kas tidak terlalu cepat pula. Sehingga dana yang tertanam didalam piutang semakin besar.

b. Total Asset Turnover

Berdasarkan data diatas, dapatlah kita ketahui bahwa pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai Total Asset Turnover sebesar 0,05 kali. Ini berarti bahwa pada tahun 2007 dana yang tertanam


(43)

dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 0,05 kali atau setiap jumah aktiva selama satu tahun dapat menghasilkan revenue sebesar 0,05.

Pada tahun 2008, rasio ini mengalami penurunan menjadi 0,03 kali atau sebesar 0,02 kali. Dengan demikian, maka kemampua aktiva dalam menghasilkan laba perusahaan pada tahun 2007 menurun. Berarti tingkat perputaran aktiva yang dimiliki perusahaan lambat.

c. Working Capital Turnover

Berdasarkan data diatas. Pada tahun 2007 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan memiliki nilai Working Capital Turnover sebesar 0,05 kali. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 0,05 kali dalam satu tahun. Pada tahun 2008, Working Capital Turnover perusahaan ini mengalami penurunan menjadi 0,03 kali. Hal ini berarti bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan mengalami penurunan perputaran modal kerja.

4. Ratio Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan rasio-rasio profitabilitas Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan diatas, dapatla disusun rasio-rasio profitabilitas perusahaan tersebut seperti terlihat pada table berikut ini :


(44)

Tabel 3.4 Ratio Profitabilitas

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

Tahun 2007 dan 2008

No Ratio Profitabilitas 2007 2008

1 2 3 4

Net Profit Margin Return on Investment Retur in Equity Operating Ratio

357,2 % 18,53 % 19,75 % 407,6 %

500,7 % 16,95 % 17,63 % 508,6 % Hasil Penilitian 2009 (data diolah)

a. Net Profit Margin

Berdasarkan data diatas, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan pada tahun 2007 memiliki nilai sebesar 357,2 %. Ini berarti laba bersih yang diperoleh perusahaan dari setiap Rp 1 pendapatan adalah Rp 3,57. Pada tahun 2008, Net Profit Margin perusahaan ini mengalami peningkatan menjadi 500,7 % atau 143,5 %. Hal ini berarti bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan tidak mampu menurunkan biaya dan tidak menigkatkan pendapatan yang diperoleh.


(45)

Berdasarkan data diatas, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan padat tahun 2007 memiliki nilai ROI sebesar 18,53 %. Ini berarti bahwa setiap Rp 1 modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,18. pada tahun 2008 perusahaan ini mengalami penurunan menjadi 16,95 % atau 1,58 %.

Hal ini dapat dikatakan bahwa kemampuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan keuntungan kurang baik dari tahun 2007 ke tahun 2008.

c. Return on Equity

Berdasarkan data diata, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan pada tahun 2007 memiliki nilai ROE sebesar 19,75 %. Ini berarti setiap Rp 1 modal sendiri mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,19. Pada tahun 2008 ROE perusahaan ini mengalami penurunan menjadi 17,63 % atau 2,12 %.

Hala ini dapat dikatakan bahwa kemampuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan dalam mengelola modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan keuntungan sudah baik dari tahun 2007 ke 2008.


(46)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab terdahulu, maka pada bab IV ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan masalah yang dibahas :

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas

Dari keempat komponen rasio likuiditas yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan pada tahun 2007 dan 2008., dapat diketahui dalam keadaan baik, karena terjadi penigkatan dari 20965,24 % menjadi 41531,08 % atau naik sebesar 20565,84 %.

2. Rasio Leverage

Dari kedua rasio leverage yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan, pada tahun 2007 dan 2008 dapat diketahui dalam keadaan baik, karena terjadi penurunan dari 1,98 % menjadi 0,98% atau turun sebesar 1 %. Semakin rendah tingkat rasio leverage maka para kreditor akan semakin yakin untuk memberikan pinjaman tambahan.


(47)

3. Rasio Aktivitas

Dari ketiga komponen aktivitas yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan pada tahun 2007 dan 2008, dapat diketahui dalam keadaan kurang baik. Karena terjadinya penurunan dari 0,16 kali menjadi 0,1 kali atau turun sebesar 0,06 kali.

4. Rasio Profitabilitas

Dari rasio profiitabilitas pada tahun 2007 dan 2008, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan dapat dikatakan dalam keadaan baik. Karena terjadinya peningkatan dari 803,08 % menjadi 1043,88% atau naik sebesar 240,8%.

B. Saran

Sesuai hasil analisa penulisan pada laporan keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informattika (Diskominfo) Medan, maka disini penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu bagi kemajuan koperasi :

1. Rasio Likuiditas

Karena telah terjadi peningkatan pada rasio ini, maka koperasi perlu lagi meningkatkan likuiditas dengan cara menjual surat-surat berharga seperti obligasi, meningkatkan penjualan secara kredit atau tunai agar piutang dan kas akan semakin besar nilainya, dan mengurangi pembelian secara kredit agar nilai pada hutang akan turun juga sehingga rasio likuiditas mengalami peningkatan.


(48)

2. Rasio Leverage

Rasio Leverage yang dimiliki oleh koperasi dalam keadaan baik karena terjadinya penurunan semakin rendah tingkat rasio leverage maka kreditur akan semakin yakin untuk memberikan tambahan pinjaman sehingga disini koperasi perlu meningkatkan modal sendiri sehingga rasio hutang semakin rendah dan para kreditur bersedia untuk memberikan pinjaman tambahan.

3. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas mengalami penurunan dan dalam keadaan tidak baik, sehingga koperasi hanya perlu meningkatkan nilainya dengan cara tetap menambahkan antara nilai berbagai unsur aktiva yaitu persediaan,. Piutang, aktiva lain sebagainya. Jika penjualan semakin meningkat maka unsur-unsur aktiva pun harus ditingkatkan juga.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yang dimiliki koperasi ini dalam keadaan baik, sehingga koperasi perlu meningkatkan lagi nilainya dengan cara meningkatkan laba yaitu dengan memperkecilkan semua biaya-biaya operasional dan menigkatkan pendapatan baik dibidang penjualan ataupun jasa pinjaman uang tunai.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Stice, Earl K Stice, James D and Skousen, K. Fred, 2004 Intermediate Accounting, edisi ke – 15, Cetakan Pertama, diterjemahkan oleh polopi Wariati, Penerbit palupi Wariati, Penerbit Salamba Empat, Jakarta.

Warren, Carl S James M, Reeve and Philip E. Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi Ke-21, Cetakan Pertama, Diterjemahkan Oleh Palupi Wariati, Penerbit Sslemba Empat, Jakarta.

Wild, Jhon J, Subramaya, K.R and Halsey Robert. F, 2005, Financial Statement Analysis, Edisi ke-8, Buku 1, Diterjemahkan Oleh Yanuvi dan S. Nurwahyu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hernanto Drs, Akuntan, 1984, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE – Yogyakarta.

Munawir Drs, S, Akuntan, 2004, Analisa Laporan Keungan, Edisi ke -4 Cetakan ke keempat Belas, Penerbit Liberty Yogyakarta.


(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komunikasi Dan Informatika (Dikominfo) Provinsi Sumatera Utara

1 67 47

Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

0 23 47

Analisis Laporan Keuangan Pada Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kabupaten Deli Serdang

0 64 51

Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan

1 66 47

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS JEMBER

1 31 90

Sistem Informasi Absensi dan Penggajian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

5 52 134

Tinjauan atas analisis laporan keuangan pada KPRI-KGP (Koperasi Pegawai Republik Indonesia Keluarga Guru Padalarang)

0 3 1

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ( Survey pada KPRI di Surakarta ).

0 0 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN A. Sejarah Singkat Koperasi - Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komun

0 0 17