Penyeleksian Data Penyekoran Data Hasil Penelitian Penentuan Konversi Skor

Erni Nur Syamsiah, 2012 Profil Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas Serta Implikasinya Bagi Bimbingan Karir Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi 0,90 – 1, 00 Hubungan Sangat Tinggi 0,70 – 0,90 Hubungan Tinggi 0,40 – 0,70 Hubungan Cukup 0,20 – 0,40 Hubungan Rendah Kurang dari 0,20 Hub. Dapat dikatakan tidak ada Hasil perhitungan menggunakan SPSS for Windows Versi 16.0 pada 56 item penyataan yang valid diperoleh harga reliabilitas sebagai berikut. Tabel 3.6 Tingkat Reliabilitas Instrumen Cronbachs Alpha N of Items ,876 56 Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,876. Dengan demikian data yang dihasilkan oleh instrumen penelitian ini menunjukkan reliabilitas yang tinggi. Artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang dibuat dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan tidak perlu direvisi.

G. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data

1. Penyeleksian Data

Tujuan penyeleksian data adalah memilih data yang memadai untuk diolah, dimana yang mempunyai kelengkapan dalam pengisian, baik identitas maupun jawaban. Jumlah instrumen yang terkumpul harus sesuai dengan jumlah Erni Nur Syamsiah, 2012 Profil Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas Serta Implikasinya Bagi Bimbingan Karir Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu instrumen yang disebarkan.

2. Penyekoran Data Hasil Penelitian

Penyekoran dilakukan secara sederhana dengan mengacu pada pedoman penyekoran sebagai berikut : Tabel 3.7 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Skor Alternatif Respon SS CS KS TS Positif + 4 3 2 1 Negatif - 1 2 3 4

3. Penentuan Konversi Skor

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis sebagai bahan acuan dalam menyusun program bimbingan karir. Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kemudian diolah untuk menentukan kategori kematangan karir, apakah siswa berada pada kategori tinggi, sedang atau rendah. Adapun untuk menentukan kedudukan subjek dalam kategori kematangan karir tersebut dilakukan teknik pengelompokan skor dengan menggunakan rumus skor aktual sebagai berikut. BL = Keterangan : BL : Batas Lulus X : Rata-rata s : Simpangan baku Dengan menggunakan rumus batas lulus, maka didapat klasifikasi   1     N X X    n x s x 25 .  Erni Nur Syamsiah, 2012 Profil Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas Serta Implikasinya Bagi Bimbingan Karir Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu rentang skor untuk menentukan kedudukan siswa dalam tingkatan kematangan karirnya yaitu di dapatkannya skor aktual sebagai berikut : X : Rata-rata aktual = = 27797162 = 171,59 s : Simpangan baku aktual = 16,33 BL = BL = 171,59 + 0,25 16,33 BL = 175,6725 = 175 BL = BL = 171,59 - 0,25 16,33 BL = 167,5057 = 167 Berdasarkan perhitungan batas lulus Rakhmat dan Solehuddin. 2006: 64, maka pembagian kategori kematangan karir siswa disajikan dalam Tabel 3.8 di bawah ini. Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kematangan Karir Siswa No Kriteria Kategori 1 X ≥ 175 Matang 2 175 x 167 Cukup matang 3 X ≤ 167 Kurang matang Setiap kategori interval mengandung pengertian, dan akan dijabarkan sebagai berikut. Matang Siswa pada level ini telah mencapai tingkat perkembangan kematangan karir yang tinggi pada setiap indikatornya. Artinya siswa pada level ini sudah memiliki komitmen dalam proses pemilihan kelanjutan studi dan pekerjaan, mampu melibatkan diri dalam proses pemilihan, mandiri dalam mengambil keputusan secara rasional dan   n x s x 25 .  s x 25 .  Erni Nur Syamsiah, 2012 Profil Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas Serta Implikasinya Bagi Bimbingan Karir Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu bertanggung jawab serta dapat menentukan keputusan kelanjutan studi dan pekerjaan di masa yang akan datang. Cukup Matang Siswa pada level ini telah mencapai tingkat perkembangan kematangan karir yang cukup pada sebagian indikatornya. Artinya siswa pada level ini belum memiliki komitmen dalam proses pemilihan kelanjutan studi dan pekerjaan, mampu melibatkan diri dalam proses pemilihan, mandiri dalam mengambil keputusan secara rasional dan bertanggung jawab serta dapat menentukan keputusan kelanjutan studi dan pekerjaan di masa yang akan datang. Kurang matang Siswa pada level ini belum mencapai tingkat perkembangan kematangan karir pada setiap indikatornya. Artinya siswa pada level ini tidak memiliki komitmen dalam proses pemilihan kelanjutan studi dan pekerjaan, mampu melibatkan diri dalam proses pemilihan, mandiri dalam mengambil keputusan secara rasional dan bertanggung jawab serta dapat menentukan keputusan kelanjutan studi dan pekerjaan di masa yang akan datang.

H. Prosedur dan Tahapan Penelitian

Dokumen yang terkait

Profil Kematangan Karier Siswa dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XII SMK Farmasi Mitradharma Cililin Tahun Ajaran 2014/2015).

0 1 23

PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL KOMPETENSI KARIR: Penelitian Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Profita Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 38

PROFIL MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN KONSELING: Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Majalengka Tahun Ajaran 2012/2013.

1 6 37

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA BAGI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Bogor Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 46

PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR : Penelitian Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Cimahi Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 36

PROFIL SURVIVAL AND SAFETY SKILLS REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN Konseling : Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

0 0 36

PROFIL PERILAKU MENCONTEK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Untuk Membuat Rancangan Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 36

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI BERDASARKAN PROFIL PRILAKU AGRESIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI DESKRIPTIP TERHADAP SISWA KELAS XI SMA PGRI 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012).

0 2 34

PROGRAM BIMBINGAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI SMK Nasional Depok Tahun Ajaran 2009/2010.

0 1 52

Tingkat konformitas siswa Sekolah Menengah Atas studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pri

0 0 126