56
4. Sifat Pemimpin Ideal
Dalam khazanah politik Melayu, pemimpin didefinisikan sebagai orang yang diberi kelebihan untuk mengurus kepentingan orang banyak. Arti raja atau penguasa
dimaknai oleh bangsa Melayu lewat pepatah lama: Yang didahulukan selangkah
Yang ditinggikan seranting Yang dilebihkan serambut
Yang dimuliakan sekuku Pepatah tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa seorang raja haruslah sosok
manusia yang dapat dijangkau oleh rakyat biasa. Penguasa harus berada di tengah- tengah rakyatnya, mengerti kondisi warganya, dan tahu apa yang diinginkan oleh
mereka. Raja bukanlah dewa yang tak tersentuh oleh manusia, melainkan sosok yang hanya diberi beberapa kelebihan seperti di atas.
Lebih lanjut, khazanah politik Melayu juga memaparkan secara terperinci apa saja kriteria seorang pemimpin yang baik. Banyak pepatah lama dan karya-karya sastra
berisi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan pemaparan-pemaparan mengenai konsep kepemimpinan yang baik. Berikut ini adalah kriteria-kriteria pemimpin yang baik
menurut konsep Politik Melayu.
A. Sebagai pemimpin banyak tahunya
Tahu duduk pada tempatnya Tahu tegak pada layaknya
Tahu kata yang berpangkal Tahu kata yang berpokok
Seorang pemimpin yang baik haruslah mempunyai banyak pengetahuan. Penguasa harus mengetahui bagaimana ia harus bersikap, bagaimana ia harus berfikir,
bagaimana kondisi rakyat, dan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penguasa dalam menyelesaikan permasalahan-
57
permasalahan yang ada sekaligus mencegah munculnya permasalahan baru. Tanpa pengetahuan yang memadai, sang penguasa akan kesulitan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan yang ada. Pengetahuan mutlak diperlukan seorang pemimpin untuk menunjang pelaksanaan
tugas-tugasnya. Pemerintahan hampir dapat dipastikan berjalan lancar apabila seorang raja mengetahui apa yang baik untuk rakyatnya dan apa yang harus
dihindari karena tidak baik untuk rakyatnya. Penguasa akan mudah dalam memimpin apabila ia tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang tak boleh
dilakukan. Tanpa pengetahuan, seorang pemimpin tak akan memiliki visi yang besar. Kalaupun ia memiliki visi besar, pastilah ia akan kesulitan merealisasikannya.
B. Sebagai pemimpin banyak tahannya
Tahan berhujan mau berpanas Tahan bersusah berpenat lelah
Tahan berlenjin tak kering kain Tahan berteruk sepepak teluk
Penggalan syair di atas menunjukkan bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki mental “bertahan” yang baik. Ketabahan dan kesabaran menjadi salah satu sifat dari
pemimpin ideal untuk menjamin tetap terjaganya komitmen dari sang pemimpin. Selain itu, sikap tawakkal juga dianjurkan di sini. Tawakkal berarti pasrah, namun
bukan berarti menyerah pada masalah. Kepasrahan tersebut dilakukan setelah melakukan usaha yang maksimal. Dengan kata lain, orang Melayu memaknai
terminologi tawakkal sebagai penyerahan hasil kepada Allah dari usaha yang dilakukan manusia.
Kritik-kritik tajam dan keluhan-keluhan akan banyak ditemui oleh seorang pemimpin. Terlebih apabila kekuasaannya memiliki oposan yang cukup kuat. Kritik tajam akan
sangat tidak tepat apabila direspon dengan sikap arogan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah ketahanan untuk menerima semua itu dan memikirnya secara
mendalam. Pemimpin yang buruk biasanya akan marah apabila dikritik. Ia akan mencari seribu dalih untuk menegasikan kritik tersebut. Bahkan, terkadang kritik-
kritik tersebut ditanggapi dengan emosi. Lebih buruk lagi apabila kritik dianggap
58
sebagai fitnah untuk menjatuhkannya. Pemimpin yang baik tidak melakukan semua itu. Ia akan menerima kritik dengan lapang dada dan menghargainya sebagai
sebuah nasihat.
C. Sebagai pemimpin banyak bijaknya