Pendahuluan PEMIMPIN SEBAGAI PELAKSANA IMPLEMENTASI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

32

V. PEMIMPIN SEBAGAI PELAKSANA IMPLEMENTASI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

A. Pendahuluan

Reformasi di Indonesia mencita-citakan adanya sistem pemerintahan yang baik, bersih, dan anti korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. Cita-cita ini diharapkan dapat berimplikasi pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta terangkatnya martabat bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Namun apa yang dialami dan dirasakan oleh masyarakat sekarang ini belum sesuai dengan cita- cita tersebut. Era reformasi satu dekade berlalu, namun pengelolaan pemerintahan Indonesia masih sarat silang-sengkarut oleh kepentingan-kepentingan elit yang tidak kunjung mendekat pada kemakmuran rakyat bersama bad governance. Kaburnya standar dan komitmen moral, diperparah dengan lemahnya penegakan hukum dan perlakuan diskriminatif terhadap koruptor, tidak saja memperbusuk kultur birokrasi, tetapi juga merusak perilaku masyarakat dan bangunan budaya yang sehat. Bahkan, yang lebih memprihatinkan adalah para tokoh agama dan intelektual kampus telah menjelma dan bermetamorfosis menjadi aktor politik, lalu terbawa arus, yang kemudian mengaburkan komitmen moral-intelektualnya. Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi sosial bangsa Indonesia tersebut, melalui tulisan singkat ini penulis bermaksud menggugah dan mengetuk hati para pemimpin bangsa ini, penyelenggara negara, wakil rakyat, pembuat kebijakan, aparat penegak hukum dan semua masyarakat yang menjadi stakeholder negara dan bangsa Indonesia untuk membuka mata hati agar dapat mengedepankan moral dalam melaksanakan amanah rakyat. Sekitar dua abad yang lalu di bumi Nusantara ini telah hidup seorang intelektual sekaligus politisi yang mempunyai keilmuan yang mumpuni, wawasan luas, kesantunan moral serta ketinggian spiritual yang bisa menjadi teladan masyarakat Indonesia sekarang ini. Dialah Raja Ali Haji RAH. Melalui buah pikiran yang dituangkan dalam berbagai karyanya, dia mencoba memproyeksikan ilmu dan moralnya untuk membentuk masyarakat yang bermoral dan mempunyai kesalehan sosial. Etika politik yang terekam dalam karya tulisan-tulisannya kalau dicermati 33 sebenarnya cukup relevan dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik Good GovernanceGG. Apabila buah pikiran Raja Ali Haji tersebut dilaksanakan, maka akan sangat membantu proses pembangunan sebuah tata pemerintahan yang baik di Indonesia guna mewujudkan bangsa yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, dan bermartabat tinggi.

B. Sekilas Sketsa Kehidupan Raja Ali Haji