PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KELOMPOK KOMPETENSI J
14
4 Masalah yang terungkap adalah masalah yang benar-benar membuat guru risau, sehingga atas dasar tanggung jawab profesional, dia didorong oleh
hatinya untuk memiliki komitmen dalam rangka menemukan jalan keluarnya melalui PTK. Komitmen tersebut adalah dorongan hati yang paling dalam
untuk memperoleh perbaikan secara nyata proses dan hasil pelayanannya pada siswa dalam menjalankan tugas-tugas kesehariannya dibandingkan
dengan proses dan hasil-hasil sebelumnya. Dengan demikian, mengajar adalah penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka
mengkonstruksi pengetahuan sendiri agar mampu melakukan perbaikan praktiknya.
5 Pelaksanaan PTK seyogyanya mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. Artinya, PTK hendaknya diketahui oleh kepala sekolah,
disosialisasikan pada rekan-rekan guru, dilakukan sesuai dengan kaidah- kaidah keilmuan, dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan
karya tulis ilmiah, dan tetap mengedepankan kepentingan siswa layaknya sebagai manusia.
6 Permasalahan yang hendak dicarikan solusinya lewat PTK, hendaknya tidak terbatas hanya pada konteks kelas atau mata pelajaran tertentu, tetapi tetap
mempertimbangkan perspektif sekolah secara keseluruhan. Dalam hal ini, pelibatan lebih dari seorang pelaku akan sangat mengakomodasi
kepentingan tersebut.
c. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
PTK memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan Mc Taggar, 1992 yaitu Planning Rencana, Action Tindakan, Observation
Pengamatan, dan Reflection Refleksi. Namun perlu diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan.
Berikut ini adalah penjelasannya: 1 Tahap pertama :
Perencanaan tindakan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KELOMPOK KOMPETENSI J
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Biologi SMA
15
yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan apabila dilaksanakan secara kolaboratif. Cara ini dikatakan ideal
karena ada upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan pengamatan yang dilakukan. Jika dilaksanakan sendiri
oleh guru sebagai peneliti maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Perlu diingat bahwa pengamatan yang
diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri,
karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana
tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
2 Tahap kedua : Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan PTK, yaitu implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat
adalah bahwa dalam tahap ke- 2 ini pelaksana yaitu guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan,
tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu
diperhatikan. 3 Tahap Ketiga:
Pengamatan terhadap tindakan Tahap ini berupa kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
baik oleh orang lain maupun guru sendiri. Kegiatan pengamatan tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada
waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap 2 dan 3 dimaksudkan untuk memberikan
peluang kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan tentu tidak
sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat harus melakukan
pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KELOMPOK KOMPETENSI J
16
Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.
4 Tahap ke empat : Refleksi terhadap tindakan
Berdasarkan hasil analisis pengamatan pembelajaran, selanjutnya guru melakukan refleksi, yaitu guru mencoba merenungkan atau mengingat dan
menghubung-hubungkan kejadian dalam interaksi kelas, mengapa itu terjadi, dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan membuat guru
menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang dicapainya dalam tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini merupakan masukan bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya. Refleksi pertama dapat dilakukan oleh guru bersama siswa dengan tujuan untuk
mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang telah
diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Kemudian, setelah mendapat persetujuan dari kedua belah
pihak hasil refleksi tersebut digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus kedua atau siklus berikutnya
Refleksi yang dilakukan pada akhir siklus pertama bertujuan untuk meng- identifikasi kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh maupun kekurangan-
kekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Hasil refleksi selanjutnya digunakan untuk memperbaiki rencana tindakan pada siklus
kedua atau berikutnya. Tindakan kedua berupa implementasi serangkaian kegiatan pembelajaran
yang telah direvisi untuk mengatasi masalah pada siklus pertama yang belum tuntas. Selama proses belajar pada siklus kedua, juga akan
dilakukan observasi menyangkut aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Refleksi kedua juga dilakukan oleh guru bersama siswa
bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tindakan pada siklus kedua dengan jalan mengidentifikasi baik kemajuan-kemajuan yang
telah diperoleh maupun kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang masih dihadapi. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan
berhasil tidaknya keseluruhan tindakan implementasi pembelajaran di dalam kelas terhadap peningkatan hasil belajar siswa.