Dampak Program PDM-DKE terhadap Kesejahteraan Warga dan Hubungannya dengan Lembaga Ekonomi Desa (Studi Kasus : Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat)

Ringkasan

EFFI H A W I F A (A09495036). Dampak Progmm PDM-DKE terhadap peningkatan
kesejahteman warga dan hubungannya dengan lembaga ekonomi desa. (Studi
Kasus Kelurahan Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa
Bamt) dibawah bimbingan Endriatmo Soetarto.
Penelitian ini bertujuan menelaah proses pelaksanaan program PDM-DKE di
Kelurahan Cicurug, rnenelaah sasaran penerima manfaat dana PDM-DKE dan
pengaruh dana tersebut terhadap kesejahteraan keluarga sasamn serta hubungan
program dengan lembaga ekonomi masyamkat, yaitu Unit Ekonomi Desa Sirnpan
Pinjam (UED-SP) yang lebih dahulu berdiri dan berkembang dengan aturan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Daemh Jawa Bamt.
Penelitian dilakukan pada buhn Februari sampai Maret 2000.
dikumpulkan terdiri @aridata pr'mer dan data sekunder.

Data primer

Data yang
diperoleh

dari subjek penelitian dan informan. Sedangkan data sekunder diambil dari data

profil Kelurahan Cicurug, arsip PDM-DKE dan UED-SP di Kelurahan dan Kecamatan
Cicurug serta beberapa liiemtur yang berkaitan dengan progmm.
Populasi anggota penerima JPS berdasarkan data sekunder berjumlah 112
orang yang terdiri dari 8 1 orang (70 %) kelompok keluarga Pra-KS dan 3 1 orang (30

%) keluarga 6-1. 30 orang diantaranya diambil secam acak sebagai sampel untuk
dijadikan sutvei pendahuluan dengan jumlah 70 % diantaranya diacak dari 8 1
-

keluarga Pra-KS sebanyak 2 1 keluarga dan 30 % sisanya diacak dari keluarga KS-I
sebanyak 9 keluarga.

Pengambilan 30 keluarga tersebut dilakukan untuk menguji

apakah populasi anggota penerima JPS tersebut adalah benar-benar bisa
dikelompokkan berdasarkan pada keluarga Pm-KS dan K-I.
Sutvei pendahuluan ini dilakukan untuk melihat kemgaman tingkat
kesejahteman keluarga menurut keadaan yang sebenarnya dan keadaan usaha
produktii yang mungkin sedang dikelola. Dari survei pendahuluan tersebut didapat
hasil bahwa tingkat kesejahteman anggota penerima JPS itu dapat digolongkan

menjadi 5 kelompok yaitu kelompok keluarga Pra-KS sebanyak 7 keluarga, KS-I

sebanyak 7 keluarga, KS-I1 sebanyak 10 keluarga, KS-111 sebanyak 2 keluarga dan
KS-111 Plus sebanyak 4 keluarga. Kemudian tingkat kesejahteraan keluarga dari
sampel ini bila dikaitkan dengan &aha produktif yang dimilikinya, maka sampel di
atas dapat dikelompokkan lagi mnjadi tujuh tipe keluarga sasaran yaitu : tipe

pertama adalah keluarga yang ekonominya kuat dan punya usaha produktii sebelum
dan setelah dimubinya program PDM-DKE dengan jumlah 10 keluarga. Tipe kedua
adalah keluarga yang ekonominya kuat namun tidak memiliki usaha produktii
sebelum dimuhinya program PDM-DKE tetapi setehh dimulainya program PDM-DKE
keluarga ini merintis usaha baru dengan jumlah 2 keluarga. Tipe ketiga adalah
keluarga yang ekonominya kuat dan tidak memiliki usaha produktif sebelum maupun
setelah dimulainya program PDM-DKE dengan jumlah 4 keluarga. Tipe keempat
adalah keluarga yang ekonominya lemah dan memiliki usaha produktif sebelum dan
setelah dimulainya program PDM-DKE dengan jumlah 10 keluarga. Tipe kelima
adalah keluarga yang ekonominya lemah dan memiliki usaha produktif

sebelum


dimulainya program PDM-DKE tetapi usaha itu berhenti setehh dimulainya program
PDM-DKE dengan jumhh 1keluarga. npe keenam adalah keluarga dengan ekonomi
lemah yang memiliki usaha produktii setehh dimulainya program PDM-DKE dengan
jumlah 1keluarga dan Ope ketwjuh adalah keluarga yang ekonominya lemah serta
tidak merniliki usaha produktif baik sebelum maupun setehh dimulainya prgram
PDM-DKE dengan jumlah 2 keluarga.
Dari jumlah tersebut diambil secara sengaja dan propoffiional jumlah
keluarga yang akan dijadikan subjek penelitian, oleh karena itu subjek penelitian ini
bejumbh 9 keluarga yang terdiri masing-masing 2 kluarga dari tipe pertama dan
keempat dan masing-masing 1keluarga dari tipe kedua, ketiga, kelima dan ketujuh.
Penggolongan tipe-tipe keluarga tersebut diciptakan secara teoritis 6!eh
peneliti dengan bersandar pada penggabungan tipe kesejahteraan keluarga dari
BKKBN (1996) dan Sayogyo

Sumodinigrat.dkk (1999) dan ciri kemiikinan dari

Dov Chemichovsky dan Oey Astra Mesok-

Sumodiningmt.dkk(1999).


Informan dalam peneliiian ini terdiri dari ketua polanas, panitia program,
aparat desa, tokoh masyarakat dan warga setempat yang dianggap mengetahui
sduk beluk program serta dampak program terhadap anggota polanas khususnya

dan warga Kelurahan Cicurug umumnya. Teknik pengumpulan data dari subjek
penelitian adalah wawancara mendalam, suwei, observasi lapang dan obsewasi

..

partisipan.

Untuk mempermudah pelalcianaan program PDM-DKE di Kelumhan Cicumg
dibentuk lembaga-lembaga pengelola yakni Fasilitor DesaIKelurahan (FD/K), Tim
Pelaksana Kegiatan desa/kelurahan (TPKd/k) dan Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Anggota Pokrnas merupakan keluarga sasamn program PDM-DKE yang dikoordinir
oleh ketua Pokrnas .brutama dalam ha1 penentuan anggota P o h s . Kamkteristik
yang menjadi dasar penentuan anggota adalah keluarga miskin yang status
ekonominya lemah dan memiliki usaha produktii. Dalam kmyataannya tidak semua
anggota Pokrnas rnerupakan keluarga yang berstatus ekonomi lemah tetapi masih
terlihat keluarga yang status ekonominya kuat dan memiliki modal cuhp kuat

bahkan ada PNS/swasta aBupun pensiunan.

Pemilihan anggota Pokrnas lebih

diiekankan pada pertimbangan bisa atau tidaknya calon anggota rnengembalikan
pinjaman, bukan pada kriieria miskin yang semestinya berdasarkan penggabungan
dari kriieria BKKBN dan Sajogyo karena

PDM-DKE bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan keluarga sasamn.
Bantuan program PDM-DKE untuk kelurahan Cicurug bejumlah Rp 56 juta
alokasi dana adalah untuk bidang f ~ i ksebesar 74% dan sisanya
untuk bidang ekonomi sebesar 26% (Rp 14.000.000,-).
Pembagian seperti ini

J

W


~Dengan

ditetapkan oleh TPKd/k pada musyawamh desa yang dtlaksanakan pada awal
sosialisasi program.
-

Disamping menetapkan pembagian dana untuk bidang f ~ i k

dan bidang ekonomi, dalam musyawarah desa ini juga ditetapkan tentang banyak
ha1 seperti : penentuan bangunan fisik yang akan dilaksanakan yaitu selokan,
bendungan dan saluran irigasi, menunjuk ketua RT sebagai ketua Pokrnas,
menyemhkan pengeloban administmsi dan perguliran dana bidang ekonomi kepada

UED-SP dan penentuan pembagian dana untuk masing-masing RT adalah
Rp 500.000,- yang dipinjamkan kepada keluarga yang berekonomi letnah dan punya
usaha produktii seperti berdagang. Dengan pengeloban pada masing-masing RT
dibawah tanggung jawab ketua RT.

Dalam pelaksanaannya program PDM-DKE khususnya bidang ekonomi
banyak dipengaruhi oleh lembaga ekonomi daerah yaitu UED-SP dan begitu juga

sebaliknya UED-SP juga memberi 'dampak terhadap progmm PDM-DKE.

Aturan

yang ditetapkan pada pengelolaan dana PDM-DKE bidang ekonomi mengacu pada
atumn yang telah dilaksanakan oleh UED-SP, tetapi berbeda dalam cara penetapan
suku bunga pinjaman.

Pinjaman PDM-DKE tidak dikenakan bunga sedangkan

pinjaman UED-SP memiliki bunga sebesar 10°/0/12 minggu. Hal ini menyebabkan
kekeliruan pada pembukuan dan kinerja UED-SP, anggota UED-SP banyak yang
mengajukan pinjaman dari dana PDM-DKE yang tanpa bunga dan karena adanya isu
hibah atas dana PDM-DKE,menyebabkan macetnya pinjaman dan PDM-DKE oleh
beberapa anggota Pokmas. Hal ini juga memberi pengaruh terhadap pinjaman dana
UED-SP.

Atas kesepakatan antam pengelola UED-SP, TPKd/k dari program

PDM-DKE, LKMD, kepala kelumhan dan tokoh masyamkat untuk mengantiiipasi atas

kekeliruan yang terjadi setelah adanya program PDM-DKE dan UED-SP, maka
diputuskan bahwa dana PDM-DKE yang telah dikembalikan oleh anggota Pokmas
dimasukkan kedalam modal UED-SP dan dipinjamkan kepada anggota Pokmas dan
anggota UED-SP dengan mengikuti aturan yang dipakai UED-SP.
Pengguna manfaat dari dana PDM-DKE sebagian besar adalah keluarga yang
telah punya usaha yang kuat dan usaha tersebut sudah berjalan lancar wahupun
terjadi krisis ekonomi seperti tipe kelurga pertama dan tipe keempat. Pinjaman
dana PDM-DKE berperan sebagai penambah modal usaha dan memperlancar usaha
sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Sebagian anggota Pokmas

ada juga yang tidak menggunakan untuk modal usaha, dana pinjaman hanya
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti pada tipe keluarga ketiga
dan ketujuh.

Untuk tipe keluarga seperti ini dana tidak dapat meningkatkan

pendapatan keluarga, tetapi hanya b i a membantu meringankan beban keluarga.


INSTITUT PERTAMSAN BUGOR
FAKULTAS PERTANIAN
f URUSAN PLMU-ILMU SOSPAL EKONOMI PERTANPAN
Dengan ini menyatakan baiiwa laporan praMek lapang yang dituiis oieh
Nama

: EFFI HABMIFA

NRP

: A09495036

Judul

: DAMPAK PROGRAM PDM-DKE
YERWADAP KESUAHTERAAN WARGA DAM

HUBUNGANNYA DENGAN LEMBAGA EiONOMI DESA
(Studi Kasus :Keluraian Cicurug, Kecmfa/; Cicurug, Kabupater~
Sukabumi Propinsilawa Barat)

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoieh gelar sarjana pertanian pada
Jurusan Iimu-Umu Sosiai Ekonomi Pertanian, Fakuitas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor

Menyetujui
3 sen ~embimbing

jfJfi@yb

Dr. ,knd--At&t o i i o e b r t ~MA
.
NIP.
3
k
3
0
2
8
8
.


Ekonomi Pertanian

Tanggal Keiulusan :

Agustiis 2000

PERNYATAAN

DENGAN I N 1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH I N 1
BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH
DIAIUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2000

EFFI HARMIFA
A09495036

.

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Desa Saning Bakar, Kecamatan X Koto Singkarak,
Kabupaten Solok, Propinsi Surnatera Barat pada tanggal 1 Mei 1975, rnerupakan
putri kelirna dari enam bersaudara keluarga dari H. Syafri. MS dan Hj. Nurmi. N.
Penulis rnenyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri nomor 2
Saning Bakar tahun 1988, tahun 1991 berhasil menyelesaikan studi pada Sekolah
Menengah Pertarna Negeri IKodya Solok dan lulus Sekolah Menengah Atas Negeri I
Kodya Solok pada tahun 1994.
Pada tahun 1994 penulis diterirna menjadi rnahasiswa di Sekolah Tinggi
Manajernen Industri Jakarta.

Setahun kernudian tahun 1995 penulis diterima

menjadi rnahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (UMPTN).

Di Institut Pertanian Bogor penulis diterima di program

Studi Penyuluhan dan Kornunikasi Pertanian Jurusan Ilrnu-Ilrnu Sosial Ekonorni
Pertanian Fakultas Pertanian.

Selama rnenjadi rnahasiswa penulis aktif dalam

berbagai organisasi dan kegiatan-kegiatan kernahasiswaan.