menentukan mutu minyak mentah kelapa sawit yaitu, kadar asam lemak bebas, kadar air, dan kadar kotoran. Keadaan saat ini menunjukkan dalam melakukan
pengolahan minyak sawit mutu yang dihasilkan ternyata selalu bervariasi dan sering tidak memenuhi spesifikasi standard mutu yang ditetapkan.
Mengacu pada uraian di atas maka dapat diketahui bahwa masalah pengendalian mutu terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah
perusahaan merupakan suatu hal yang penting dan membutuhkan kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu penulis menganggap penelitian di bidang
pengendalian mutu ini sangat penting dalam mendukung perusahaan untuk memiliki daya saing dengan produk perusahaan lain. Dalam hal ini bentuk
penelitian tentang penerapan Statistical Quality Control.
1.2 Rumusan Masalah
Sebagai rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan sudah memenuhi
standard mutu perusahaan? b.
Bagaimana peta kendali untuk setiap faktor mutu yang ada? c.
Bagaimana nilai kapabilitas proses produksi minyak sawit pada PTP Nusantara IV PKS Adolina?
1.3 Batasan Masalah a.
Karakteristik kualitas yang diteliti dibatasi hanya untuk karakteristik kualitas
yang berlaku di perusahaan
Universitas Sumatera Utara
b. Syarat mutu yang diteliti adalah kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar
kotoran
c.
Penelitian dilakukan pada produk akhir yaitu minyak mentah kelapa sawit
d. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data produksi pada shift kerja
pertama dari jam 6.30 sampai 14.30 WIB dari tanggal 1 sd 31 Maret 2013
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
a. Menentukan jumlah sampel yang di luar batas kendali pada setiap faktor mutu
sesuai dengan nilai rata-rata den range dari data syarat mutu minyak mentah kelapa s awit yaitu kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar kotoran
b. Menentukan nilai kapabilitas proses Cp untuk pengolahan minyak mentah
kelapa sawit
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang
diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti
b. Dapat memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah kepada PTP
Nusantara IV PKS Adolina dalam mengatasi pengendalian kualitas c.
Sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengendalikan dan mengontrol kualitas produk yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
1.6 Tinjauan Pustaka Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, di mana
aktivitas tersebut mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai
apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar Montgomery, 1990. Menurut Russel dan Taylor 1998 pengendalian kualitas
dapat dilakukan dengan menggunakan Statistical Quality Control dan salah satu alat statistik yang melandasi hal tersebut adalah grafik pengendali Marimin,
2005. Suatu alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas secara statistik pada proses produksi disebut peta pengendali Control Chart. Salah satu contoh
peta pengendali adalah peta pengendali rata-rata x dan peta pengendali range.
Peta pengendali rata-rata x digunakan untuk proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinu. Peta ini menggambarkan variasi harga rata-rata
mean dari data yang diklasifikasikan dalam suatu kelompok. Pengelompokan data ini bisa dilakukan berdasarkan satuan waktu hari atau satuan waktu lainnya di
mana sampel berasal dari kelompok yang melakukan pekerjaan yang sama dan lain-lain.
Langkah-langkah untuk membuat peta pengendali X dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Menentukan harga rata-rata ̿. Nilai rata-rata ̿ didapat dengan rumus:
̿
∑ ̅
Di mana:
Universitas Sumatera Utara
̿ = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup ̅
= nilai rat-rata subgroup ke-i g = jumlah subgroup
b. Batas konrol untuk peta X ini adalah:
BKA = ̿
̅
BKB = ̿
̅
Di mana: BKA = batas kontrol atas
BKB = batas kontrol bawah = nilai koefiisien
̅ = selisih harga X
maks
dan X
min
c. Menggambarkan peta pengendali X menggunakan batas kontrol dan sebaran
data ̅
Peta kendali rata-rata dan jarak range merupakan dua peta kendali yang saling membantu dalam mengambil keputusan mengenai kualitas proses. Peta
kendali jarak range digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi atau ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil. Seperti
halnya peta kendali rata-rata, peta kendali jarak tersebut juga digunakan untuk mngetahui dan menghilangkan sebab yang membuat terjadinya penyimpangan.
Universitas Sumatera Utara
Peta kendali R merupakan peta untuk menggambarkan rentang data dari suatu sub group, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Langkah-langkah penentuan
garis sentral yakni sebagai berikut: a.
Menetukan rentang rata-rata
Untuk menentukan rentang rata-rata dapat digunakan dengan rumus:
̅
∑
Di mana: ̅ = jumlah rata-rata dari nilai rata-rata subgroup
= nilai rat-rata subgroup ke-i g = jumlah subgroup
b. Batas kontrol untuk peta X ini adalah:
BKA = ̅
BKB = ̅
Di mana: BKA
= batas kontrol atas BKB
= batas kontrol bawah dan
= nilai koefisien
Universitas Sumatera Utara
c. Menggambarkan peta ̅ dan garis batas kontrol pada peta serta sebaran data
Range R Kapabilitas proses digunakan untuk melihat kapabiltas atau kemampuan
proses. Indeks kapabilitas proses hanya layak dihitung apabila proses berada dalam pengendalian. Adapun kriteria penilaian indeks kapabilitas proses sebagai
berikut: 1.
Jika Cp 1.33 maka kapabilitas proses sangat baik 2.
Jika 1.00 Cp 1.33 maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1.00
3. Jika Cp 1.00 maka kapabilitas proses rendah, sehingga perlu ditingkatkan
kinerjanya melalui peningkatan proses. Perumusan untuk perhitungan nilai indeks kapabilitas ini adalah sebagai
berikut: =
Cp = Di mana:
Cp = Process capability LSL= Lower specification limit
USL= Upper specification limit
1.7 Metode Penelitian