Pemberian Dukungan dan Pemberdayaan

38 Perlindungan terhadap Saksi dan Korban • Diberikan selama proses investigasi, persidangan, dan setelah saksi atau korban tidak lagi terlibat dalam prosedur hukum. Program ini juga berlaku apabila korban memilih untuk tidak berpartisipasi dalam suatu proses penuntutan hukum; • Bisa merupakan bagian dari sistem peradilan, bisa merupakan program Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, atau mungkin juga berupa suatu bentuk kerjasama antara sistem peradilan dan masyarakat sipil; • Tidak mensyaratkan adanya undang- undang khusus. Walaupun demikian bila ada perundangan yang mendukung dan mengatur ketentuan proses persidangan, hal ini akan membuat proses pemberian dukungan dan pemberdayaan saksi dan korban berjalan lebih efektif; • Dibutuhkan biaya untuk pelayanan yang berkelanjutan. Pendekatan perlindungan yang disertai dengan pemberdayaan saksi dan korban ini telah dipraktekkan di negara Amerika, Kanada, dan Jerman.

2.7.3. Perlindungan dalam Undang- Undang No. 132006

Sementara itu Undang-undang No. 132006 berupaya menjawab tantangan kebutuhan dan pemenuhan prinsip-prinsip perlindungan bagi Saksi dan Korban yang diwujudkan dalam jaminan perlindungan hak yang meliputi: a. Hak memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, dan harta bendanya, serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan kesaksiannya yang akan, sedang atau telah diberikannya; b. Hak ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk perlindungan dan dukungan keamanan; c. Hak memberikan keterangan tanpa tekanan; Hak-hak Saksi dan Korban dalam UU No. 132006 39 2. Gambaran Umum d. Hak mendapat penerjemah; e. Hak bebas dari pertanyaan yang menjerat; f. Hak mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus; g. Hak mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan; h. Hak mengetahui dalam hal terpidana dibebaskan; i. Hak mendapat identitas baru; j. Hak mendapat kediaman baru; k. Hak memperoleh penggantian biaya transportasi sesuai dengan kebutuhan; l. Hak mendapat nasehat hukum danatau; m. Hak memperoleh bantuan biaya hidup sementara sampai batas waktu perlindungan berakhir. Hak-hak sebagaimana tersebut di atas dapat diklasiikasikan dalam tiga kelompok waktu yaitu hak yang harus diberikan pada proses pra peradilan, hak selama proses peradilan, dan hak pada saat berakhirnya proses peradilan paska peradilan. Hak-hak yang harus dipenuhi dahulu sebelum saksi danatau korban dilibatkan dalam proses peradilan dan tetap dijaga selama proses peradilan meliputi: hak memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, dan harta bendanya, serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan kesaksiannya yang akan, sedang atau telah diberikannya, hak ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk perlindungan dan dukungan keamanan. Sementara hak yang harus dipenuhi selama proses peradilan berlangsung meliputi: hak memberikan keterangan tanpa tekanan, hak mendapat penerjemah, hak bebas dari pertanyaan yang menjerat, hak mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus, hak mendapat nasehat hukum, hak memperoleh bantuan biaya hidup sementara sampai batas waktu perlindungan berakhir. Sedangkan hak yang harus dipenuhi segera setelah proses peradilan selesai adalah: hak mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan, hak