71
4. Standar Pelaksanaan Perlindungan
Keuntungan keberadaan pendamping
2. Pasal 4 Perlindungan Saksi dan Korban bertujuan
memberikan rasa aman kepada Saksi dan atau Korban dalam memberikan keterangan
pada setiap proses peradilan pidana.
4.3. Pendampingan
Pada kondisi tertentu, saksi ataupun korban membutuhkan orang yang sudah lama dikenal
dan dapat ia percaya untuk mendampingi dirinya melewati proses pemberian kesaksian.
Meskipun demikian, keberadaan pendamping memiliki ekses menguntungkan dan tidak
menguntungkan terhadap proses peradilan yang sedang berlangsung.
Keberadaan pendamping dinilai memberi ekses yang menguntungkan, apabila:
• Saksi merasa lebih nyaman karena ada orang yang dikenalnya;
• Saksi merasa lebih percaya diri karena ditemani;
• Pendamping dapat
membantu mengklariikasi kesan yang muncul;
• Pendamping dapat memberi dukungan isik, terutama bagi saksi atau korban yang
telah tua renta ataupun lemah; • Pendamping dapat memberi dukungan
terhadap saksi dan korban ketika melewati masa-masa sulit, terutama jika saksi dan
korban kembali mengalami trauma atas kejadian yang ia ketahui atau yang ia
alami.
Sedangkan kehadiran pendamping dinilai kurang menguntungkan terhadap proses
pengungkapan kebenaran, jikalau: • Saksi atau korban mungkin merasa tidak
mampu untuk membuat keputusan yang bebas tentang siapa yang mendampinginya
dan kemudian ia memilih orang-orang yang berpengaruh dalam hidupnya, seperti
Kerugian keberadaan pendamping
72
Perlindungan terhadap Saksi dan Korban
keluarga atau teman. Hal-hal seperti ini seringkali dijumpai pada saksi atau korban
perempuan; • Pendamping mungkin tidak memiliki
pengetahuan yang lebih daripada saksi dan korban itu sendiri serta mungkin
memperburuk kesalahan informasi dengan bersikap seolah-olah dirinya adalah sumber
informasi
utama pendamping
yang dipilih saksikorban menggantikan peran
pendamping profesional; • Kehadiran
pendamping mungkin
menyebabkan saksi tidak memperhatikan secara detail informasi yang ada. Ia terlalu
mengandalkan pendamping untuk turut mendengarkan. Artinya, saksi ataupun
korban
tidak menerima
keseluruhan informasi yang ada;
• Tidak ada jaminan bahwa pendamping yang dipilih oleh saksi dan korban sanggup
memberikan dukungan yang cukup; • Ada kemungkinan dibutuhkan biaya yang
relatif sangat besar untuk menghadirkan pendamping bagi saksi dan korban.
Untuk menghindari kerugian-kerugian ini, maka
proses pendampingan
sebaiknya diserahkan kepada pendamping-pendamping
profesional yang disediakan oleh program perlindungan dan dukungan terhadap saksi
dan korban. Selain itu, mahalnya biaya yang harus dikeluarkan menyebabkan perlunya
skala prioritas saksi-saksi ataupun korban mana saja yang memiliki hak pendampingan sesuai
dengan kriteria-¬kriteria tertentu dan prosedur yang ada:
Pada pengadilan internasional untuk Yugoslavia diterapkan dua kriteria untuk menentukan
apakah seseorang
berhak mendapatkan
Perlu ada skala prioritas dalam
pemberian pendamping