Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
Untuk menentukan jenis kepadatan tanah dan sudut gesek φ
diperoleh dari gambar 2.13 HCH - Teknik Fondasi 2 yang didasarkan
pada nilai N. Selanjutnya nilai disajikan pada tabel 4.47. di bawah ini :
Tabel 4.47. Kepadatan tanah dan sudut gesek
φ
No Depth m
N Kepadatan
1 14-14.5 1.5823 tak padat 28.05
2 16-16.5 2.3734 tak padat 28.20
3 18-18.5 2.3734 tak padat 28.20
4 20-20.5 3.1646 tak padat 28.28
5 22-22.5 3.1646 tak padat 28.28
6 24-24.5 4.7468 tak padat 28.90
7 26-26.5 8.7025 tak padat 29.80
8 28-28.5 20.1741 sedang 33.10
9 30-30.5 17.4051 sedang 32.75
10 32-32.5 26.5032 sedang 33.35
Rerata 9.0190 Rerata 29.89
Dari tabel 4.47. diatas dapat diperoleh nilai N’ rerata dari kedalaman 14 m sampai kedalaman 32,5 m adalah :
N’ = 9,0190
φ = 29,89°
sudut gesek rerata 2. Kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya desak Qa
Perhitungan kapasitas dukung tiang terhadap gaya desak didasarkan pada Metode Broms yang didasarkan pada nilai-nilai pendekatan dari
δ
dan Kd yang diperoleh dari tabel 2.2 dan tabel 2.3 HCH-Teknik Fondasi
II.
a. Tahanan Gesek UltimitQs
Menurut Vesic 1967 dan Kerisel 1961 tekanan overburden Po tegangan vertikal akibat berat tanah :
Po =
γ.h konstan pada kedalaman kritis Zc antara 10D – 20D. Dalam hal ini Zc diambil 20.D = 10 m
Jadi setelah kedalaman ≥ 10 m Po’ bernilai konstan
Po = o P
w = 15,28 kNm
3
. 10 m = 152,80 kNm
2
φ
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
Rumus tahanan gesek tiang : Qs =
∑
o P
tg Kd
As w
. .
. .
δ Dimana :
As = luas selimut tiang =
π .D.h h
= kedalaman yang ditinjau tiap 2 m Kd
= koef. tekanan tanah yang bergantung pada kondisi tanah δ
= sudut gesek dinding efektif antara dinding tiang dan tanah o
P w
= tekanan vertikal efektif rerata di sepanjang tiang
Tabel 4.48. Koefisien tekanan tanah Kd dan sudut gesek dinding efektif No Depth
m kd
beton δ
=0,75.
φ
Kd . tg δ
1 14-14.5 1
21.04 0.3846
2 16-16.5 1
21.15 0.3869
3 18-18.5 1
21.15 0.3869
4 20-20.5 1
21.21 0.3881
5 22-22.5 1
21.21 0.3881
6 24-24.5 1
21.68 0.3975
7 26-26.5 1
22.35 0.4111
8 28-28.5 1.5
24.83 0.6940
9 30-30.5 1.5
24.56 0.6855
10 32-32.5 1.5
25.01 0,6998
Nilai Kd diperoleh dari tabel 2.2 HCH-Teknik Fondasi II,
sedangkan nilai δ untuk tiang beton Mayerhof mengusulkan δ = 0.75
φ
atau dapat dilihat pada tabel 2.3 HCH-Teknik Fondasi II. Dari data
diatas dapat dibuat tabel 4.49. sebagai berikut :
Tabel 4.49. Tahanan gesek Qs dan tahanangesek fs Depth m
As m2.
Kd.tg δ
o P
w
kNm
2
As.
Kd.tg δ. o
P w
fs
14-14.5 1.5714 0.3846 152.800
92.3480 58.7669
16-16.5 1.5714 0.3869 152.800
92.9002 59.1183
18-18.5 1.5714 0.3869 152.800
92.9002 59.1183
20-20.5 1.5714 0.3881 152.800
93.1884 59.3017
22-22.5 1.5714 0.3881 152.800
93.1884 59.3017
24-24.5 1.5714 0.3975 152.800
95.4454 60.7380
26-26.5 1.5714 0.4111 152.800
98.7110 62.8161
28-28.5 1.5714 0.694 152.800
166.6393 106.0432
30-30.5 1.5714 0.6855 152.800
164.5983 104.7444
32-32.5 1.5714 0.6998 152.800
168.0320 106.9294
Qs = 1157.9511
Qs = 1 157,9511 kN
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
Cek terhadap batasan tahanan gesek maksimum fs max :
fs = Kd.tg
δ. o P
w ≤ 107 kNm
2
Dari tabel 4.49 dapat diketahui adalah : fs maksimum = 106,9294 kNm
2
107 kNm
2
....ok
b. Tahanan Ujung Ultimit Qb