Tahanan Ujung Ultimit Qb Kapasitsas ultimit netto tiang Wp Kapasitas dukung ijin tiang

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034

b. Tahanan Ujung Ultimit Qb

Persamaan tahanan ujung ultimit Qb untuk tiang pancang menurut Broms adalah : Qb = Ab . Po . Nq dimana : Qb = tahanan ujung ultimit kN Po = tekanan vertikal efektif pada ujung tiang kNm 2 Nq = faktor kapasitas dukung, diperoleh dari gambar 2.14 HCH-Teknik Fondasi II Ab = luas dasar tiang pancang m 2 = ¼. π .D 2 = ¼. π .0,5 2 = 0,19625 m 2 LD = 25,300,5 = 50,6 L = panjang tiang dari poer sampai tanah keras dengan φ = 35,85 φ pada ujung tiang dan LD = 50,6 maka dari gambar 2.14 HCH-Teknik Fondasi II, diperoleh nilai Nq = 57,45 Qb = 0,19625 . 146,20 . 57,45 = 1648,3410 kN Kontrol Tahanan ujung fb maksimum yang terjadi : fb max = Qb Ab ≤ 10700 kNm2. fb max = 1648,3410 0,19625 = 8399,1910 700 kNm 2 . ok

c. Kapasitsas ultimit netto tiang Wp

Berat tiang dengan panjang 25,30 m dari bawah poer sampai tanah keras Wp = 0,19625 m 2 . 25,30 m . 24 kNm 3 = 119,163 kN

d. Kapasitas dukung ijin tiang

P all = Wp SF Qs SF Qb − + 2 1 P all = 163 , 119 5 , 1 7565 , 894 3 3410 , 1648 − + P all = 1026,7883 kN = 102,6788 ton Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034

B. Zona 2

Kedalaman tanah keras = 32,50 m dari muka tanah t γ = 1,528 tm 3 = 15,28 kNm 3 D = 0,50 m diameter tiang pancang

1. Pengolahan Data SPT

C N = Pr 1 2 Po + dimana : C N = nilai koreksi overburden Po’ = tekanan overburden efektif KNm 2 Pr = tegangan efektif referensi = 100 KNm 2 Jika Zc ≤ 20.D, Po’ = γ . Z Jika Z Zc Po’ = γ . Zc Zc = 20 . D = 20 . 0,5 = 10 m Zc = kedalaman kritis Z = kedalaman yang ditinjau sehingga nilai N dari data SPT menjadi N’ = C N . N Jika N 15 maka nilai N dikorereksi lagi menjadi : N 1 ’ = 15 + ½ . N-15 Selanjutnya koreksi nilai C N dibuat tabel 4.46 sebagai berikut : Tabel 4.46. Koreksi terhadap nilai N data SPT Depth m N N 1 ’ Po’ C N N’ = C N . N atau N’ = C N . N 1 ’ 14-14.5 2 - 152.800 0.7911 1.5823 16-16.5 3 - 152.800 0.7911 2.3734 18-18.5 3 - 152.800 0.7911 2.3734 20-20.5 4 - 152.800 0.7911 3.1646 22-22.5 4 - 152.800 0.7911 3.1646 24-24.5 6 - 152.800 0.7911 4.7468 26-26.5 11 - 152.800 0.7911 8.7025 28-28.5 36 25.500 152.800 0.7911 20.1741 30-30.5 29 22.000 152.800 0.7911 17.4051 32-32.5 52 33.500 152.800 0.7911 26.5032 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 Untuk menentukan jenis kepadatan tanah dan sudut gesek φ diperoleh dari gambar 2.13 HCH - Teknik Fondasi 2 yang didasarkan pada nilai N. Selanjutnya nilai disajikan pada tabel 4.47. di bawah ini : Tabel 4.47. Kepadatan tanah dan sudut gesek φ No Depth m N Kepadatan 1 14-14.5 1.5823 tak padat 28.05 2 16-16.5 2.3734 tak padat 28.20 3 18-18.5 2.3734 tak padat 28.20 4 20-20.5 3.1646 tak padat 28.28 5 22-22.5 3.1646 tak padat 28.28 6 24-24.5 4.7468 tak padat 28.90 7 26-26.5 8.7025 tak padat 29.80 8 28-28.5 20.1741 sedang 33.10 9 30-30.5 17.4051 sedang 32.75 10 32-32.5 26.5032 sedang 33.35 Rerata 9.0190 Rerata 29.89 Dari tabel 4.47. diatas dapat diperoleh nilai N’ rerata dari kedalaman 14 m sampai kedalaman 32,5 m adalah : N’ = 9,0190 φ = 29,89° sudut gesek rerata 2. Kapasitas dukung ijin tiang terhadap gaya desak Qa Perhitungan kapasitas dukung tiang terhadap gaya desak didasarkan pada Metode Broms yang didasarkan pada nilai-nilai pendekatan dari δ dan Kd yang diperoleh dari tabel 2.2 dan tabel 2.3 HCH-Teknik Fondasi II.

a. Tahanan Gesek UltimitQs