Penyelidikan lapangan dengan uji sondir Penyelidikan lapangan dengan Uji Penetrasi Test

Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 4.9.Perhitungan Pondasi Pondasi pada struktur gedung Apartemen Berlian ini direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang beton. Pondasi tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang group yang disatukan dengan poer.

4.9.1. Perencanaan pondasi • Pekerjaan Penyelidikan Lapangan

Pekerjaan lapangan meliputi pekerjaan sondir Cone Penetration Test , Bor Dalam Deep Boring, dan pengambilan contoh asli Undisturbed sampling .

a. Penyelidikan lapangan dengan uji sondir

Pemeriksaan ini dimaksutkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus qc dan hambatan lekat fs. Pekerjaan sondir dilakukan di 6 titik dengan nilai tahanan konus qc = 250 Kgcm 2 pada kedalaman rata-rata 25 - 28 m. Tahanan Ujung qc Tahanan ujung diperoleh dari penekanan ujung konus untuk memperoleh perlawanan tanah yang dipenetrasi. Tahanan ujung diukur sebagai gaya penetrasi persatuan luas penampang ujung konus qc. Besarnya nilai ini menunjukkan identifikasi jenis tanah. Pada tanah pasiran, perlawanan ujung yang besar menunjukkan tanah pasir padat. Sedangkan perlawanan ujung kecil menunjukkan pasir halus. Perlawanan ujung yang kecil juga menunjukkan tanah lempung karena kecilnya kuat geser dan pengaruh tekanan air pori saat penetrasi. Gesekan selimut fs Gesekan selimut fs diperoleh dari hasil pengukuran perlawanan ujung konus dan selimut bersama-sama ditekan ke dalam tanah dikurang hasil pengukuran tahanan ujung konus dengan kedalaman penetrasi yang sama. Gesekan selimut diukur sebagai gaya penetrasi persatuan luas selimut konus fs. Gesekan selimut digunakan untuk Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 menginterpretasikan sifat-sifat tanah untuk klasifikasi tanah dan memberikan data yang dapat langsung digunakan untuk perencanaan pondasi tiang.

b. Penyelidikan lapangan dengan Uji Penetrasi Test

Kegunaan Hasil Penyelidikan SPT adalah untuk menentukan kedalaman dan tebal masing-masing lapisan tanah, contoh tanah terganggu dapat diperoleh untuk identifikasi jenis tanah, berbagai korelasi empiris dengan parameter tanah dapat diperoleh dan dapat dilakukan pada semua jenis tanah Interpretasi hasil SPT bersifat empiris. Untuk tanah pasir, maka nilai N-SPT mencerminkan kepadatannya yang dapat pula diprediksi besar sudut geser dalam φ dan berat isi tanah γ, kapasitas daya dukung pondasi dan penurunan pondasi. Sedangkan pada tanah lempung, hasil SPT dapat menentukan secara empiris konsistensi tanah, kapasitas daya dukung pondasi dan penurunan pondasi. Kapasitas ultimit tiang pancang dapat dihitung secara empiris dari nilai N hasil SPT. Nilai N didapatkan dari hasil percobaan penetrasi standar menggunakan mesin bor. Mesin bor tersebut ditumbuk dengan tinggi jatuh 75 cm. Jumlah tumbukan tiap 15 cm tadi dicatat, yaitu nilai N 1, N 2, N 3, yang disebut dengan nilai N SPT adalah N 2 + N 3 . Hasil Penyelidikan SPT pada proyek Apartemen Berlian dilakukan di dua titik dengan nilai N-SPT ≥ 60 pada kedalaman 26m pada titik 1, dan nilai NSPT = 52 pada kedalaman 32 m pada titik 2. Lokasi titik sondira dan pengeboran dapat dilihat pada gambar 4.30. Kedalaman pemancangan tiang diperhitungkan dari dasar poer dengan elevasi -4,70 m dari muka tanah. Sehingga kedalaman tiang pancang sampai tanah keras dikoreksi menjadi sebagai berikut : Zona 1, L = 26 – 4,70 = 25,30 m jumlah 12 poer Zona 2, L = 32 – 4,70 = 27,30 m jumlah 4 poer Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 Gambar 4.30 . Denah titik sondir dan pengeboran • Penyelidikan Laboratorium Test laboratorium dilakukan dengan cara mengambil contoh-contoh tanah asli untuk mendapatkan index properties dan engineering properties. Dari pengujian index properties diketahui bahwa lapisan tanah di lokasi pekerjaan terdiri dari pasir sand, lumpur silt, Lempung clay. Sedangkan dari pengujian engineering properties melalui pengujian triaxial test dan consolidation test diketahui bahwa nilai Cc Comp Index = 0. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tanah akibat berat bangunan sangat kecil sehingga di dalam tugas akhir ini penurunan dari pondasi tiang pancang tidak diperhitungkan di dalam perencanaan. • Daya dukung tanah di bawah poer Rumus daya dukung terzaghi dengan bentuk persegi : Q = 1,3 . c . Nc + t γ . Df . Nq + 0,4 . B . γ N Sf Q = daya dukung tanah c = kohesi tanah t γ = berat jenis tanah Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 Df = kedalaman tanah B = lebar poer Nc, Nq, γ N = koef terzaghi berdasarkan nilai sudut geser φ Sf = 3 safety faktor

4.9.2. Perhitungan kemampuan tiang pancang Tunggal

Perhitungan kemampuan dari tiang pancang didasarkan pada : • Berdasarkan Kuat Tumpu Menurut SNI–2002, kuat tumpu rencana beton tidak boleh melebihi : P tumpu ≤ φ . 0,85 . f’c . A dimana : φ = 0,8 Gambar 4.31 . Type Pondasi Tiang Pancang Tiang pancang yang akan digunakan adalah tiang pancang bulat sebagai berikut : - diameter luar D L : 50 cm - diameter dalam D D : 32 cm - ketebalan beton : 9,0 cm - Panjang satu segmen tiang pancang : 6 m - Mutu beton f’c : 60 Mpa - Mutu baja : 400 MPa - Luas penampang tiang pancang : A = 2 2 2 2 2 24 , 1159 32 50 . 14 , 3 . 4 1 . 4 1 cm D D D L = − = − π Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 - Keliling penampang tiang pancang : cm D L 07 , 157 50 . 14 , 3 . = = π - Maka P tumpu = . . . 85 , . 1 A c f φ = 24 , 1159 . 600 . 85 , . 8 , = 472 930 Kg = 472,930 ton • Berdasarkan Hasil Sondir Perhitungan P all untuk tiang akan ditinjau menggunakan rumus Begemann : 5 . 3 . O TF A q P c all + = dimana : qc = nilai unsur resistance kgcm 2 A = luas penampang tiang cm 2 =1159,24 cm 2 TF JHP = jumlah tahanan geser kgcm ’ 3 5 = faktor keamanan O = cm D L 07 , 157 . = π 5 07 , 157 . 936 3 24 , 1159 . 250 + = all P = 126 006,837 kg Perhitungan P all di tiga lokasi berikutnya dapat di lihat pada tabel 4.40. sebagai berikut : Tabel 4.40. Nilai P all berdasarkan data sondir pada zona 1 Titik Depth Qonus Total P all Sondir Resistance Frictions m qc kgcm 2 JHP kgcm 2 kg S-1 26.400 250.000 936.000 126006.837 S-2 25.400 250.000 870.670 123954.561 S-3 26.200 250.000 821.330 122404.594 S-4 26.200 250.000 1072.000 130279.141 Tabel 4.41. Nilai P all berdasarkan data sondir pada zona 2 Titik Depth Qonus Total P ult Sondir Resistance Frictions m qc kgcm 2 JHP kgcm 2 kg S-5 28.000 250.000 1568.000 536095.760 S-6 27.400 250.000 1185.330 475989.783 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 Berdasar analisa data sondir pada tabel 4.40 dan tabel 4.41 didapat nilai P all Daya Dukung Tiang Tunggal sebagai berikut : P all = 122 404,594 kg = 122,4046 ton zona 1 P all = 475 989,783 kg = 475,9898 ton zona 2 • Berdasar Uji Penetrasi Standar N- SPT Penyelesaian Cara I Berdasarkan Rumus Broms

A. Zona 1

Kedalaman tanah keras = 30,50 m dari muka tanah t γ = 1,462 tm 3 = 14,62 kNm 3 D = 0,50 m diameter tiang pancang

1. Pengolahan Data SPT

Dengan melihat grafik SPT terlampir, diasumsikan sendiri tanah dibagi menjadi beberapa lapisan dimana dalam setiap lapisan memiliki kecenderungan nilai N yang sama. Semakin banyak pembagian lapisan maka ketelitian untuk mendapatkan nilai N rerata menjadi semakin akurat. Data SPT yang ada kemudian dikoreksi terhadap tekanan overburden yaitu tekanan tanah terhadap dinding tiang, adapun persamaan koreksi overburden yang digunakan adalah : C N = Pr 1 2 Po + Dimana: C N = nilai koreksi overburden Po’ = tekanan overburden efektif KNm 2 Pr = tegangan efektif referensi = 100 KNm 2 Jika Zc ≤ 20.D, Po’ = γ . Z Jika Z Zc Po’ = γ . Zc Zc = 20 . D = 20 . 0,5 = 10 m Zc = kedalaman kritis Z = kedalaman yang ditinjau Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta Nur Khozin Saryono Andi Darmawan L2A 305 027 L2A 305 034 sehingga nilai N dari data SPT menjadi N’ = C N . N Jika N 15 maka nilai N dikorereksi lagi menjadi : N 1 ’ = 15 + ½ . N-15 Selanjutnya koreksi nilai C N dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 4.42. Koreksi terhadap nilai N data SPT Depth m N N 1 ’ Po’ C N N’ = C N . N atau N’ = C N . N 1 ’ 20-20.5 2 - 146.200 0.8123 1.6247 22-22.5 4 - 146.200 0.8123 3.2494 24-24.5 17 16.000 146.200 0.8123 12.9976 26-26.5 60 37.500 146.200 0.8123 30.4630 28-28.5 43 29.000 146.200 0.8123 23.5581 30-30.5 53 34.000 146.200 0.8123 27.6198 Untuk menentukan jenis kepadatan tanah dan sudut gesek φ