Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR
4.1. Perencanaan Pembebanan Pelat Lantai
Analisa perhitungan pelat lantai dan pelat atap disesuaikan dengan beban yang dipikul tiap lantai dan bentuk pelat mengikuti bentuk denah balok. Dalam
Tugas Akhir ini perhitungan mekanika pelat menggunakan cara diskreet Metode Finite Elementt
dengan bantuan program SAP2000 versi 10.01 Struktur pelat seluruhnya menggunakan beton konvensional dengan material
bahan menggunakan beton f’c = 25 Mpa = 250 kgcm
2
, dan baja tulangan utama menggunakan fy = 240 Mpa = 2400 kgcm
2
Dalam perencanaannya pelat lantai struktur gedung Apartemen Berlian dibagi dalam 4 kelompok, yaitu :
• Pembebanan lantai Semi Basement untuk ruang parkir kendaraan • Pembebanan lantai 1-10 untuk ruang perkantoran
• Pembebanan lantai 11 untuk ruang mesin lift • Pembebanan pelat atap
I. Langkah-langkah Perencanaan Pelat
1. Menentukan syarat-syarat batas, tumpuan dan panjang bentang.
2. Menentukan tebal pelat lantai berdasarkan ketentuan SK SNI 2002
ayat 11 butir 5 sub butir 3 dan melakukan cheking terhadap lendutan yang diijinkan.
3. Menghitung beban yang bekerja pada pelat, yang terdiri dari beban
mati DL dan beban hidup LL. 4.
Menghitung kombinsai pembebanan 5.
Mencari gaya-gaya dalam dan Defleksi dengan SAP2000.
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
II. Penentuan Tebal Pelat Lantai
Penentuan tebal pelat lantai mengacu pada rumus 2.7 dan rumus 2.8 adalah sebagai berikut :
36 1500
8 ,
ln fy
h
mak
+ ≤
β 9
36 1500
8 ,
ln
min
+ +
≥ fy
h Sumber : SK SNI 2002 ayat 11 butir 5 sub butir 3
dimana : h =
ketebalan pelat
ln = bentang terpanjang
fy = mutu baja tulangan
β = lylx
ly = 4,925 m lx = 3,425 m
Gambar 4.1. Dimensi pelat lantai
Ly = 4925
mm Lx =
3425 mm
36 1500
240 8
, 4925
+ ≤
mak
h =
131,33 mm
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ +
≥ 3425
4925 9
36 1500
240 8
, 4925
min
h =
96,60 mm
Dipakai tebal pelat 120 mm = 0,12 m untuk semua tipe pelat kecuali pelat atap dipakai tebal 0,10 m .
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
Adapun tebal pelat lantai semi basement diambil ukuran dimensi pelat yang mewakili sebagai berikut :
Ly = 12000
mm Lx. =
10000 mm
36 1500
240 8
, 12000
+ ≤
mak
h =
320,00 mm
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ +
≥ 10000
12000 9
36 1500
240 8
, 12000
min
h =
246,15 mm
Diambil tebal pelat lantai semi basement, h = 300 mm = 0,30 m Untuk memodelkan pelat lantai, dianggap lantai mampu menahan
gaya-gaya dari arah horizontal gempa maupun arah vertikal. Dalam SAP2000, pada menu Define Area Section, terdapat 3 pilihan untuk
memodelkan pelat berdasarkan gaya-gaya atau momen yang diwakilinya, yaitu :
1. Element Membrane, hanya memperhitungkan gaya-gaya sebidang
atau momen yang berputar pada sumbu yang tegak lurus bidangnya. 2.
Element Plate, hanya memperhitungkan momen dan gaya transversal yang dihasilkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegak lurus pada bidang
element tersebut.
3. Element Shell, adalah element yang mempunyai kemampuan element
Membrane dan Shell sekaligus.
Dari pengertian tersebut, maka dipilih element Shell dengan type Shell
Thick dengan asumsi pelat lantai sebagai pelat kaku yang mampu berperan untuk menahan gaya gempa dengan cara lantai tersebut harus
dikekang constraint.
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Permata Berlian Jakarta
Nur Khozin Saryono Andi Darmawan
L2A 305 027 L2A 305 034
III. Pembebanan pada Lantai Gedung