Photodioda Kapasitor Kedua orang tua penulis B. Siregar dan Ibu tercinta T. Br Pasaribu yang

12 Jika ‘1’ dituliskan ke kaki-kaki port 3, maka masing-masing kaki akan di pull high dengan pull-up internal sehingga dapat digunakan sebagai masukan. Sebagai masukan, jika kaki-kaki port 3 dihubungkan ke ground di-pull low, maka masing-masing kaki akan memberikan arus source karena di-pulled high secara internal[1].

2.2. Photodioda

Pengertian : piranti semikonduktor dengan struktur p-n atau p-i-n untuk mendeteksi cahaya. Photodiada biasanya digunakan untuk mendeteksi cahaya. Photodioda adalah piranti semikonduktor yang mengandung sambungan p-n, dan biasanya terdapat lapisam intrinsik antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki lapisan intrinsik disebut p-i-n atau PIN photodioda. Cahaya diserap didaerah pengembangan atau daerah intrinsik menimbulkan pasangan electron-hole, kebanyakan pasangan tersebut menghasilkan arus yang berasal dari cahaya. Mode Operasi Photodioda dapat dioperasikan dalam 2 mode yang berbeda: a. Mode photovoltaik: seperti solar sel, penyerapan pada photodioda menghasilkan tegangan yang dapat diukur. Bagaimanapun, tegangan yang dihasilkan dari tenaga cahaya ini sedikit linier, dan range perubahannya sangat kecil. b. Mode photokonduktivitas: disini, photodioda diaplikasikan sebagai tegangan revers tegangan balik dari sebuah diode yaitu tegangan pada arah tersebut Universitas Sumatera Utara 13 pada diode tidak akan menghantarkan tanpa terkena cahaya dan pengukuran menghasilkan arus photo hal ini juga bagus untuk mengaplikasikan tegangan mendekati nol. Ketergantungan arus photodioda pada kekuatan cahaya dapat sangat linier. Karakteristik bahan photodioda: • Silikon Si: arus lemah saat gelap, kecepatan tinggi, sensitivitas yang bagus antara 400 nm sampai 1000 nm terbaik antara 800 sampai 900 nm. • Germanium Ge: arus tinggi saat gelap, kecepatan lambat, sensitivitas yang bagus antara 600 nm sampai 1800 nm terbaik 1400 sampai 1500 nm. • Indium Gallium Arsenida InGaAs: mahal, arus kecil saat gelap, kecepatan tinggi sensitivitas baik pada jarak 800 nm sampai 1700 nm terbaik antara 1300 sampai 1600 nm.

2.3. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir Universitas Sumatera Utara 14 menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduktif pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas phenomena kapasitor terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan. Gambar 2.3 Skema kapasitor Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Didalamnya 2 buah plat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada setiap eletrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap-tiap kapasitor adalah dielektriknya.

2.4. Transitor