Transitor Kedua orang tua penulis B. Siregar dan Ibu tercinta T. Br Pasaribu yang

14 menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduktif pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas phenomena kapasitor terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif diawan. Gambar 2.3 Skema kapasitor Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Didalamnya 2 buah plat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada setiap eletrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap-tiap kapasitor adalah dielektriknya.

2.4. Transitor

Transitor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung switching, stabilasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi sebagai kran listrik, Universitas Sumatera Utara 15 dimana berdasarkan arus inputnya BJT atau tegangan inputnya FET, mumungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Transitor memiliki 3 terminal, dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier penguat. Alat analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan komponen-komponen. Ada dua tipe dasar transistor yaitu: a. Bipolar Junction Transistor BJT atau transistor bipolar b. Field Effect Transistor FET. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: electron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerahlapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur, dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET juga dinamakan transistor unipolar hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan elektron atau hole, tergantung dari tipe FET. Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat Universitas Sumatera Utara 16 dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut. Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: a. Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide. b. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain. c. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET MOSFET, IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC Integrated Circuit dan lain-lain. d. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel. Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power. e. Maximum frekuensi kerja: Low, Medium atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain.

2.5. Motor Stepper