7
keahlian. Dalam hal ini sistem pakar dirancang untuk menyimpan dan menggunakan ilmu serta pengalaman dari satu atau beberapa tenaga ahli. Untuk
itu sustu sistem pakar yang mempunyai kapasitas besar diperkirakan mampu memecahkan suatu persoalan yang tidak dapat dipecahkan oleh satu atau
sekelompok kecil tenaga ahli [10:12-13].
2.2.1 Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar
Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud antara lain [2:1-3]:
1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik. 2.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh karena
itu dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah dengan pertimbangan-pertimbangan
khusus. 3.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima,
semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan sistem yang fleksibel dalam menangani
kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan. 4.
Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi.
8
5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidak selalu sama, oleh karena itu
tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan faktor subyektif. 6.
Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan
meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan.
Blok diagram sistem pakar bisa dilihat pada Gambar 2.2. Pada gambar tersebut menjelaskan bahwa sistem pakar juga dapat dilihat dari sudut pandang
lingkungan environment dalam sistem. Terdapat dua lingkungan yaitu lingkungan konsultasi dan lingkungan pengembangan. Lingkungan konsultasi
diperuntukkan bagi pengguna non pakar untuk melakukan konsultasi dengan sistem yang tujuannya adalah mendapatkan nasehat pakar. Sedangkan lingkungan
pengembangan ditujukan bagi pembangun sistem pakar untuk membangun komponen dan memasukkan pengetahuan hasil akuisisi pengetahuan ke dalam
basis pengetahuan.
9
Gambar 2.1 Blok Diagram Sistem Pakar Sumber: [12:24]
Secara umum sistem pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang masing-masing berhubungan. Basis pengetahuan sistem pakar yang dibutuhkan
untuk memahami, memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas dua elemen dasar yaitu [11]:
1. Fakta
Fakta disini misalnya situasi, konsisi dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta teori dalam bidang; sistem pakar diterapkan.
2. Aturan
Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus.
Mesin inferensi inference engine merupakan otak dari sistem pakar. Mesin inferensi juga dikenal sebagai penerjemah aturan rule interpreter.
Komponen ini berupa program komputer yang menyediakan suatu metodologi
Pemakai
Antarmuka
Aksi yang direkomendasikan
Fasilitas Penjelas
Mesin Inferensi
Workplace Perbaikan
Pengetahuan Basis
Pengetahuan : fakta dan aturan
Knowledge Engineer
Pakar LINGKUNGAN KONSULTASI
LINGKUNGAN PENGEMBANGAN Fakta tentang
kejadian tertentu
10
untuk memikirkan reasoning dan memformulasi kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi [11]:
1. Menentukan aturan mana akan dipakai
2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.
3. Menambahkan jawaban ke dalam memori sistem pakar.
4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan
5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori
2.2.2 Rule