2
Kalau pada penalaran monoton, sistem hanya memiliki satu aturan. Pada metode Tsukamoto, sistem terdiri atas beberapa aturan [10:22]. Fuzzy Tsukamoto
merupakan metode yang cocok digunakan dalam pemantauan kondisi pasien rawat inap. Fuzzy Tsukamoto merupakan metode yang sangat fleksibel dan
memiliki toleransi pada data yang ada. Metode ini memiliki kelebihan yaitu lebih intuitif, diterima oleh banyak pihak, lebih cocok untuk masukan yang diterima
dari manusia bukan mesin. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Fuzzy Logic Based Patients’
Monitoring System”Jumanah Abdullah Al-Dmour. 2013, membahas tentang pemantauan kondisi pasien rumah sakit menggunakan teknologi RFID untuk
mengintegrasikan tanda-tanda vital seperti suhu tubuh, tekanan darah, gula darah, dan kadar oksigen dalam darah. Sistem yang telah dibuat sebelumnya terlalu rumit
untuk diaplikasikan pada setiap rumah sakit. Karena tidak semua rumah sakit mempunyai teknologi serupa.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan perangkat lunak dengan kemampuan sama atau mendekati seorang pakar sistem pemantauan
kondisi pasien rawat inap dengan ketelitian tinggi, lebih sederhana dan lebih lengkap dibandingkan sistem yang serupa. Untuk itu kami mengangkat judul
“Sistem Pakar Pemantau Kondisi Pasien Rawat Inap Menggunakan Fuzzy Inferensi Tsukamoto”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut
1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem pakar
pemantau kondisi pasien rawat inap menggunakan fuzzy inferensi metode Tsukamotto.
2. Bagaimana menguji sistem pakar pemantau kondisi pasien rawat inap
menggunakan fuzzy inferensi metode Tsukamotto.
3
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut: 1.
Kriteria yang digunakan terdiri dari: a.
SBAR •
Situation •
Background •
Assessment •
Recommendation [7:17] b.
EWS Early Warning Score. Pengamatan fisiologi yang dilakukan meliputi:
• Oxygen saturation
• Blood sugar
• Heart rate
• Systolic blood pressure
• Temperature [5:5] [9:7].
2. Pemprosesan data EWS menggunakan fuzzy logic dengan metode
inferensi tsukamoto [5:58-62]. 3.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Java. 4.
DBMS yang digunakan adalah MySQL. 5.
Perangkat lunak IDE yang digunakan untuk implementasi sistem ini adalah Netbeans.
6. Pengujian disesuaikan dengan kebutuhan mata kuliah Logika Fuzzy.
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah merancang, mengimplementasikan dan menguji sistem pakar pemantau kondisi pasien rawat inap menggunakan fuzzy
inferensi Tsukamoto.
4
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah 1.5.1
Bagi Pasien 1.
Dapat memberikan kenyaman pada pasien sehingga mengurangi keluhan dari pasien mengenai lambatnya penanganan dokter.
2. Dapat mempercepat waktu distribusi informasi kondisi pasien.
1.5.2 Bagi Tenaga Medis Suster dan Dokter
1. Dapat memberikan kenyaman pada tenaga medis dalam melakukan
monitoring keadaan pasien rawat inap. 2.
Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi waktu antara tenaga medis
1.5.3 Bagi Rumah Sakit
1. Dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien.
2. Dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Rumah Sakit.
1.5.4 Bagi Penulis
1. Proyek akhir ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan dapat
menambah pengalaman di bidang studi keilmuan yang terkait.
1.6 Sistematika Penulisan