24
6. Nama yang diakhiri dengan inisial atau singkatan.
Bila nama pengarang yang berakhir dengan inisial atau singkatan yang kepanjangan dari inisial atau singkatan terebut tidak diketahui walaupun sudah menggunakan berbagai sumber
acauan maka tajuknya ditentukan pada kata yang pertama. Contoh :
Djakaria N.E === ditulis seperti adanya tidak berubah
Mahmud Nahiry Nh === NAHIRY Nh, Mahmud
Marga T === tidak berubah
7. Nama yang diawali dengan inisial atau singkatan
Bila nama pengarang diawali dengan inisal atau singkatan yang kepanjangan dari inisial atau singkatan tidak dapat diketahui walaupun sudah menggunakan berbagai sumber acuan, maka
tajuknya ditentukan pada kata yang sesudah inisial atau singkatan. Contoh :
K.A. Mohammad Arief Menjadi ===
ARIEF, K.A Mohammad Z. hessein
Menjadi === HUSSEIN, Z
8. Nama Cina
Bila nama pengarang yang unsur pertamanya adalah nama keluarga seperti lazimnya nama Cina , maka tajuknya ditentukan pada kata pertema dan ditulis dengan huruf besar atau
kapital. Contoh :
Chiang Kai-Sek Menjadi ===
CHIANG, Kai-Sek Trinh van Thonk
Menjadi === TRINH, van Thonk
Kecuali didahului dengan nama diri atau nama babtis maka bentuknya sbb:
Patricia Lim Pui Huen Menjadi ===
LIM, Patricia Pui Huen
9. Nama keluarga dengan awalan kata depan dan atau kata sandang
a. Nama Belanda dan Portugis penentuan tajuknya di awali dengan nama sesudah
awalannya, seperti : ter, ten, de, den, da Contoh :
Karel de Winter Menjadi ===
WINTER, Karel de Leo Op de Beek
Menjadi === BEEK, Leo Op de
Yan ten Brink Menjadi ===
BRINK, Yan ten Martinho Augusto da Fonseca
Menjadi === FONSECA, Martinho Augusto da
25
Kecuali untuk awalan ver Contoh : Daisy ver Boven
Menjadi === VER BOVEN, Daisy
b. Pengarang Afrika, Amerika, Inggris, Perancis, Italia, Jeman tajuknya dimulai dari awalan
Am, Aus, De, Du, Le, Ten, Van, Von, Zum, Zur Contoh :
Gideon Retief Von Wielligh Menjadi ===
VON WIELLIGH, Gidion Retef
Pengecualian :
a. Nama Indonesia dengan unsur kata : di, el dan nan.
Contoh :
Abas Sutan Pamuntjak nan Sati Menjadi ===
PAMUNTJAK NAN SATI, Abas Sutan Suryo Di Broto
Menjadi === SURYO DI BROTO Tetap
El Manik Menjadi ===
EL MANIK Tetap b.
Nama Indonesia yang dimulai dengan kata : Adi, Budi, Joko, Karta, Kusuma, Mangku, Prawira, Sastra, Sri atau Siti maka tajuknya ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh :
Adi Waskita === ADI WASKITA tetap
Sri Kusrini === SRI KUSRINI tetap
Budi Astutiek === BUDI ASTUTIEK tetap
Siti Maimunah === SITI MAIMUNAH tetap
PENYUSUNAN KARTU KATALOG.
Penyusunan kartu katalog filing dan penyusunan buku pada rak shelving kegiatan tersebut merupakan kegiatan terakhir dari proses penyiapan buku sampai pada pemakai
perpustakan mempergunakan buku tersebut. Perlu diketahui bahwa katalog merupakan „wakil‟ atau „jembatan‟ yang dapat dipakai
sebagai perantara untuk menemukan informasi yang dicari atau dengan kata lain sebagai kunci pembuka untuk menemukan informasi yang dicari. Oleh karena itu katalog perlu disusun secara
sistematis menurut sistem tertentu dan menurut aturan yang telah baku sehingga memudahkan bagi pemakai perpustakaan untuk mencari bahan pustaka atau sumber informasi yang diperlukan
secara mudah, cepat dan tepat.
Sistem penyusunan kartu katalog di perpustakaan terdiri dari dua cara atau sistem penyusunan yaitu katalog terpadu dan terpisah :
26
Katalog terpadu integreted katalogue :
Katalog terpadu ini menyatukan semua jenis kartu katalog katalog pengarang, judul, subyek disusun menjadi satu susunan yang diurutkan menurut abjad.
Susunan tersebut dapat digunakan untuk perpustakaan yang mempunyai koleksi tidak begitu banyak, misal perpustakaan Sekolah.
Kataog terpisah divided katalogue :
Masing-masing jenis katalog dipisah yang kemudian dari masing jenis katalog tersebut disusun secara abjad. Katalog judul disusun berdasarkan abad judul, katalog
pengarang disusun abjad pengaran dan katalog subyek disusun berdasar abjad subyek. Susunan seperti ini umumnya dipakai oleh perpustakaan yang mempunyai
koleksi yang cukup banyak, misal : Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Susunan berdasarkan abjad atau dengan istilah lain adalah susunan alpabetis yang seperti layaknya susunan daftar kata-kata didalam kamus. Oleh karena itu susunan seperti ini dinamakan
juga dictionary catalogue. Sedangkan untuk katalog berkelas disusun berdasarkan urut secra hirargis dari nomor kecil ke nomor besar kalau diperhatikan persis seperti susunan buku di rak
oleh karena itu susunan tersebut dinamakan shelf list katalog Shelve = rak; list = daftar atau susunan.
Menurut aturan yang baku atau lazim dalam penyusunan kartu katalog disusun berdasar urutan huruf demi huruf pada setiap kata. Mulailah dengan kata pertama, kata ke dua, ke tiga dan
seterusnya sampai kata terakhir dari tajuk, dengan tidak membedakan apakah kata itu nama orang, nama tempat, nama badan korporasi tanda baca seperti koma, aphostrope dan sebagainya.
Contoh :
Nama pengarang :
ADJIPANGESTU, S ALISYAHBANA, Iskandar
ALISYAHBANA, Sutan Takdir BADAN PENERBIT KRESTEN
BADAN TENAGA ATOM NASIONAL. DIRJOSISWOJO, Sudjono.
DJOJOHADIKUSUMO, Soemitro PRINGGOADISURJO, Luwarsih
SALEH, K. Wantjik SALEH, Mohammad.
JUDUL :
Hikayat jaman perang salib Hikayat perang badar
Puisi sepatu roda Riwayat musik dan musisi
Sajak ladang jagung Sajak-sajak sepatu tua
Statistik untuk ekonomi dan niaga Suatu pemikiran mengenai pendidikan modern
Soekarno : an autobiography told to Cindy Adam Soekarno penyambung lidah rakyat
27
HAL-HAL YANG PERLU DIABAIKAN
a.
Artikel dalam berbagai bahasa asing seperti : a, an, the, de, het, der, die, das, la dsb yang
merupakan kata pertama pada tajuk diabaikan, sehingga penyusunannya mengacu pada kata yang kedua sesudah artikel tersebut.
Contoh :
The end of mission English for the SMA
The english language Ensiklopedia hukum
b. Tanda baca seperti :