DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Singkatan iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar v
Daftar Lampiran vi
Abstrak vii
Abstract viii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Tujuan 2
I.3. Manfaat 2
II. LAPORAN KASUS
II.1. Identitas Pribadi 3
II.2. Riwayat Perjalanan Penyakit 3
II.3. Pemeriksaan Fisik 3
II.4. Pemeriksaan Neurologis 4
II.5. Diagnosis Awal 5
II.6. Penatalaksanaan 5
II.7. Pemeriksaan Penunjang 6
II.8. Kesimpulan Pemeriksaan 7
II.9. Diagnosis Akhir 7
II.10. Prognosis 7
III. TINJAUAN PUSTAKA
III.1. Definisi 8
III.2. Epidemiologi 8
III.3. Etiologi 9
III.4. Patologi 17
III.5. Gambaran Klinis 20
Universitas Sumatera Utara
III.6. Prosedur Diagnostik 22
III.7. Diagnosis Banding 27
III.8. Penatalaksanaan 31
III.9. Prognosis 39
IV. DISKUSI KASUS
40
V. PERMASALAHAN
41
VI. KESIMPULAN
42
VII. SARAN
42
VIII. DAFTAR PUSTAKA
41
IX. LAMPIRAN 44
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
AA : Asam Arakidonat
AL : Asam Linolenat
COX : Cyclooxygenase
CT : Computed Tomography
EBRT : External Beam Radiotherapy
GTR : Gross Total Resection
HPCs : Hemangiopericytomas
IMT : Indeks Massa Tubuh
LED : Laju Endap Darah
LO : Lipoxigenase
MRI : Magneting Resonance Imaging
PGE PUFA
: Polyunsaturated Fatty Acid : Prostaglandin E2
SFTs : Solitary Fibrous Tumors
SRS : Stereotactic Radiosurgery
SRT : Stereotactic Radiotherapy
SSP : Susunan Saraf Pusat
STR : SubTotal Resection
T1W : T1- Weighted
T2W : T2- Weighted
WHO : World Health Organization
XRT : Stereotactic Radiotherapy
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Abnormalitas kromosom pada meningioma beserta gen,protein dan fungsi protein terkait.
12
Tabel 2. Klasifikasi Meningioma Menurut WHO 18
Tabel 3. Gejala dan Tanda Pada Pasien Meningioma 21
Tabel 4. Gejala dan Tanda Sesuai Lokasi Meningioma 22
Tabel 5. Lesi Dura yang Menyerupai Meningioma 27
Tabel 6. Simpson Grade 32
Tabel 7. Penelitian penggunaan hydroxyurea pada meningioma 36
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Fotomikrograf dari arachnoid villi
8 Gambar 2.
Skema Perkembangan Meningioma 10
Gambar 3. Abnormalitas Gen Pada Meningioma
10 Gambar 4.
Ideogram dari kromosom 22 11
Gambar 5 Mekanisme Tumorigenesis Meningioma Setelah Cedera
Kepala 13
Gambar 6 Kaskade Eicosanoid
14 Gambar 7.
Meningioma Grade I 19
Gambar 8 Fibroblastic Meningioma
19 Gambar 9
Meningioma WHO Grade II 20
Gambar 10 Meningioma Anaplastik
20 Gambar 11
Gambaran CT Scan dari Meningioma 24
Gambar 12 Gambar 13
Gambaran MRI Pada Meningioma Efek sunburst pada Angiografi
25 26
Gambar 14 Solitary Fibrous Tumors
29 Gambar 15
Hemangiopericytoma pada T1W
29 Gambar 16
Gliosarcoma pada T1W
30 Gambar 17
Leiomyoma pada T1W
30 Gambar 18 Plasmacytoma
31 Gambar 19
Target Molekuler pada Meningioma 37
Gambar 20 Algoritma Penatalaksanaan Meningioma
39
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil CT Scan Penderita Lampiran 2. Foto Penderita
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendahuluan :
Meningioma adalah tumor primer pada susunan saraf pusat yang berasal dari sel-sel meningothelial arachnoidal cap dan merupakan tumor jinak
intrakranial yang paling sering dijumpai. Dengan angka insidensi 2.3-6 per 100.000 penduduk, meningioma merupakan 13 hingga 26 dari tumor otak primer pada
orang dewasa. Laporan Kasus :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 3 hari sebelum masuk RS. Nyeri kepala dirasakan sejak 1 tahun
yang lalu dan memberat sejak 3 bulan terakhir disertai kelemahan tubuh sebelah kanan. Pemeriksaan neurologis menunjukkan papil edema, hemiparese dextra,
peningkatan refleks tendon pada ekstremitas kanan dengan tanda Babinski positif. Hasil laboratorium tidak signifikan. CT Scan kepala menunjukkan intracranial
SOL
di daerah convexity frontal kiri. Meningioma ?. Pasien dikonsulkan ke bagian bedah saraf dan direncanakan untuk operasi, namun tidak dilakukan karena tidak
mendapat persetujuan keluarga. Os meninggal setelah 3 minggu dirawat. Diskusi dan Kesimpulan
: Diagnosis meningioma ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, gambaran klinis dan gambaran radiologis. Penatalaksanaan terdiri
dari tindakan operasi, diikuti dengan radiasi atau kemoterapi bergantung derajat meningioma.
Kata Kunci
: meningioma, intrakranial, etiologi, diagnosis, penatalaksanaan
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Introduction : Meningiomas are primary central nervous system tumors composed
of neoplastic meningothelial arachnoidal cap cells. They represent the most common type of benign intracranial tumor. With an annual incidence of
approximately 2.3 to 6 per 100.000 persons, meningiomas account for approximately 13 to 26 of primary brain tumors in adult.
Case Report :
A 45-year-old man was admitted to the hospital with a decreased level of consciousness since 3 days prior to admission. He had 1-year history of
headache which had got worse since 3 months before admission. He also noticed right-sided weakness. Neurological examination revealed papil oedema,right
hemipareses, increased deep tendon reflexes of right arm and leg, with positive Babinski signs. Laboratory results were not significant. Head CT Scan revealed
intracranial SOL on the left frontal convexity. Meningioma ?. The patient was consulted to the neurosurgery department, and was planned to undergo a surgery,
but it was not done because of the family did not consent. Patient died after 3 weeks of hospitalisation.
Discussion and Conclusion :
Meningioma was diagnosed based on history of disease, clinical presentations and radiological features. The treatment consists of
surgical resection, followed by radiation or chemoteraphy based on the grading.
Keywords : meningioma, intracranial, etiology, diagnosis, treatment
Universitas Sumatera Utara
I. PENDAHULUAN