Lanjutan Tabel 4.2
[1] [2]
[3] [4]
[5] [6]
[7]
14 0.0848 0.8945 0.0207
√ 15
0.6740 0.2957 0.0304 √
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa data ke-3, 6, 7, 8, 10 dan 15
cenderung untuk masuk ke cluster yang pertama suhu sedang, data ke-2, 9, 11, 12,
13, dan 14 cenderung untuk masuk cluster kedua suhu tinggi, sedangkan data ke-1, 4
dan 5 cenderung untuk masuk ke cluster ketiga suhu rendah.
Proses pengclusteran
ini juga
dilakukan untuk semua variabel masukan, dengan
langkah yang
sama seperti
melakukan pengclusteran variabel suhu. Akan tetapi, karena data yang akan di cluster
jumlahnya sangat banyak, maka pada penelitian ini menggunakan bantuan matlab
untuk mempercepat proses clustering.
4.1.2 Fuzzifikasi
Untuk masalah prediksi cuaca kali ini, ambil satu sample data aktual yaitu suhu
aktual 26.6º C, kelembaban 86, dan angin 9 knot. Bagaimana curah hujan yang terjadi
untuk hari berikutnya?
Pada tahap ini dilakukan proses pengubahan nilai tegas tersebut ke dalam
fungsi keanggotaan. Dalam hal ini fungsi keanggotaan yang digunakan adalah fungsi
keanggotaan gaussian sehingga persamaan yang digunakan adalah persamaan 2.15,
sehingga diperoleh derajat keanggotaan sebagai berikut:
a.
Variabel Suhu
= 0.433
= 0.994
= 0.465
b. Variabel Kelembaban
= 0.495
= 0.999
= 0.382
c. Variabel Angin
= 0.059
= 0.464
= 0.992
4.1.3 Penalaran Inferensi
Berdasarkan aturan logika fuzzy pada tabel 4.5, terdapat 27 aturan untuk prediksi
hujan, yaitu: IF Angin = Sedang AND Suhu = Rendah
AND Kelembaban = Tinggi THEN Hujan = Sedang
. .
.
IF Angin = Sangat Kencang AND Suhu = Tinggi AND Kelembaban = Rendah
THEN Hujan = Cerah
4.1.4 Defuzzifikasi
Defuzzifikasi adalah
proses pengkonversian setiap hasil dari inference
system yang diekspresikan dalam bentuk fuzzy set ke satu bilangan real. Hasil
konversi tersebut merupakan keluaran yang diambil oleh system logika fuzzy.
Dalam pembangunan logika fuzzy ini, metode defuzzifikasi yang digunakan adalah
weight average rata-rata terbobot. Sehingga persamaan
yang digunakan
adalah persamaan 2.18, maka diperoleh perhitungan
sebagai berikut:
∗
= .
. =
.
Dengan demikian didapatkan bahwa jika pada hari ini suhu rata-ratanya adalah
26.6º C, kelembaban 86 dan kecepatan angin 9 knot, maka curah hujan pada hari
berikutnya adalah 12.59 mmhari yang termasuk dalam variabel linguistik hujan
ringan. Kemudian hasil linguistik tersebut digunakan
sebagai masukan
untuk menentukan jarak pandang. Berdasarkan
tabel 4.9, terlihat bahwa dengan kondisi hujan ringan, jarak pandangnya ada pada
range 5000 - 10000 m yang termasuk jarak pandang jauh.
Berdasarkan rekomendasi kelayakan penerbangan bahwa pesawat yang layak
mendapatkan rekomendasi
penerbangan adalah dengan jarak pandang jauh dan
sedang, maka dapat dikatakan bahwa pada hari berikutnya pesawat layak terbang.
4.2 Pembangunan Model Prediksi Logika