Informasi Cuaca untuk Penerbangan Instrument Landing System ILS Fuzzy Toolbox MATLAB

relatif sempit pada jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsure cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prediksi cuaca yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG, Departemen Perhubungan. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama ± minimal 30 tahun dan meliputi wilayah yang luas.

2.2 Informasi Cuaca untuk Penerbangan

Cuaca penerbangan adalah cuaca yang diperuntukkan khusus untuk dunia penerbangan, baik untuk saat lepas landas, mendarat maupun selama penerbangan. Informasi cuaca ini diberikan setiap waktu pada saat pesawat akan merencanakan penerbangan yang disesuaikan dengan jadwal penerbangan. Informasi cuaca pada saat lepas landas, selama perjalanan dan mendarat meliputi beberapa unsure cuaca, yaitu angin, jarak pandang, tekanan udara, dan suhu.

2.3 Instrument Landing System ILS

ILS adalah sebuah alat bantu pendaratan yang bekerja untuk memberikan panduan secara akurat pada garis tengah landas pacu, sudut pendaratan dan memberikan informasi jarak kepada penerbang untuk melakukan pendaratan dalam segala cuaca. Instrument Landing System, dalam kerjanya merupakan gabungan dari beberapa peralatan pemancar gelombang radio yang membentuk satu konfigurasi sistem dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda. Peralatan ILS terdiri dari: Localizer, Glide Path, Inner Marker, Middle Marker, dan Out Marker. Dalam pemanfaatan peralatan ILS pada dunia penerbangan secara umum, terbagi menjadi 3 tiga kategori dimana tiap kategori menentukan kemampuan ILS dalam menunutun atau memberikan panduan pada pesawat terbang saat melakukan pendekatan terhadap landasan pacu runway dan pendaratan.

2.4 Prediksi Cuaca

Prediksi cuaca merupakan rangkuman informasi kondisi cuaca harian hingga mingguan, sedangkan prediksi iklim umumnya merupakan unsur – unsur iklim yang umumnya untuk wilayah Indonesia adalah prediksi hujan bulanan atau prediksi hujan yang berlangsung dalam satu musim. Dengan demikian jenis prediksi cuaca dan iklim dibedakan dalam kurun waktu dan jenis unsur yang diprakirakan, dimana prediksi cuaca lebih banyak menyebutkan hampir semua unsur cuaca dan prediksi iklim umumnya berkisar pada kuantitas curah hujan dan awal musim. Prediksi cuaca dan iklim merupakan bagian dari sistem informasi yang digunakan untuk melihat kondisi alam untuk waktu mendatang harian hingga mingguan disebut prediksi cuaca, bulananmusimantahunan disebut prediksi bulananmusimantahunan yang merupakan hasil analisis dan pengolahan data baik dari data yang lalu yang umumnya disebut data iklim maupun data yang terakhir. Suatu sistem prediksi cuaca dan iklim menjadi suatu rentetan hasil pengamatan cuaca yang terus – menerus, selanjutnya pengumpulan data untuk di olah dengan menggunakan persamaan matematika dan hasil olahan terakhir berupa angka yang menunjukkan unsure cuaca atau iklim tertentu hujan, angin, suhu, kelembapan, dsb. Pada hakekatnya, sistem informasi cuaca atau iklim merupakan cara yang dilakukan untuk mengoptimalkan usaha pemantauan, pengumpulan, analisis data, hingga menjadi bentuk evaluasi atau prediksi cuaca dan iklim sedemikian hingga merupakan suatu usaha manusia untuk melihat perkembangan kondisi udara yang lalu, sekarang, dan yang akan dating khususnya dalam kaitan mengantisipasi kondisi ekstrem yang umumnya merugikan harta benda dan jiwa manusia. 2.5 Konsep Logika Fuzzy Pada dasarnya, teori himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Teori himpunan fuzzy pertama kali diperkerkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1995. Pada teori himpunan klasik crisp, keberadaan suatu elemen pada himpunan A hanya akan memiliki dua kemungkinan keanggotaan, yaitu menjadi anggota A atau tidak menjadi anggota A Chak, 1998. Suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar tingkat keanggotaan suatu elemen x dalam suatu himpunan A, sering dikenal dengan nama nilai keanggotaan, dinotasikan dengan µ A x. Dalam himpunan klasik, hanya ada dua derajat keanggotaan, yaitu µ A x=0 dan µ A x=1. Sedangkan dalam himpunan fuzzy, fungsi karakteristik µ A = µ A x dimungkinkan mempunyai derajat keanggotaan keanggotaan antara 0 dan 1. Contoh: Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu: DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS. Gambar 7.4 gambar 2. 1 Himpunan fuzzy pada variabel temperatur.

2.5.1 Alasan Digunakannya Logika Fuzzy

Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, antara lain: 1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. 2. Logika fuzzy sangat fleksibel. 3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. 4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks. 5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman- pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. 6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. 7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

2.5.2 Struktur Dasar Logika Fuzzy

gambar 2. 2 Blok Diagram Logika Fuzzy Berdasarkan gambar 2.2, dalam system logika fuzzy terdapat beberapa tahapan operasional yang meliputi: 1. Fuzzifikasi Fuzzifikasi adalah suatu proses pengubahan nilai tegas yang ada ke dalam fungsi keanggotaan. 2. Penalaran Inference Machine Mesin penalaran adalah proses implikasi dalam menalar nilai masukan guna penentuan nilai keluaran sebagai bentuk pengambilan keputusan. Salah satu model penalaran yang banyak dipakai adalah penalaran max-min. Dalam penalaran ini, proses pertama yang dilakukan adalah melakukan operasi min sinyal keluaran lapisan fuzzifikasi, yang diteruskan dengan operasi max untuk mencari nilai keluaran yang selanjutnya akan didefuzzifikasikan sebagai bentuk keluaran. 3. Aturan Dasar Rule Based Aturan dasar rule based pada control logika fuzzy merupakan suatu bentuk aturan relasi “Jika-Maka”atau “if- then” seperti berikut ini: if x is A then y is B dimana A dan B adalah linguistic values yang didefinisikan dalam rentang variabel X dan Y. Pernyataan “x is A” disebut antecedent atau premis. Pernyataan “y is B” disebut consequent atau kesimpulan. 4. Defuzzifikasi Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu.

2.5.3 Fuzzy Clustering

Salah satu penerapan logika fuzzy adalah dalam clustering atau pengelompokan. Fuzzy clustering adalah bagian dari pattern recognition atau pengenalan pola. Fuzzy clustering memainkan peran yang paling penting dalam pencarian struktur dalam data Klir, 1995. Fuzzy clustering adalah salah satu teknik untuk menentukan cluster optimal dalam suatu ruang vektor yang didasarkan pada bentuk normal Euclidian untuk jarak antar vektor Kusumadewi, 2004. Metode clustering yang digunakan dalam penelitian ini adalah fuzzy c-means. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 1981 Kusumadewi, 2004. Fuzzy c-means adalah salah satu teknik pengklusteran data yang mana keberadaan tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat keanggotan.

2.5.4 Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan membership function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya sering juga disebut dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang biasa digunakan, namun fungsi keanggotaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurva Gaussian. Grafik fungsi gaussian adalah sebagai berikut: gambar 2. 3 Kurva Gaussian Secara matematis, notasi fungsi Gaussian adalah: ; , =

2.5.5 Inferensi Fuzzy

Inferensi fuzzy merupakan suatu proses penalaran yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy , aturan fuzzy berbentuk IF- THEN. Ada beberapa metode yang sering digunakan untuk melakukan proses inferensi atau penalaran fuzzy, yaitu metode Mamdani dan metode Takagi-Sugeno. Dalam hal ini, pembangunan logika fuzzy menggunakan metode Takagi-Sugeno. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi- Sugeno Kang pada tahun 1985. Metode ini diawali dengan pembentukan himpunan fuzzy pada variabel masukan, dimana pada variabel masukan menggunakan kurva gaussian sebagai fungsi keanggotaannya. Secara umum, bentuk model aturan fuzzy Takagi-Sugeno menggunakan bentuk aturan IF-THEN. Ada dua model untuk system inferensi fuzzy Takagi-Sugeno, yaitu: 1. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Nol adalah: IF x 1 is A 1 • x 2 is A 2 • x 3 is A 3 • ...... • x n is A n THEN z=k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta tegas sebagai konsekuen. 2. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Satu adalah: IF x 1 is A 1 • ...... • x n is A n THEN z = p 1 x 1 + … + p n x n + q dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi adalah suatu konstanta tegas ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen.

2.5.6 Defuzzifikasi

Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crsip tertentu sebagai output. Metode defuzzifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah weight average. Pada metode wight average ini mengambil nilai rata-rata dengan menggunakan pembobotan berupa derajat keanggotaaan, sehingga z didefinisikan sebagai: ∗ = ∑ …2.18 Dimana z adalah nilai crisp dan µz adalah derajat keanggotaan dari nilai crisp z.

2.6 Fuzzy Toolbox MATLAB

Agar dapat menggunakan fungsi- fungsi logika fuzzy yang ada pada MATLAB, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Fuzzy logic toolbox memberikan fasilitas Graphical User Interface GUI untuk mempermudah dalam membangun suatu sistem fuzzy. Ada 5 GUI tools yang dapat digunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran fuzzy Gambar 2.9, yaitu: 1. Fuzzy Inference System FIS Editor; 2. Membership Function Editor; 3. Rule Editor; 4. Rule Viewer; 5. Surface Viewer. gambar 2. 4 Fuzzy Inference System. III METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Alur Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah alur penelitian yang digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan penelitian. Gambar 3.1 Alur Penelitian

4.2 Studi Pustaka