Fuzzy Clustering Fungsi Keanggotaan Inferensi Fuzzy

dimana A dan B adalah linguistic values yang didefinisikan dalam rentang variabel X dan Y. Pernyataan “x is A” disebut antecedent atau premis. Pernyataan “y is B” disebut consequent atau kesimpulan. 4. Defuzzifikasi Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu.

2.5.3 Fuzzy Clustering

Salah satu penerapan logika fuzzy adalah dalam clustering atau pengelompokan. Fuzzy clustering adalah bagian dari pattern recognition atau pengenalan pola. Fuzzy clustering memainkan peran yang paling penting dalam pencarian struktur dalam data Klir, 1995. Fuzzy clustering adalah salah satu teknik untuk menentukan cluster optimal dalam suatu ruang vektor yang didasarkan pada bentuk normal Euclidian untuk jarak antar vektor Kusumadewi, 2004. Metode clustering yang digunakan dalam penelitian ini adalah fuzzy c-means. Metode ini pertama kali dikenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 1981 Kusumadewi, 2004. Fuzzy c-means adalah salah satu teknik pengklusteran data yang mana keberadaan tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat keanggotan.

2.5.4 Fungsi Keanggotaan

Fungsi Keanggotaan membership function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya sering juga disebut dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang biasa digunakan, namun fungsi keanggotaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurva Gaussian. Grafik fungsi gaussian adalah sebagai berikut: gambar 2. 3 Kurva Gaussian Secara matematis, notasi fungsi Gaussian adalah: ; , =

2.5.5 Inferensi Fuzzy

Inferensi fuzzy merupakan suatu proses penalaran yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy , aturan fuzzy berbentuk IF- THEN. Ada beberapa metode yang sering digunakan untuk melakukan proses inferensi atau penalaran fuzzy, yaitu metode Mamdani dan metode Takagi-Sugeno. Dalam hal ini, pembangunan logika fuzzy menggunakan metode Takagi-Sugeno. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi- Sugeno Kang pada tahun 1985. Metode ini diawali dengan pembentukan himpunan fuzzy pada variabel masukan, dimana pada variabel masukan menggunakan kurva gaussian sebagai fungsi keanggotaannya. Secara umum, bentuk model aturan fuzzy Takagi-Sugeno menggunakan bentuk aturan IF-THEN. Ada dua model untuk system inferensi fuzzy Takagi-Sugeno, yaitu: 1. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Nol adalah: IF x 1 is A 1 • x 2 is A 2 • x 3 is A 3 • ...... • x n is A n THEN z=k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta tegas sebagai konsekuen. 2. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Satu adalah: IF x 1 is A 1 • ...... • x n is A n THEN z = p 1 x 1 + … + p n x n + q dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi adalah suatu konstanta tegas ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen.

2.5.6 Defuzzifikasi