Disusun oleh : Setyo Budiyono, S.Pd. Phone : 0274 5647303
Page
9
2. Revolusi Bumi
Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Waktu ini sering disebut
periode revolusi bumi atau waktu satu tahun matahari. Adapun akibat-akibat dari revolusi bumi :
a. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergerakan semu matahari dapat dilihat pada diagram berikut. b.
Adanya Pergantian Musim Ada empat musim di belahan bumi utara maupun di belahan
bumi selatan, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Tabel pembagian musim di Dunia :
Tanggal Posisi Matahari
Musim yang dialami Belahan Bumi
Utara Belahan Bumi
Selatan 21 Maret
– 21 Juni Semi
Gugur 21 Juni
– 23 September Panas
Dingin 23 September
– 22 Desember
Gugur Semi
22 Desember – 21
Maret Dingin
Panas c.
Adanya Perbedaan Lama Siang dan Malam d.
Adanya Perhitungan Kalender Masehi
Bulan sebagai Satelit
Bentuk bulan menyerupai bola dengan massa 7,4 x 10
22
kg, massa jenis rata-rata 3,34 gcm
3
dengan keadaan hampir homogen, pada malam hari suhu sekitar
–150°C dan siang hari suhunya sekitar 100°C, tidak ada atmosfer sehingga tekanan udaranya hanya
10
-9
atm, diameternya 3.476 km, dan mempunyai gravitasi sebesar
6 1
kali gravitasi bumi. Karena rotasi bulan sinkron dengan gerak orbitnya menyebabkan ada permukaan bulan yang selalu tampak
dari bumi dan ada permukaan bulan yang selalu tidak tampak dari bumi.
1.
Periode Rotasi Bulan Bulan merupakan satelit alam yang berada di bumi. Ketika
bulan bergerak, ia melakukan 3 gerakan sekaligus : a.
Gerak rotasi, yaitu berputar pada porosnya. b.
Gerak revolusi, yaitu berputar mengelilingi bumi. c.
Gerak bersama dengan bumi mengelilingi matahari. Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan,
artinya setiap bulan berputar mengelilingi bumi satu kali, maka bulan telah berputar pada porosnya juga satu kali. Hal ini akan
berakibat pada muka bulan yang menghadap ke bumi tidak pernah berubah selalu tetap sama. Bulan berputar mengelilingi bumi
dengan arah berlawanan arah putar jarum jam dengan periode sideris dan periode sinodis.
Periode sideris adalah waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi tepat satu kali putaran 360°. Periode sideris lamanya
3 1
27
hari. Sedangkan periode sinodis adalah waktu yang diperlukan bulan dari kedudukan bulan baru ke bulan baru
berikutnya. Periode sinodis lamanya
2 1
29
hari. Dalam periode sinodis ini, bulan berevolusi lebih dari satu kali putaran lebih dari
360°. 2.
Fase Bulan Fase bulan
adalah perubahan bentuk bulan dari hari ke hari yang tampak dari bumi. Adapun fase-fase bulan seperti pada
gambar berikut.
3.
Gerhana Bulan Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang
menuju ke bulan terhalang oleh bumi. Pada saat terjadi gerhana bulan, posisi bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari
bumi dan kejadiannya pada malam hari. Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi akan
membentuk bayangan. Ada dua jenis bayangan yang terbentuk, yaitu :
a. Umbra atau bayangan gelap total
b. Penumbra atau bayangan samar-samar redup
Ketika bulan memasuki wilayah umbra bumi, bulan tidak tampak dari bumi. Pada saat ini sedang terjadi gerhana bulan total.
Jika hanya sebagian bulan memasuki wilayah umbra dan sebagian lagi ada di penumbra, bulan tampak sebagian saja dari bumi. Pada
saat ini sedang terjadi gerhana bulan sebagian parsial. 4.
Gerhana Matahari Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang
menuju ke bumi terhalang oleh bulan. Pada saat terjadi gerhana matahari, posisi bulan searah dengan matahari dilihat dari bumi
dan kejadiannya pada siang hari.
SINAR MATAHARI BUMI
Bulan baru
Bulan sabit
Kwartir akhir
Bulan Purnama
Bulan sabit
Bulan benjol
Bulan benjol
Bulan Perbani
Bulan Perbani
Kwartir awal
21 Maret 21 Juni
23 September
22 Desember 21 Maret
Khatulistiwa 23,5°LU
23,5°LS
Ringkasan Mater i IPA Fisika SMP. Downloaded fr om
http: pak-anang.blogspot.com
Disusun oleh : Setyo Budiyono, S.Pd. Phone : 0274 5647303
Page
10
Ketika bagian permukaan bumi terkena umbra bulan, daerah tersebut dikatakan sedang mengalami gerhana matahari total. Jika
bagian permukaan bumi terkena penumbra bulan, daerah tersebut dikatakan sedang mengalami gerhana matahari sebagian parsial.
5. Pasang Surut Air Laut