Modul Pelatihan Matematika SMA
17
Kelebihan model pembelajaran Problem Posing: 1
Dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar peserta didik. 2
Efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3
Meningkatkan kemandirian. 4
Menyenangkan dan meningkatkan motivasi. Kelemahan model pembelajaran Problem Posing:
1 Tak
semua peserta
didik dapat
mengajukan soal
dan penyelesaiannya.
2 Guru harus menguasai materi secara mantap karena jika peserta
didik gagal menjawab, maka guru harus bertindak sebagai nara sumber.
b. Model Pembelajaran RME Realistik Mathematics Education
Model ini didasari atas pemikiran Freudenthal 1991 yang menulis Mathematics must be connected to reality and mathematics as human activity .
Karakteristik RME: 1 Penggunaan konteks real dikaitkan dengan kehidupan nyata sebagai titik
tolak belajar matematika. 2 Menekankan penyelesaian secara informal sebelum menggunakan cara
formal atau menggunakan rumus. 3 Ada upaya mengaitkan sesama topik dalam pelajaran matematika.
4 Menghargai keberagaman jawaban peserta didik dan kontribusi peserta didik.
Sintaks penerapan RME di SMA:
1 Sebelum suatu pelajaran materi pokok diberikan kepada peserta didik, kepada peserta didik diberikan kegiatan terencana bisa lewat pengamatan
gambargrafik, alat peraga, workkshop mini, permainan, atau 1-2 soal kontekstualrealistik yang mengarahkan agar peserta didik
dapat menemukan atau mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Semua kegiatan
yang dirancang tersebut dapat dikerjakan oleh para peserta didik secara informal atau coba-coba berdasarkan apresiasiintuisi atau cara spesifik
Kegiatan Pembelajaran 1
18
peserta didik karena materi atau algoritma soal tersebut belum diberikan oleh guru kepada peserta didik.
2 Guru mengamatimenilaimemeriksa hasil pekerjaan peserta didik. Guru perlu menghargai keberagaman jawaban peserta didik.
3 Guru dapat meminta 1 atau 2 peserta didik untuk mendemonstrasikan temuannya cara menyelesaikannya di depan kelas.
4 Dengan tanya jawab, guru dapat mengulangi jawaban peserta didik, agar peserta didik yang lainnya memiliki gambaran yang jelas tentang pola pikir
peserta didik yang telah menyelesaikan soal tersebut. 5 Setelah itu, guru baru menerangkan materi pokok pendukung soal yang baru
saja dibahas atau kegiatan yang baru saja dilakukan, termasuk memberikan informasi tentang algoritma yang tepat untuk menyelesaikan
soalmasalah yang diberikan tersebut. 6 Dengan kegiatan ini, diharapkan para peserta didik pada akhirnya dapat
mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Tetapi, guru tetap perlu memberikan arahan secukupnya jika hal itu memang diperlukan.
c. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD
STAD singkatan dari Student Teams-Achievement Divisions. STAD merupakan model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan
pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Inti kegiatan dalam STAD adalah sebagai berikut. 1 Mengajar: Guru
mempresentasikan materi pelajaran. 2 Belajar dalam Tim: Peserta didik belajar melalui kegiatan kerja dalam timkelompok mereka dengan dipandu oleh LKS,
untuk menuntaskan materi pelajaran. 3 Pemberian Kuis: Peserta didik mengerjakan kuis secara individual dan peserta didik tidak boleh bekerja sama.
4 Penghargaan: pemberian penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi dan timkelompok yang memperoleh skor tertinggi dalam kuis Mohamad Nur,
1999:23.