Model Pembelajaran RME Realistik Mathematics Education

Kegiatan Pembelajaran 1 20 4 Anjurkan agar setiap peserta didik dalam kelompok dapat mengerjakan LKS secara berpasangan dua-dua atau tigaan. Kemudian saling mengecek pekerjaannya di antara teman dalam pasangan atau tigaan itu. 5 Bila ada peserta didik yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman 1 timkelompok ber-tanggung jawab untuk menjelaskan kepada temannya yang tidak bisa tadi. 6 Berikan kunci LKS agar peserta didik dapat mengecek pekerjaannya sendiri. 7 Bila ada pertanyaan dari peserta didik, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompok sebelum mengajukannya kepada guru. 8 Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok. 9 Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya dalam mengisi LKS. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan kepada kelompok secara proporsional. 10 Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan LKS yang diberikan guru. 11 Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan. 12 Setelah selesai mengerjakan LKS secara tuntas, berikan kuis kepada seluruh peserta didik. Para peserta didik tidak boleh bekerja sama dalam mengerjakan kuis. Setelah peserta didik selesai mengerjakan kuis, langsung dikoreksi untuk melihat hasil kuis. 13 Berikan penghargaan kepada peserta didik yang benar, dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi. Berilah pengakuanpujian kepada prestasi tim. 14 Guru memberikan tugasPR secara individual kepada para peserta didik tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. 15 Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para peserta didik kembali ke tempat duduknya masing-masing. 16 Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan TPKkompetensi yang ditentukan. Modul Pelatihan Matematika SMA 21

d. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe TAI

TAI singkatan dari Team Assisted Individualization. TAI termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil 4 sampai 5 peserta didik yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan dari guru secara individu bagi peserta didik yang memerlukannya. Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan para peserta didik dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Sebelum dibentuk kelompok, peserta didik diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok sehingga memiliki kemampuan komunikasi dan kerjasama yang baik. Dalam hal ini, peserta didik mempelajari bagaimana kemampuan komunikasi yang baik yaitu diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman lain, dan sebagaimya. Salah satu ciri pembelajaran kooperatif adalah kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok kecil yang heterogen. Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara. Karena pada pembelajaran kooperatif keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka peserta didik yang pandai ikut bertanggung jawab membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya. Dengan demikian, peserta didik yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan peserta didik yang lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut. Sintaks Model Pembelajaran TAI di SMA Dengan mengadopsi model pembelajaran TAI untuk mengajarkan matematika, maka seorang guru dapat menempuh tahapan pembelajaran sebagai berikut. 1 Guru menentukan suatu materi pokok yang akan disajikan kepada para peserta didiknya dengan menerapkan model pembelajaran TAI. 2 Guru menjelaskan kepada seluruh peserta didik tentang akan diterapkannya model pembelajaran TAI, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pola kerja sama antar peserta didik dalam suatu kelompok.