Kegiatan Program antar-teman one to one

Edward Ismail Suroyudo, 2012 Manajemen Cpd Continuing Professional Development Dalam Upaya Peningkatan Profesionalitas GuruDi Smp Darul Hikam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu “Kalau awal-awal banyaknya dari kami, inisiatif dari mereka kurang, tapi sekarang setelah tahun ketiga, apakah itu karena adaptasi dengan saya, sekarang mereka sudah inisiatif sendiri, sudah berani mengatakan mereka butuh pelatihan ini, pelatihan ini ” KS10:10.

b. Kegiatan Program antar-teman one to one

Aktifitas pengembangan guru program antar teman dilakukan dengan cara sharing sesama ataupun dengan cara pengimbasan. Cara seperti itu memungkinkan guru lebih mudah memahami apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kompetensinya. Mereka betukar pengalaman mengenai cara mengajar dan memecahkan permasalahan yang ada. Seorang guru menjelaskan bagaimana dia bertukar pengalaman dalam mengajar, “Kalau saya seringnya sharing kepada guru-guru matematika yang lain, di sini ada tiga orang guru matematika. Masalah yang saya hadapi seperti ini seperti ini, kemudian mereka memberikan masukan”GJ11:1. Sharing dilakukan pada saat guru menemui kesulitan. “Biasanya kalau saya merasa ada yang kurang, sharing dengan guru pasti, saya apalagi baru masuk jadi sering ngobro l dengan guru yang lain”GJ01:1. Selanjutnya dikatakan “Masalah karakter anak, biasanya saya karena belum berpengalaman jadinya saya lebih banyak tanya ke guru. Dan dilihat latar belakang siswa sebelumnya. Kalau misalkan kelas 7 ni anak seperti apa, keluarganya seperti apa. Dari situ kan b isa tahu solusinya seperti apa” GJ01:6. Edward Ismail Suroyudo, 2012 Manajemen Cpd Continuing Professional Development Dalam Upaya Peningkatan Profesionalitas GuruDi Smp Darul Hikam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Ditemukan pula bahwa terdapat kecendrungan guru sharing ke sesama guru yang serumpun ataupun yang dianggap memiliki suatu kesamaan. Berikut pernyataan tersebut; Paling apa yang saya dapatkan di MGMP rayon tadi saya share ke sesama teman-teman. Ada 4 guru bahasa Inggris di SMP ini. Dilakukan secara informal, kebetulan kita duduknya berdampingan, kecuali satu guru perempuan, agak sulit, paling kita ngobrol di ruangannya. Hasilnya ini kita ngobrol-ngobrol, trus handoutnya kita bagikan GS06:1. Kalau ada kendala dalam pembelajaran saya sharing berdua atau sama guru yang lain. Kita comparenya sering ke IPA atau PKn. Kalau anak ketertarikannya lebih ke IPA kan, jadinya sharing aja gimana di kelas. Tapi kalau serumpun biasanya sama bu Tety atau pak Heri yang guru PKn. Saya jarang sih dengan pak Heri, seringnya sama bu Tety GJ01:4. Kemudian guru yang lain mengatakan bahwa untuk content mereka banyak belajar pada guru yang berpengalaman, “... Kalau untuk keilmuan matematikanya lebih sering sharing antar gurulah. Dengan guru-guru yang sudah berpengalaman, disini ada guru yang senior dan ada yang baru lulus kuliah kemarin” GJ11:4. Gambar 4.2 Suasana pengimbasan antar teman guru-guru SMP Darul Hikam Edward Ismail Suroyudo, 2012 Manajemen Cpd Continuing Professional Development Dalam Upaya Peningkatan Profesionalitas GuruDi Smp Darul Hikam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Namun sering juga dilakukan atas inisiatif pribadi dari guru dalam mengimbaskan ilmunya baik ketika memperoleh pelatihan diluar maupun tidak. Mereka memandang perlu untuk mengimbaskan pengetahuan yang mereka miliki. “Untuk sharing pasti adalah, materinya saya fotocopi dan bagikan ke teman yang lain” GJ11:2. Sedangkan guru yang lain mengatakan, “Iya, diketahui oleh kepala sekolah. Kan diberi surat tugas oleh kepala sekolah. Setelah kita pulang harus memberi laporan juga, minimal ke rekan mitra di sekolah” GM08:3. Sedangkan waktu yang digunakan sharing, biasa secara kondisional maupun terjadwal. Berikut pernyataan seorang guru ketika ditanyakan mengenai waktu melakukan pengimbasansharing. “Kondisional, kadang kalau emang lagi butuh atau ngobrol biasa, pasti ada yang diobrolin tentang kelas kita masing- masing. Jadi secara gak formal-lah ”. GJ01:4. “..., Karena saya yang mendapatkan ya saya harus mentransfer lagi ke guru-guru di waktu luang atau ketika gak ada jam pembelajaran, pas istirahat juga bisa atau kapan pun lah bisa bertanya” GM08:3. Kemudian setiap tanggal 25 guru-guru biasa melaporkan hasil pelatihanworkshop ataupu seminar yang telah diikutinya. “Tidak semua guru mengimbaskan materinya ke guru-guru yang lain, tapi biasanya guru tersebut melaporkan hasil dari pelatihan yang telah diikutinya pada waktu rapat bulanan setiap tanggal 25” GM14:1. Edward Ismail Suroyudo, 2012 Manajemen Cpd Continuing Professional Development Dalam Upaya Peningkatan Profesionalitas GuruDi Smp Darul Hikam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Program MGMP Group-Based