Metode Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan makna positif dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing. 4. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman- pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri. Sumber: fisip.usu.ac.id

3.2 Metode Penelitian

Metode yang dipakai peneliti adalah Metode Kolerasional. Metode Kolerasional adalah kelanjutan dari Metode Deskriptif . Metode Kolerasional adalah mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metodologi korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau dua variabel saja yang kita hubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana. Lebih dari dua, kita menggunakan korelasi ganda. Rakhmat, 1984: 27

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di kampus FISIP USU Padang Bulan yang beralamat Jl. Dr. Sofyan No.1 kampus USU Medan-20155, peneliti meneliti 7 departemen program studi fisip usu antara lain: Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik, kesejahteraan sosial, antropologi, sosiologi, administrasi niaga bisnis dan administrasi negara stambuk 2012 Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang dapat terdiri dari manusia, benda- benda, hewan-hewan, tumbuh, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1995: 141. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Mahasiswa-mahasiswi FISIP USU,jurusan yang dipilih antara lain: jurusan Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik, Kesejahteraan Sosial, Antropologi, Sosiologi, Administrasi niaga bisnis dan Administrasi negara. Tabel 3.1 Data Mahasiswa Fisip USU Stambuk 2012 Jurusan Populasi Ilmu Komunikasi 144 orang Ilmu Politik 79 orang Kesejahteraan Sosial 83 orang Antropologi 75 orang Sosiologi 78 orang Administrasi niaga bisnis 142 orang Administrasi negara 138 orang Jumlah 739 orang Sumber:www.dirmahasiswa.usu.ac.id 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Nawawi,2001:144. Ada empat rancangan sampling dalam kategori sampel probabilitas: 1 sampling random sederhana, 2 sampling sistematis, 3 sampling berstrata, dan 4 sampling Klaster. - Sampling random sederhana adalah yang paling banyak dipakai. Untuk menarik sampel seperti ini, kita dapat menuliskan semua unsur populasi dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai kita memperoleh jumlah yang dikehendaki. Unsur-unsur yang jatuh itulah yang menjadi Universitas Sumatera Utara sampel. Cara ini tidak praktis bila populasinya besar. Oleh karena itu, umumnya peneliti menggunakan cara kedua: menggunakan tabel random. Apa pun metode yang digunakan, sampling random sederhana harus memiliki kerangka sampling sampling frame. Kerangka sampling adalah daftar lengkap semua unsur populasi. - Sampling sistematis juga menggunakan kerangka sampling. Hanya di sini, unsur yang pertamalah yang dipilih secara random. Unsur-unsur lainnya ditarik dengan mengambil jarak tertentu. - Sampling berstrata, seperti ditunjukkan namanya, melibatkan pembagian populasi ke dalam kelas, kategori, atau kelompok yang disebut strata. Ada dua jenis sampel strata: proporsional dan disproporsional. o Dalam sampel strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata. Angka yang menunjukkan berapa persen dari setiap strata diambil disebut pecahan sampling sampling fraction. Pada sampel strata, pecahan sampling untuk setiap strata sama. Cara ini akan mengalami kesukaran bila ada sebagian strata yang jumlahnya terlalu kecil atau sebagian lagi terlalu besar. Dari setiap strata diambil jumlah sampel yang sama. Data untuk setiap strata dikalikan dengan bobot strata tersebut. o Dalam sampling strata disproporsional, dari setiap strata diambil jumlah sampel yang sama - Sampling klaster cluster sampling dilakukan bila kita tidak mempunyai kerangka sampling. Misalnya, kita ingin meneliti anak- anak SD Kotamadya Bandung. Tidak mungkin kita menghimpun semua anak SD dalam daftar. Selain mungkin daftar itu akan terlalu panjang, data tentang itu sukar diperoleh. Bila daftar nama anak SD sukar kita buat, kelompok anak berdasarkan nama sekolahnya mudah kita buat. Kelompok anak itu disebut klaster. Rancangan sampling nonprobabilitas , seperti disebutkan di atas, tidak menggunakan prinsip kerandoman. Yang termasuk ke sini antara lain: Universitas Sumatera Utara i. sampling kebetulanaccidental sampling, yaitu mengambil sampel siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui, ii. sampling kuotaquota sampling, yaitu menetapkan jumlah tertentu untuk setiap strata lalu meneliti siapa saja yang ada sampai jumlah itu terpenuhi, iii. sampling purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penilaian tertentu - mewakili statistik, tingkat signifikansi, dan prosedur pengujian hipotesis. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut makan digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 Rakhmat,2004:82, adapun rumus tersebut adalah : � = � �� 2 + 1 Keterangan : N = jumlah populasi n = sampel d 2 = presisi Dari rumus tersebut, maka besar sampel yang diambil pada penelitian ini adalah : � = � �� 2 + 1 Dimana: n : besar sampel N : Jumlah populasi d : Nilai presisi 1 : Konstanta Berdasarkan uraian diatas besar sampel, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n= 7390,1 2 + 1 739 = 8,39 739 = 88,08 = 88 total sampel dalam penelitian ini adalah 88 orang Universitas Sumatera Utara Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Ada pun teknik pengambilan sampel yang akan digunakan peneliti adalah teknik sampel strata proporsional, dalam teknik ini populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat yang homogen dari populasi yang heterogen Krisyantono, 2006:151. Dalam jenis pengambilan sampel ini, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata harus proporsional. Oleh karena itu, populasi yang lebih kecil tetap memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Rumus pengambilan sampelnya yaitu: n= n 1x n N Keterangan: n1 = jumlah jiwa n = jumlah sampel N = populasi Tabel 3.2 Sampel Departemen Populasi Sampel Ilmu Komunikasi 144 x 88 739 17 Ilmu Politik 79 x 88 739 9 Kesejahteraan Sosial 83 x 88 739 10 Antropologi 75 x 88 739 9 Sosiologi 78 x 88 739 9 Administrasi niaga bisnis 142 x 88 739 17 Administrasi negara 138 x 88 739 17 Total 739 88 Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan masing-masing sampel yang diteliti oleh peneliti, peneliti menggunakan sampling random sederhana, Sampling random sederhana adalah yang paling banyak dipakai. Untuk menarik sampel seperti ini, kita dapat menuliskan semua unsur populasi dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai kita memperoleh jumlah yang dikehendaki. Unsur-unsur yang jatuh itulah yang menjadi sampel. Cara ini tidak praktis bila populasinya besar. Oleh karena itu, umumnya peneliti menggunakan cara kedua: menggunakan tabel random. Apa pun metode yang digunakan, sampling random sederhana harus memiliki kerangka sampling sampling frame. Kerangka sampling adalah daftar lengkap semua unsur populasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Kepustakaan Dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung referensi penelitian. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal dan internet yang sesuai dengan masalah yang dibahas sehingga dapat mempermudah dalam penelitian 2. Penelitian lapangan Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mensurvei dilokasi penelitian. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden , baik secara langsung atau tidak langsung melalui pos atau perantara. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu sejumlah pertanyaan yang telah ada jawabannya, jadi responden hanya perlu mencontreng atau memilih jawaban saja. • Wawancara Adalah proses wawancara dengan narasumber untuk meminta pendapat mengenai suatu hal. Dan wawancara sangat diperlukan dalam proses penelitian ini karena memerlukan beberapa responden untuk mendukung penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.5 Teknik Analisa Data