Gambaran Umum 1. Deskripsi Data Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Deskripsi Data Penelitian

1. Risk Management Committee

Data yang diperoleh sehubungan dengan data Risk Management Committee pada perusahaan perbankan adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Risk Management Committee No Emiten RMC 2011 2012 2013 1 AGRO 1 1 1 2 BABP 1 1 1 3 BACA 1 1 1 4 BAEK 1 1 1 5 BBCA 1 1 1 6 BBKP 1 1 1 7 BBNI 1 1 1 8 BBNP 9 BBRI 1 1 1 10 BCIC 1 1 1 11 BDMN 1 1 1 12 BEKS 1 1 13 BJBR 1 1 1 14 BKSW 1 1 1 15 BMRI 16 BNGA 1 1 1 17 BNII 1 18 BSIM 1 19 BSWD 20 BTPN 21 BVIC 1 1 1 22 INPC 1 1 23 MAYA 1 1 1 Universitas Sumatera Utara 24 MCOR 25 MEGA 26 NISP 1 1 27 PNBN 1 1 1 28 SDRA 1 1 1 Tabel 4.1 menunjukkan perusahaan – perusahaan yang telah dan belum membentuk Risk Management Committee. Data menunjukkan bahwa terdapat 22 perusahaan atau sama dengan sebesar 78,57 perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat Bursa Efek Indonesia yang telah membentuk Risk Management Committee, kemudian terdapat 6 perusahaan atau sama dengan 21.43 perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang belum membentuk Risk Management Committee.

2. Proporsi Komisaris Independen

Data yang diperoleh sehubungan dengan data Proporsi Komisaris Independen pada perusahaan perbankan adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Proporsi Komisaris Independen No Emiten PROPORSI 2011 2012 2013 1 AGRO 0.25 0.50 0.60 2 BABP 0.80 0.75 0.75 3 BACA 0.67 0.67 0.67 4 BAEK 0.50 0.33 0.67 5 BBCA 0.60 0.60 0.60 6 BBKP 0.60 0.60 0.60 7 BBNI 0.57 0.43 0.57 8 BBNP 0.60 0.50 0.50 Universitas Sumatera Utara 9 BBRI 0.50 0.50 0.38 10 BCIC 0.50 0.67 0.67 11 BDMN 0.50 0.50 0.50 12 BEKS 0.67 0.75 0.67 13 BJBR 0.60 0.67 0.80 14 BKSW 0.60 0.50 0.43 15 BMRI 0.57 0.57 0.57 16 BNGA 0.50 0.50 0.50 17 BNII 0.57 0.57 0.50 18 BSIM 0.67 0.67 0.67 19 BSWD 0.75 0.75 0.60 20 BTPN 0.67 0.50 0.33 21 BVIC 0.67 0.50 0.75 22 INPC 0.50 0.60 0.60 23 MAYA 0.67 0.50 0.60 24 MCOR 0.33 0.50 0.67 25 MEGA 0.67 0.67 0.50 26 NISP 0.50 0.44 0.44 27 PNBN 0.50 0.25 0.50 28 SDRA 0.40 0.33 0.67 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat beberapa perusahaan yang memilik nilai Proporsi Komisaris Independen yang rendah yaitu sebesar 0.25. artinya bahwa kontrol yang dilakukan oleh Komisaris independen sangat lemah dibandingkan dengan komisaris perusahaan itu sendiri. namun demikian terdapat juga perusahaan yang memiliki nilai proporsi komisaris independen yang tinggi yang sebesar 0.80. artinya bahwa perusahaan memberikan porsi yang besar kepada komisaris independen untuk mengawasi kerja manajemen perusahaan dibandingkan dengan komisaris dari perusahaan itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

3. Ukuran Perusahaan

Data yang diperoleh sehubungan dengan data Ukuran Perusahaan pada perusahaan perbankan adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Ukuran Perusahaan No Emiten UKURAN PERUSAHAAN 2011 2012 2013 1 AGRO 21.97 22.12 22.36 2 BABP 15.80 15.82 15.92 3 BACA 15.36 15.55 15.78 4 BAEK 10.09 10.14 10.27 5 BBCA 12.85 13.00 13.11 6 BBKP 10.95 11.11 11.15 7 BBNI 12.61 12.72 12.87 8 BBNP 15.70 15.92 16.12 9 BBRI 13.06 13.22 13.35 10 BCIC 16.39 16.54 16.49 11 BDMN 11.87 11.96 12.12 12 BEKS 15.61 15.82 16.01 13 BJBR 17.81 18.08 18.08 14 BKSW 15.09 15.35 16.22 15 BMRI 20.13 20.27 20.41 16 BNGA 18.93 19.10 19.20 17 BNII 18.37 18.57 18.76 18 BSIM 16.63 16.53 16.67 19 BSWD 14.55 14.75 15.10 20 BTPN 17.66 17.89 18.06 21 BVIC 16.28 16.48 16.77 22 INPC 16.77 16.84 16.87 23 MAYA 16.38 16.66 16.99 24 MCOR 15.68 15.69 15.88 25 MEGA 11.03 11.09 11.10 26 NISP 17.91 18.19 18.40 27 PNBN 11.73 11.91 12.01 28 SDRA 8.53 8.94 9.02 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 menunjukkan bahwa emiten yang memiliki nilai Ukuran Perusahaan yang paling tinggi adalah emiten AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga, Tbk yang memiliki nilai Ukuran Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar 22,36 lebih besar dibandingkan dengan jumlah Ukuran Perusahaan emiten lain yang menjadi sampel pada penelitian ini. Sedangkan emiten dengan jumlah Ukuran Perusahaan yang paling kecil adalah pada emiten SDRA Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk yang memiliki nilai Ukuran Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar 8,53 paling kecil dibandingkan dengan emiten lain yang menjadi sampel pada penelitian ini. Selanjutnya emiten yang mengalami trend peningkatan pada Ukuran Perusahaan yang dimilikinya adalah pada emiten BBNP Bank Nusantara Parahyangan, Tbk dimana pada tahun 2011 nilai Ukuran Perusahaan perusahaan adalah sebesar 15,70 pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 15,92, pada tahun 2013 mengalami peningkatan kembali menjadi sebesar 16,12. Dibandingkan dengan perusahaan lain, BBNP lebih konsisten dan cenderung mengalami peningkatan nilai Ukuran Perusahaan dari tahun ke tahun.

4. Leverage Data yang diperoleh sehubungan dengan data leverage pada

perusahaan perbankan adalah seperti pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Leverage No Emiten LEVERAGE 2011 2012 2013 1 AGRO 0.90 0.91 0.84 2 BABP 0.92 0.90 0.91 3 BACA 0.87 0.88 0.87 4 BAEK 0.83 0.83 0.81 5 BBCA 0.89 0.88 0.87 6 BBKP 0.92 0.91 0.91 7 BBNI 0.87 0.87 0.88 8 BBNP 0.86 0.84 0.84 9 BBRI 0.89 0.88 0.87 10 BCIC 0.92 0.92 0.91 11 BDMN 0.82 0.82 0.83 12 BEKS 0.92 0.91 0.91 13 BJBR 0.87 0.83 0.83 14 BKSW 0.75 0.81 0.81 15 BMRI 0.89 0.88 0.88 16 BNGA 0.89 0.89 0.89 17 BNII 0.92 0.92 0.92 18 BSIM 0.89 0.85 0.85 19 BSWD 0.81 0.78 0.78 20 BTPN 0.76 0.76 0.76 21 BVIC 0.90 0.90 0.90 22 INPC 0.85 0.85 0.85 23 MAYA 0.87 0.89 0.89 24 MCOR 0.91 0.88 0.88 25 MEGA 0.92 0.90 0.90 26 NISP 0.89 0.89 0.89 27 PNBN 0.87 0.88 0.88 28 SDRA 0.91 0.93 0.93 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa emiten yang memiliki nilai Leverage yang paling tinggi adalah emiten SDRA Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk yang memiliki nilai Leverage pada tahun 2012 dan tahun 2013 adalah sebesar 0,93 lebih besar dibandingkan dengan jumlah Leverage emiten lain yang menjadi Universitas Sumatera Utara sampel pada penelitian ini. Sedangkan emiten dengan jumlah Leverage yang paling kecil adalah pada emiten BKSW Bank Kesawan, Tbk yang memiliki nilai Leverage pada tahun 2011 adalah sebesar 0,75 paling kecil dibandingkan dengan emiten lain yang menjadi sampel pada penelitian ini. Selanjutnya emiten yang mengalami trend peningkatan pada Leverage yang dimilikinya adalah pada emiten BKSW Bank Kesawan, Tbk dimana pada tahun 2011 nilai Leverage perusahaan adalah sebesar 0,75 pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,81, pada tahun 2013 tidak mengalami perubahan tetapi tetap sebesar 0.81. Dibandingkan dengan perusahaan lain, BKSW lebih konsisten dan cenderung mengalami peningkatan nilai Leverage dibandingkan dengan perusahan lainnya.

5. Ukuran KAP

Data yang diperoleh sehubungan dengan data KAP pada perusahaan perbankan adalah seperti pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Ukuran KAP No Emiten KAP 2011 2012 2013 1 AGRO 1 2 BABP 1 1 1 3 BACA 4 BAEK 1 1 5 BBCA 1 1 1 6 BBKP 1 1 1 7 BBNI 1 1 8 BBNP 9 BBRI 1 10 BCIC 11 BDMN 1 12 BEKS 13 BJBR 1 14 BKSW 1 1 15 BMRI 1 16 BNGA 1 1 17 BNII 1 1 18 BSIM 19 BSWD 20 BTPN 1 1 21 BVIC 22 INPC 23 MAYA 24 MCOR 1 25 MEGA 1 1 26 NISP 1 27 PNBN 1 1 1 28 SDRA 1 1 1 Sumber: Data Sekunder Diolah, 2015 Tabel 4.5 menunjukkan perusahaan – perusahaan yang telah dan belum membentuk Ukuran KAP. Data menunjukkan bahwa terdapat 18 perusahaan atau sama dengan sebesar 64,29 perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat Bursa Efek Indonesia yang menggunakan KAP big four untuk memeriksa Universitas Sumatera Utara laporan keuangan perusahaan, kemudian terdapat 6 perusahaan atau sama dengan 35.71 perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia yang tidak menggunakan KAP big four untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Pengujian Outlier