signifikan PK terhadap pembentuk RMC pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Selanjutnya nilai signifikan dari variabel UP Ukuran Perusahaan adalah sebesar 0.007. Jelas nilai lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha
sebesar 0.05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh signifikan UP terhadap pembentuk RMC pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya nilai signifikan dari variabel LEV Leverage adalah
sebesar 0.005. Jelas nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0.05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
signifikan LEV terhadap pembentuk RMC pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Selanjutnya nilai signifikan dari variabel KAP Ukuran KAP adalah sebesar 0.790. Jelas nilai ini lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha
sebesar 0.05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan KAP terhadap pembentuk RMC pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Uji F Simultan
Dalam pengujian ini semua variabel independen diuji secara bersama-sama terhadap variabel bebas dengan melihat Omnibus Tests of
Model Coefficients. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikan lebih besar dari alpha 0,05 maka Hipotesis alternatif tidak dapat
diterima sedangkan jika nilai sigfikansi kurang dari alpha 0,05 maka
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis alternatif diterima. Hasil pengujian Omnibus Tests of Model Coefficients dapat dilihat seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1
Step 17.289
4 .002
Block 17.289
4 .002
Model 17.289
4 .002
Pada Tabel 4.11 kolom Omnibus Test of Model Coefficient hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan secara simultan dengan
tingkat signifikan dalam penelitian ini adalah 0,002. Hasil signifikan menunjukkan sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Hipotesis alternative diterima artinya variabel Proporsi Komisaris,
Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Akuntan Publik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembentukan RMC.
4.2.5.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berfungsi untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Pada regresi logistika akan
digunakan nilai Nagelkerke R Square pada tabel model summary seperti tampak pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 72.105
a
.197 .290
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0.290. Nilai ini memberikan arti bahwa kemampuan dari PK, UP, LEV dan
KAP dalam menjelaskan dan memprediksi pembentuk RMC pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah
sebesar 29 sedangkan sisanya sebesar 71 dijelaskan atau diprediksi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.
4.3. Pembahasan