Variabel Dependen Variabel Independen

3.4. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah merumuskan teknik pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Agar diperoleh data dan keterangan yang lengkap maka harus digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya dan bukan diusahakan sendiri oleh penelitipeneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,agenda dan sebagainya Arikunto, 2002:206.

3.5. Definisi Operaisonal dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat,.Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002:99. Variabel penelitian dibagi menjadi:

3.5.1. Variabel Dependen

Risk Management Committee RMC komite dibawah dewan komisaris yang memberikan pendidikan manajemen risiko pada tingkat dewan mengenai identifikasi dan strategi risiko yang tepat, implementasi pengelolaan risiko, dan review pelaporan risiko perusahaan. Dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini pembentukan RMC diukur menggunakan variabel dummy. Kategori 1 diberikan kepada perusahaan yang membentuk RMC yang tergabung dengan komite audit, sedangkan kategori 0 diberikan kepada perusahaan yang tidak mengungkapkan pembentukan RMC yang tergabung dengan komite audit

3.5.2. Variabel Independen

1. Proporsi Komisaris Independen Komisaris Independen dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan pelindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholders lainnya. Dalam penelitian ini, independensi Dewan Komisaris diukur dengan rasio jumlah anggota Komisaris Independen terhadap jumlah total anggota Dewan Komisaris. Komisaris Dewan Total Independen Komisaris Jumlah 2. Ukuran Perusahaan Tingkat besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan jumlah harta yang dimilikinya. Semakin besar ukuran perusahaan maka pengendalian internal juga semakin besar dan lebih dibutuhkan lagi untuk mekanisme pengendalian perusahaan. Alasan lain yaitu sejak agency cost diperkirakan menjadi tinggi dalam organisasi yang lebih Universitas Sumatera Utara besar, ini disarankan bahwa meningkatnya agency cost membutuhkan monitoring yang lebih besar untuk manajemen risiko. Dalam penelitian ini untuk menyederhanakan bilangan dalam jumlah besar dengan tidak mengurangi variabilitas makna sebenarnya, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan Logarirma Natural dari Total Asset. LnTotal Asset 3. Leverage Leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dalam memenuhi aktivanya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan membuat keadaan keuangan perusahaan menjadi memburuk, hal ini disebabkan semakin besarnya pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang, jadi semakin tinggi pula risiko keuangan yang akan ditanggung oleh perusahaan. Leverage dalam penelitian ini diukur dengan proporsi total utang dibagi total asset. Dengan rumus sebagai berikut: Aktiva Total Utang Total LEV = 4. Ukuran KAP Ukuran KAP diukur berdasarkan adanya afiliasi dengan The Big Four. KAP yang terafiliasi dengan The Big Four diasumsikan memiliki kompetensi dan kualitas yang baik sehingga dapat diminimalisir terjadinya informasi asimetri dengan memberikan jasa audit yang lebih berkualitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy Universitas Sumatera Utara dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non big-four. Adapun KAP big-four yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Price Water House Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia Haryanto Sahari dan Rekan b. Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman, Ramli, Satrio dan Rekan c. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International dengan Partnertnya di Indonesia Siddharta,dan Harsono. d. Ernst and Young EY, dengan partnertnya di Indonesia Purwantono, Suherman, dan Surja Untuk memberikan gambaran yang ringkas sehubungan dengan definisi operasional variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.4 Definisi Operaional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Risk Management Committee RMC Komite dibawah dewan komisaris yang memberikan pendidikan manajemen risiko pada tingkat dewan mengenai identifikasi dan strategi risiko yang tepat, implementasi pengelolaan risiko, dan review pelaporan risiko perusahaan Membentuk RMC = 1 Tidak Membentuk RMC = 0 Nominal Universitas Sumatera Utara Proporsi Komisaris Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan pelindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholders lainnya Komisaris Dewan Total Independen Komisaris Jumlah Rasio Ukuran Perusahaan Tingkat besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan jumlah harta yang dimilikinya LnTotal Asset Rasio Leverage Rasio yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dalam memenuhi aktivanya Aktiva Total Utang Total LEV = Rasio Ukuran KAP Ukuran KAP diukur berdasarkan adanya afiliasi dengan The Big Four Big Four = 1 Non Big Four = 0 Nominal Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2015

3.6. Teknik Analisis Data