Karaketeristik Responden HASIL PENELITIAN

commit to user 30

A. Karaketeristik Responden

Tabel IV.1 Tabel Karakteristik Responden Kategori BBLR Tidak BBLR Total p Jumlah Persentasi Jumlah Persentasi Jumlah Persentasi JenisKelaminBayi laki-laki 12 40 17 57 29 48 0.196259 Perempuan 18 60 13 43 31 52 Pendidikan SD 11 37 7 23 18 30 0.52967059 SMP 10 33 12 40 22 37 SMA 9 30 11 37 20 33 LokasiANC Puskesmas 3 10 1 3 4 7 0.48955247 Bidan 22 73 23 77 45 75 RumahSakit 4 13 6 20 10 17 TidakANC 1 3 1 2 Umur 20-25 6 13 14 47 20 33 0.07327762 26-30 14 53 11 37 25 42 31-35 10 33 5 17 15 25 KondisiKlinisPenyerta Sepsis Neonatorum 10 33 3 10 13 22 0,443 Anemia normositiknormokromik 1 3 1 3 2 3 Anemia mikrositikhipokromik 1 3 1 3 2 3 Partial hellp syndrome 1 3 1 3 2 3 Hiperbilirubinemia 4 13 3 10 7 12 AsfiksiaSedang 3 10 1 3 4 7 Gangguannapasringan 1 3 1 3 2 3 Trombositopenia 1 3 4 13 5 8 AspirasiMekoneum 1 3 1 3 2 3 Tidakada 7 23 14 47 21 35 commit to user 31 Dari tabel IV.1 diketahui bahwa pada kelompok BBLR, responden bayi berjenis kelamin perempuan berjumlah 18 responden dan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 12 responden. Sedangkan pada kelompok tidak BBLR, responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 13 responden dan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 17 responden. Selain hal tersebut dari tabel IV.1 diketahui bahwa dalam hal usia ibu pada kelompok BBLR, responden ibu terbanyakada pada rentang umur26-30 tahun, yaitu 14 responden dan paling sedikit pada rentang umur 20-25 tahun, yaitu 6 responden. Sedangkan pada kelompok tidak BBLR responden terbanyak ada pada rentang umur 20-25 tahun, yaitu14 responden dan paling sedikit pada rentang umur 31-35 tahun, yaitu 5responden. Tabel IV.1menunjukkan bahwa pada kelompok BBLR, responden terbanyak ada pada kelompok kondisi klinis penyerta sepsis neonatorum, yaitu 10 responden dan paling sedikit pada kelompok anemianormositiknormokromik ,anemia mikrositik hipokromik, partial hellp syndrome, Gangguan napas ringan, aspirasi mekoneum,dan trombositopenia, yaitu 1 responden. Sedangkan pada kelompok tidak BBLR responden terbanyak ada pada kelompok kondisi klinis penyerta tidak ada kondisi klinis yang menyertai, yaitu 14 responden dan paling sedikit pada kelompok anemia normositik normokromik, anemia mikrositik hipokromik, partial hellp syndrome, gangguan napas ringan, asfiksia sedang, dan aspirasi mekoneum, yaitu 1 responden. commit to user 32 Tabel IV.1juga menunjukkan dalam hal tingkat pendidikan ibu pada kelompok BBLR, responden ibu terbanyak ada pada tingkat pendidikan SD, yaitu 11 responden dan paling sedikit pada tingkat pendidikan SMA, yaitu 9 responden. Sedangkan pada kelompok tidak BBLR responden terbanyak ada pada tingkat pendidikan SMP, yaitu 12 responden dan paling sedikit pada tingkat pendidikan SD, yaitu 7 responden. Selain itu dari tabel IV.1dalam hal lokasi ANC diketahui bahwa pada kelompok BBLR, responden ibu terbanyak ada pada bidan, yaitu 22 orang dan paling sedikitterdapat pada tidak ANC, yaitu 1 responden. Sedangkan pada kelompok tidak BBLR responden terbanyak pada bidan, yaitu 23 orang dan paling sedikit terdapat pada tidak ANC, yaitu tidak ada responden. commit to user B.Frekuensi Antenatal Care Tabel IV.2. Distribusi Re Kelompok BB Frekuensi BBLR Jumlah Pe 4 18 ≥4 12 Jumlah 30 Gambar 4.6. Grafik Distr Kelompok B 5 10 15 20 25 4 Care Responden Menurut Frekuensi Antenatal Care pok BBLR dan tidak BBLR LR Tidak BBLR Total Persentasi Jumlah Persentasi Jumlah Perse 60 6 20 20 33 40 24 80 40 67 100 30 100 60 100 istribusi Responden Menurut Tingkat Pendidika pok BBLR dan Tidak BBLR ≥4 BBLR Tida 33 Caredalam rsentasi 33 67 100 dikandalam BBLR Tidak BBLR commit to user 34 Dari tabel IV. 2 diketahui ibu dengan frekuensi antenatal care4 melahirkan bayi dengan kondisi BBLR berjumlah 18 dari 30 orang dengan persentase 60 . Sedangkan ibu dengan frekuensi antenatal care ≥4melahirkan bayi dengan kondisi BBLR berjumlah 12 dari 30 orang dengan persentase 40 . Di sisi lain,ibu dengan frekuensi antenatal care 4 melahirkan bayi dengan kondisi tidak BBLR BBLCberjumlah 6 dari 30 orang dengan persentase 20 . Sedangkan ibu dengan frekuensi antenatal care ≥4melahirkan bayi dengan kondisi tidak BBLR BBLC berjumlah 24 dari 30 orang dengan persentase 80 . Pengelompokkan yang dilakukan berdasarkan jumlah frekuensi rujukan ANC Depkes, yaitu ≥4 kali. C . Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square dengan taraf signifikansi 0,05.UjiChiSquaredigunakanuntukmengujihubunganataupengaruhduabuahvari abel nominal danmengukurkuatnyahubunganantaravariabel yang satudenganvariabel nominal lainnya. Dasar pengambilan keputusan 1. Berdasarkan perbandingan Chi Square uji dan tabel Manual: a. Jika Chi Square hitung Chi Square tabel maka H diterima b. Jika Chi Square hitung Chi Square tabel maka H ditolak 2. Berdasarkan probabilitas Perhitungan SPSS a. Jika probabilitas 0,05 maka H diterima b. Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak commit to user 35 Dari tabel signifikasi lampiran dengan derajat kebebasan db = 1 dan taraf signifikasi 0,05 didapatkan angka 3,841. X 2 yang didapatkan lebih dari dari tabel sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Sedangkan menurut perhitungan SPSS didapatkan probabilitas 0,002. Nilai itu kurang dari 0,05 sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara frekuensi antenatal care dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah BBLR. Di samping hal tersebut dari SPSS didapat pula angka Odds Ratio penelitian ini adalah 6. commit to user 36

BAB V PEMBAHASAN