commit to user 8
4. Lokasi Pelayanan Antenatal Care
Antenatal care dapat dilakukan pada dokter ahli kebidanan, dokter umum, bidan, perawat yang sudah mendapat latihan antenatal care. Selain
itu dapat dilakukan pada rumah sakit, klinik, maupun pusat kesehatan primer seperti puskesmas, poliklinik, posyandu, polindes, dan pos obat
desa atau sarana kesehatan apapun yang terdapat di dalam daerah itu Depkes RI, 1993 ; Peranginangin, 2006.
5. Cakupan Antenatal Care
Cakupan antenatal care dapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil K1 atau disebut juga akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar
palingsedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga K4 untuk
melihat kualitas kehamilan Peranginangin, 2006. Pelayanan K1 adalah pelayananpemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil
sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan terampil Dokter, Bidan, dan Perawat. Ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayananminimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua dan duakali pada triwulan ketiga umur kehamilan Peranginangin, 2006.
commit to user 9
Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telahmemperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai dengan standar di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Peranginangin, 2006.
6. Tiga Aspek Pokok Antenatal Care
Di tingkat pelayanan dasar, pemeriksaan masa hamil hendaknya memenuhi tiga aspek pokok, yaitu : 1 Aspek medik meliputi diagnosis
kehamilan, penemuan kelainan secara dini, pemberian terapi sesuai dengan diagnosis; 2 Penyuluhan komunikasi dan motivasi ibu hamil mengenai
penjagaan kesehatan dirinya dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan faktor risiko yang dimilikinya, serta pencarian pertolongan yang
memadai secara tepat waktu; 3 Rujukan dengan pengertian ibu hamil dengan risiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang mempunyai
fasilitas lebih lengkap Depkes RI, 1996.
7. Edukasi Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal Care
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapat pendidikan dan konseling kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama
tentang kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas. Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas
kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya. Beberapa informasi penting tersebut adalahnutrisi yang
commit to user 10
adekuat, perawatan payudara, perawatan gigi, serta kebersihan tubuh dan pakaian Adriaansz, 2008.
Nutrisi yang dibutuhkan antara lain kalori, protein, kalsium, zat besi, dan asam folat. Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap
harinya adalah 2500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat
dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan
hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg
selama hamil. Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan kacang-kacangan atau hewani ikan, ayam, keju, susu, telur. Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan
edemaAdriaansz, 2008. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju,
yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu. Metabolisme yang tinggi
pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran melalui hemoglobin di dalam sel-sel
darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal,
commit to user 11
diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mghari. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferfous gluconate, ferrous fumarate atau
ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Selain zat besi, sel-sel darah merah juga
memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan
asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamilAdriaansz, 2008.
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara
untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang
salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan
lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada
puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat
maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai brassiere Adriaansz, 2008.
commit to user 12
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genitalialipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-
lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat
mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan
sepatu bertongkat tinggi high heels dan alas kaki yang keras tidak elastis serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya
berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan
kelelahan yang berlebihan. Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan
kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah
BBLR, prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasentaAdriaansz,
2008.
commit to user 13
8. Tujuan Antenatal Care tiap Kunjungan