SediaanPelembab Badan Pelembab badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud

12 Satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Misalnya: kosmetik pemutih kulit yang mengandung merkuri dapat menimbulkan iritasi. b. Alergi: reaksi pada kulit muncul setelah kosmetik dipakai beberapa kali, kadang-kadang setelah beberapa tahun, karena kosmetik ini mengandung bahan yang bersifat alergik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi yang lain. Misalnya: cat rambut lipstik dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu. c. Fotosensitisasi: reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna atau zat pewangi yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer. Misalnya: tabir surya dapat menimbulkan reaksi sensitisasi. d. Jerawat acne: beberapa kosmetik pelembab moisturizer yang sangat berminyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan bagi kulit kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit yang berminyak, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia karena kosmetik demikian cenderung menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri. e. Penyumbatan fisik: penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket yang ada di dalam kosmetik tertentu, seperti dasar bedak foundation

2.3 SediaanPelembab Badan Pelembab badan adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud

melindungi kulit supaya tetap halus, lembut, tidak kering dan tidak bersisik.

2.3.1 Jenis pelembab badan Secara umum pelembab badan moistrurizer dapat di bedakan menjadi 4

Universitas Sumatera Utara 13 jenis yaitu: 1. Body lotion Body lotion merupakan salah satu pelembab tubuh yang paling banyak beredar dan paling encer dibandingkan dengan pelembab lainnya. Pelembab jenis ini baik digunakan pada kulit yang normal cenderung kering serta tidak terlalu bermasalah. Lotion yang baik sebaiknya tidak terlalu greasy berminyak saat digunakan dan dapat menyerap dengan cepat saat dioleskan dikulit. Lotion merupakan pilihan paling tepat jika anda membutuhakan pelembab yang ringan atau biladigunakan untukseluruh tubuh. Karena bentuknyayang ringan dan tidak meninggalkan residu, lotion bisa digunakan pagi hari tanpa perlu khawatir bisa menempel dipakaian. Pilih lotion jika anda tinggal di iklim yang lembab atau ketika cuaca mulai panas. 2. Body crem Body crem bentunya lebih pekat dan lebih banyak minyak pelembab.Memiliki efek yang lebih baik dibandingkan lotion dan sangat cocok untuk kulit kering yang tinggal didaerah dengan kelembaban tinggi dan cuaca panas.Krim tubuh ini paling baik digunakan dikulit paling kering, seperti lengan dan kaki, yang tak banyak memiliki kelenjar minyak ketimbang dada dan punggung. Jika ada jerawat di dada dan punggung artinya kulit anda memiliki minyak alami yang cukup.Gunakan krim jika kulit mengelupas karena kering meski sudah menggunakan lotion. 3. Body butter Body butter memiliki proporsi minyak paling tinggi. Karena itu bentuknya Universitas Sumatera Utara 14 sangat kental mirip margarin atau mentega. Biasanya body butter memiliki kandungan shea butter, cocoa butter, coconut butter. Bentuk pelembab tubuh seperti ini bisa jadi sangat berminyak dan sulit dioleskan, maka akan sangat baik jika dioleskan di daerah yang sangat kering dan cenderung pecah misalnya siku, lutut, dan tumit atau untuk hasil yang lebih baik gunakan body butter setelah mandi. Pelembab jenis ini sangat cocok untuk kulit ekstra kering. Bisa juga digunakan untuk pemilik kulit normal, tapi tidak untuk pemakaian sehari-hari, umumnya digunakan menjelang tidur malam. Bagi anda yang beraktifitas di ruangan air conditioning, body butter juga sangat membantu untuk mengurangi atau mencegah kulit menjadi kering dan keriput. 4. Hand and foot cream Pelembab yang satu ini dikhususkan untuk daerah tangan dan kaki.Bentuknya krim yang mudah menyerap dan diformulasikan khusus karena sekaligus untuk merawat dan memperkuat kuku.Pelembab jenis ini digunakan pada kuit normal.Efek pelembabnya pun sangat baikuntuk kulit dan tangan. Beberapa produk bahkan menambahkan efek whitenning pada krim ini karena biasanya tangan dan kaki merupakan bagian yang sering terpapar sinar matahari kerena jarang tertutupi.

2.3.2 Syarat dari kosmetik pelembab

Syarat-syarat dari kosmetik pelembab secara umum Balsam, 1972: a. Melembutkan kulit. b. Kosmetik mudah diserap oleh kulit. c. Tidak meninggalkan lapisan flim pada kulit. d. Tidak menghambat pembentukan keringat secara normal. e. Memiliki warna dan bau yang stabil. Universitas Sumatera Utara 15 2.3.2 Bahan-bahan sediaan pelembab badan Bahan yang digunakanmencakup emolien, zat sawar, zat humektan, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna Ditjen POM RI, 1985. 1. Emolien Zat ini berfungsi untuk melembutkan dan melunakkan kulit.Digunakan untuk mencegah atau mengurangi kekeringan, sebagimana perlindungan sebagai kulit.Yang termasuk emolien adalah turunan dari lanolin dan derivatnya, hidrokarbon, asam lemak, lemak alkohol. 2. Zat sawar barrier Zat ini berfungsi untuk melindungi kulit dari kehilangan air yang berlebihan padalapisan tanduk.Bahan yang biasa diguakan adalah asam stearat. 3. Humektan Humektan adalah suatu zat yang berfungsi sebagai pelembab kulit.Berbagai macam humektan digunakan dalam kosmetiktermasuk alkohol polihidrat seperti gliserin, propilen glikol, dan sorbitol. Humektan memaikan peran penting dalam kosmetik, yaitu untuk mempertahankan kadar air pada kulit dan mampu menarik air dari udara serta menahan air agar tidak menguap Mitsui, 1997 4. Zat pengemulsi Zat pengemulsi adalah bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan-bahan secara merata, misalnya gliserin monostearat, trietanolamin Wasitataatmadja, 1997 5. Pengawet Pengawet adalah bahan yang dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu selamamungkin agar digunakan lebih lama. Pengawet dapatbersifat Universitas Sumatera Utara 16 antikumansehinggamenangkalterjadinya tengik oleh aktivitas mikroba sehingga kosmetik menjadi stabil. Wasitaatmadja, 1997. 6. Parfum Pemilihan parfum yang digunakan pada sediaan biasanya didasarkan atas nilai keindahan, tetapi sudah pasti jika wangi yang timbulkan dari parfum menambah daya tarik dari konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan produsen Lachman, dkk., 1994. 7. Zat warna Zat ini berfungsi untuk memberikan warna pada sediaan agar sediaan memiliki tampilan yang baik.

2.3.4 Mekanisme kerja pelembab

Mekanisme kerja pelembab dibagi menjadi 3 tiga yaitu: oklusif, humektan, dan emolien. Pelembab yang baik mengandung kombinasi dari ketiga mekanisme tersebut Baumann, 2002. 1. Oklusif Oklusif adalah mekanisme kerja pelembab dengan membentuk lapisan film di permukaan kulit dengan tujuan mencegah hilangnya air dari stratum corneum .Pada umumnya yang tergolong oklusif adalah lemak dan minyak lemak.Bahan-bahan yang memiliki mekanisme oklusif merupakan bahan pelembab yang terbaik tetapi kurang dapat diterima dengan baik karena sifatnya yang berminyak.Sebagai contoh adalah petrolatum, minyak mineral parafin, skualen, dimetikon, minyak kedelai, minyak biji anggur, malam lebah, propilen glikol, dan lanolin Baumann,2002. 2. Humektan Universitas Sumatera Utara 17 Humektan adalah mekanisme pelembab dengan cara menarik air atau menyerap air. Humektan dapat membantu menjerat air dari udara yang kemudian dapat berpenetrasi ke dalam kulit, bila kelembaban relatif rendah.Tetapi humektan dapat juga menarik air dari bagian epidermis dan dermis yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.Maka sebaiknya penggunaan humektan dikombinasikan dengan bahan oklusif. Mekanisme humektan yang menarik air penetrasi ke dalam kulit, akan mengakibatkan pengembangan stratum corneum yang memberikan persepsi kulit halus dengan sedikit kerut. Contoh berbagai bahan denganmekanisme humektan antara lain gliserin, sorbitol, natrium hialuronat, urea, propilen glikol, as am α-hidroksi, dan gula Baumann,2002. 3. Emolien Mekanisme kerja dari emolien yaitu mengisi ruang antara keratinosit untuk membentuk permukaan yang halus.Emolien dapat meningkatkan kohesi dari sel-sel keratinosit sehingga ujung-ujung sel tidak menggulung.Selain itu, ada beberapa bahan dengan mekanisme kerja emolien yang juga memiliki mekanisme kerja pelembab sebagai humektan dan oklusif.Sebagai contoh lanolin, minyak mineral, dan petrolatum Baumann,2002.

2.4 Teori Perilaku