45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1.
Tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai kosmetik sediaan pelembab badan adalah cukup
2. Sikap mahasiswi mengenai sediaan pelembab badan adalah baik.
3. Praktik penggunaan sediaan pelembab badan pada mahasiswi adalah baik .
4. Media yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan jenis sediaan pelembab
badan adalah televisi
5.2 Saran
1. Kepada mahasiswi sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu terhadap pelembab badan yang akan digunakannya.
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian perilaku tentang penggunaan kosmetika lain.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan pembatas dari lingkungan hidup manusia.Kulit merupakan organ esensial dan
vital serta merupakan cermin kesehatan dari kehidupan.Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras,
terutama umur, dan lokasi tubuh Wasitaatmadja, 1997. Kulit juga merupakan organ esensial dan vital yang mengandung lapisan
lemak tipis yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang menyebabkan dehidrasi kulit Ditjen POM RI, 1985.
Kulit merupakan organ hidup yang melapisi seluruh permukaan tubuh manusia, berfungsi untuk melindungi dan menerima rangsangan dari lingkungan
Tyas, 2014
2.1.1 Fungsi kulit
Kulit sebagai organ tubuh yang paling penting mempunyai beberapa
fungsi diantaranya sebagai berikut Wirakusumah, 1994:
a. Kulit sebagai filter dan pelindung tubuh
Kulit mempunyai kemampuan untuk mencegah masuknya bahan-bahan yang membahayakan tubuh, seperti bakteri dan bahan asing lainnya. Selain itu,
kulit juga dapat melindungi tubuh dari benturan fisik, panas matahari, api dan dingin.
b. Kulit menjaga kelembaban jaringan tubuh
Lapisan kuit bersifat pejal padat dan kencang terutama bagian lapisan
Universitas Sumatera Utara
6 tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Dengan demikian
kelembabannya selalu terjaga. c.
Kulit pengatur suhu tubuh Kulit membantu dan menjaga suhu tubuh agar tetap normal dengan cara
melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas. Keringat tersebut kemudian akan menguap sehingga menyebabkan tubuh terasa dingin. Demikian pula sebaliknya.
Bila seseorang mengalami kedinginan, pembuluh darah dalam kulit akan menyempit sehingga panas tubuh tertahan.
d. Kulit sebagai system syaraf yang sensitif
Kulit terdiri dari system syaraf yang peka terhadap ancaman dari luar seperti panas, dingin, sentuhan dan tekanan. Oleh karena itu, kulit akan segera
memberikan reaksi setelah ada peringatan awal dari system syaraf tersebut.
2.1.2 Anatomi dan fisiologi kulit
Secaraanatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit dibagi dalam tiga lapisan jaringan yaitu: epidermis, dermis dan
hipodermis Lachman, dkk., 1994 2.1.2.1 Lapisan epidermis
Epidermis adalahlapisan pelindung terluar dari kulit yang membentuk penghalang untuk mencegah hilangnya air,elektrolit, dan nutrisi dari dalam tubuh,
serta membatasi masuknya zat-zat dari lingkungan ke dalam tubuh Lachman,
dkk., 1994
Lapisan epidermis tersusun dari 5 lapisan, yaitu: a.
Lapisan tanduk stratum corneum Terdiri dari beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak
mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung
Universitas Sumatera Utara
7 air. Lapisan ini sebagian besar terdiri dari keratin, jenis protein-protein yang tidak
larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
b. Lapisan jernih stratum lucidum
Terdapat di bawah lapisan tanduk, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Lapisan berbutir-butir stratum granulosum
Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut.Lapisan ini dinamakan lapisan berbutir-butir karena sel-sel
lapisan ini mengandung granul keratohyalin yang menyebabkan sel bentuk granul. d.
Lapisan malphigi stratum spinosum Lapisan malphigi merupakan lapisan yang paling tebal dari epidermis.
Sel diferensiasi utama stratum spinosum adalah keratinosit yang membentuk keratin.
e. Lapisan basal stratum germinativum
Lapisan terbawah epidermis. Lapisan ini jug terdapat sel-sel melanosit yang berfungsi mebentuk pigmen melanin.
2.1.1.2 Lapisan dermis
Dermis corium merupakan lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan dermis berfungsi sebagai penopang struktur
kulit dan nutrisi melalui pembuluh darah Lachman, dkk., 1994 2.1.2.3 Lapisan hipodermis
Lapisan hipodermis adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak di dalamnya. Fungsi dari lapisan hipodermis yaitu membantu
melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur panas tubuh. Jumlah
Universitas Sumatera Utara
8 lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan berlebihan.
2.1.3 Macam dan jenis kulit
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kulit tubuh secara umum dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Jenis kulit sensitif
Jenis kulit ini mudah sekai mengalami gangguan dan masalah yang disebabkan oleh perubahan suhu, kelembaban, maupun penggunaan kosmetik
yang tidak sesuai. b.
Jenis kulit reaktif Jenis kulit ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya
perubahan lingkungan.Misalnya, kulit muka menjadi merah secara tiba-tiba karena perlebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit tanpa diketahui
penyebab yang jelas. c.
Jenis kulit alergi Jenis kulit ini berhubungandengan system kekebalan tubuh. Pada kasus-
kasus tertentu, system kekebalan tubuh tidak dapat berperan sehingga akan timbul alergi. Tanda-tanda alergi yaitu kulit memerah dan biasanya juga timbul gatal-
gatal pada kulit. d.
Kulit normal Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak mengkilat atau kusam, tidak
bersisik. tidak terlihat kering dan segar danelastis dengan minyak dan kelembaban cukup.
e. Kulit berminyak
Kulit yang mempunyai kadar minyak pada pemukaan kulit yang berlebihansehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam, biasanya pori kulit lebar
Universitas Sumatera Utara
9 sehingga kesannya kasar dan lengket.
f. Kulit kering
Kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang atau sedikit sehingga pada permukaan terasa kering, kasar karena banyak lapisan kulit yang
lepas dan retak, kaku dan mudah terlihat kerutan. g.
Kulit campuran atau kombinasi Kulit seseorang yang sebagian normal sebagian lagi kering atau berminyak
Wasitaatmadja,1997.
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan kulit
Masalah yang terjadi pada kulit disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam tubuh sendiri maupun dari luar tubuh Wirakusumah, 1994. Adapun beberapa
faktornya adalah sebagi berikut:
a. Genetik Keadaan kulit seseorang dapat tercermin pada kulit kedua orang
tuanya.Misalnya warna kulit ada yang hitam, putih, atau sawo matang.Demikian pula dengan kulit halus, kasar atau berminyak.
b. Hormon Kadar hormon estrogen pada wanita dan progesteron pada pria dalam
tubuh sangat mempengaruhi keadaan kulit.Misalnya timbulnya jerawat pada saat menstruasi yang disebabkan meningkatnya hormon estrogen. Hormon estrogen ini
juga berperan dalam proses regenerasi kulit. c. Alergi
Bagi sebagian orang ada memiliki jenis kulit sensitif dan alergi terhadap benda-benda atauzat tertentu.Seperti perhiasan, jam tangan, kosmetik maupun
makanan. Gejala alergi ini dapat dilihat dengan berubahnya warna kulit menjadi
Universitas Sumatera Utara
10 kemerahan, terasa gatal, menjadi bengkak bahkan sampai ada yang terluka.
d. Iklim Sinar ultra violet yang tinggi dapat menimbulkan efek kurang baik pada
kulit. Misalnya kulit akan menjadi kering. Oleh karena itu perlu perlindungan ketika beraktivitas di tempat yang terkena sinar matahari langsung, misalnya
dengan menggunakan topi, payung, maupun krim tabir surya. e. Stres
Faktor psikologi dapat pula mempengaruhi kecantikan kulit, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.5 pH kulit
pH permukaan kulit sebagian besar asam antara 5,4 dan 5,9. Sebuah variasi permukaan pH kulit terjadi pada setiap orang karena tidak semua
permukaan kulit orang terkena kondisi yang sama seperti perbedaan cuaca. Banyak penelitian menyatakan bahwa pH kulit alami adalah pada rata-rata 4,7 dan
sering dilaporkan bahwa pH kulit antara 5,0 dan 6,8. pH permukaan kulit tidak hanya bervariasi di lokasi yang berbeda, tetapi juga dapat mempengaruhi profil
hanya bervariasi di lokasi yang berbeda, tetapi juga dapat mempengaruhi profil pH di stratum korneum Ansari, 2009.
2.2 Kosmetik 2.2.1 Defenisi kosmetik